Berita Banjarmasin
Polda Kalsel Tetapkan Tersangka Dugaan Kekerasan Murid PAUD, Begini Reaksi Penasehat Hukum Korban
Unit PPA Ditreskrimum Polda Kalsel resmi menetapkan satu tersangka pada kasus dugaan kekerasan terhadap murid PAUD
Penulis: Frans Rumbon | Editor: Hari Widodo
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Kalimantan Selatan (Kalsel) resmi menetapkan satu tersangka pada kasus dugaan kekerasan terhadap salah seorang murid Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Banjarmasin berinisial E.
Adapun yang ditetapkan sebagai tersangka tersebut yakni berinisial D, dan merupakan salah seorang guru di PAUD tempat E sekolah.
Terkait hal ini, tim penasehat hukum orangtua E, Tommy Landanu pun mengaku sudah mengetahuinya.
Dikatakannya, ia sudah menerima juga Surat Pemberitahuan Perkembangan Hasil Penyidikan (SP2HP) dari penyidik.
"Alhamdulillah kami telah menerima SP2HP terkait kasus yang dialami oleh adik E dari Subdit 4 Unit PPA Polda Kalsel. Dan l kami sangat mengapresiasi kerja cepat, tepat, tanggap dari kawan-kawan kepolisian terkait kasus yang menimpa adik E ini," katanya, Kamis (10/8/2023).
Baca juga: Murid PAUD Diduga Alami Kekerasan dari Oknum Guru, Orangtuanya Serahkan Bukti ke Polda Kalsel
Baca juga: Dugaan Kekerasan Murid PAUD di Banjarmasin, Polda Kalsel Tetapkan Seorang Guru Sebagai Tersangka
Tommy pun berharap penyidik juga bisa melakukan pengembangan atas kasus yang cukup menyita perhatian publik ini.
"Kami masih berharap bahwa pihak Polda Kalsel akan melakukan pengembangan terhadap kasus ini ke tahapan yang lebih dalam lagi terkait apa, bagaimana dan kenapa pihak orang tua korban baru mendapatkan kronologi yang sebenarnya berlangsung setelah 3 bulan kejadian," jelasnya.
Dan Tommy pun menduga ada upaya untuk menutupi kejadian atau kronologi yang sebenarnya dalam kasus ini.
"Kami menduga adanya upaya dari seseorang yang memiliki kapasitas untuk menutupi kronologi yang sebenarnya kepada orang tua korban," ujarnya.
Sebelumnya Direktur Ditreskrimum Polda Kalsel, Kombes Pol Erick Frendriz SIK MSi melalui Kasubdit 4 Unit 1 PPA yakni AKBP Mahrida SH MH MKn mengatakan, sudah ada satu orang yang ditetapkan sebagai tersangka.
"Penetapan tersangka sudah kami laksanakan sejak Senin. Satu orang yang kami tetapkan tersangka, inisialnya D dan dia guru disana," jelasnya.
Meskipun sudah ditetapkan sebagai tersangka sejak beberapa hari lalu, namun D ternyata saat ini tidak dilakukan penahanan.
Pasalnya ancaman hukumannya maksimal 3 tahun 6 bulan penjara, alias di bawah 5 tahun penjara sebagaimana diatur dalam Undang-undang Perlindungan Anak.
"Untuk saat ini tidak dilakukan penahanan. Tapi akan kami percepat untuk tahap I nya," bebernya.
Dalam kasus ini, AKBP Mahrida juga menerangkan tersangka akan dikenakan dengan Pasal 76 huruf C UU Perlindungan Anak dengan ancaman maksimal 3 tahun 6 bulan.
AKBP Mahrida juga memastikan pihaknya pun akan menangani kasus ini sesuai dengan prosedur dan secara profesional.
Seperti diberitakan sebelumnya, dugaan kekerasan terhadap seorang murid PAUD di Banjarmasin muncul setelah sang ibu yakni Rizka melapor ke Unit PPA Polda Kalsel akhir Mei 2023.
Dibeberkan oleh Rizka bahwa sekitar tiga bulan sebelumnya anaknya yang berinisial E mengalami sakit pada bagian bahu dan awalnya diduga karena kecelakaan saat bermain di lingkungan sekolah/PAUD.
Namun setelah tiga bulan berlalu, dan berdasarkan hasil rontgen diketahui bahwa tulang selangka patah dan juga sendi bahu si anak bergeser.
Dan yang lebih mengagetkan lagi, Rizka mendapat informasi bahwa yang menyebabkan sang anak mengalami hal tersebut karena tangannya ditarik paksa oleh salah satu oknum guru.
Dibeberkannya bahwa berdasarkan penuturan saksi yang melihat langsung kejadian pada saat itu, awal mulanya sang anak (E) menyandarkan tangan kirinya ke bahu sang oknum guru terduga pelaku, saat sama-sama menunggu jemputan.
Baca juga: Viral Anak PAUD di Banjarmasin Dianiaya Guru hingga Patah Tulang, Ahmad Sahroni Mentag ke IG Kapolri
Baca juga: Viral Guru PAUD di Banjarmasin Kalsel Aniaya Murid hingga Patah Tulang, Berdalih Gerakan Spontan
Kemudian, terduga pelaku menanyakan, siapa yang melakukan hal itu. Lalu, saksi yang duduk berseberangan saat itu menyebut nama anak.
Namun setelah itu terduga pelaku ini kemudian menarik tangan E, hingga E pun terjatuh di lantai dan juga menjerit kesakitan.
Mendengar kabar tersebut, Rizka pun lantas melaporkan adanya dugaan kekerasan yang dialami anaknya oleh salah satu oknum guru di PAUD tersebut.(Banjarmasinpost.co.id/Frans Rumbon)
Unit PPA Polda Kalsel
Murid PAUD
Berita Banjarmasinpost Hari Ini
Ditreskrimum Polda Kalsel
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
Menteri LH Larang Insinerator, Dosen Fakultas Teknik ULM: Perlu Solusi Masa Transisi |
![]() |
---|
Menteri LH Larang Penggunaan Insinerator, Pernah Dianggarkan Rp2,5 Miliar di Banjarmasin |
![]() |
---|
Kakanwil Kemenag Kalsel Lantik Lima Pejabat, Yamani Mengikuti Prosesi dari Rumah Sakit |
![]() |
---|
Bamara Fair 2025 di Banjarmasin Berakhir, Transaksi Hampir Mencapai Rp 600 Juta |
![]() |
---|
Buntut Penolakan Pembangunan TPS3R di Sungaiandai, Pemko Banjarmasin Pindahkan Lokasi ke Teluktiram |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.