Liga 1 Indonesia

Kericuhan Suporter PSIS vs Persib Bandung Dipantau FIFA, Intip Potensi Hukuman untuk Mahesa Jenar

Kericuhan suporter pada pertandingan PSIS Semarang vs Persib Bandung pada pertandingan pekan kesembilan Liga 1 2023 mendapatkan perhatian dari FIFA.

Editor: Rahmadhani
Tribun Jateng/ Franciskus Ariel Setiaputra
Kapten Persib Bandung Marc Klok merayakan gol yang ia cetak melalui titik putih ke gawang PSIS Semarang pada laga pekan ke sembilan BRI Liga 1 2023/2024 di Stadion Jatidiri Semarang, Minggu (20/8/2023) malam. Laga tersebut diwarnai kericuhan antar suporter kedua kubu. 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Kericuhan suporter pada pertandingan PSIS Semarang vs Persib Bandung pada pertandingan pekan kesembilan Liga 1 2023 mendapatkan perhatian dari FIFA.

Selain itu, PSIS sebagai tuan rumah berpotensi mendapatkan hukuman denda ratusan juta rupiah dari Komisi Disiplin (Komdis) PSSI.

Pertandingan PSIS vs Persib Bandung yang berlangsung Minggu (20/8/2023) itu dimenangkan tim tamu dengan skor 1-2.

Kericuhan terjadi karena timbulnya rasa kekecewaan suporter PSIS terhadap hasil kekalahan.

Apalagi dalam laga tersebut juga diduga dihadiri suporter Persib.

Bahkan kedua suporter tersebut pun terlibat saling serang - melempar botol dll.

Perwakilan PSSI, melalui anggota komite eksekutif, Arya Sinulingga mengaku sangat kecewa dengan kejadian kericuhan antarsuporter yang kembali terulang.

Ia meminta kepada seluruh pihak lebih khusus suporter untuk bisa menahan diri. Seperti diketahui, dalam musim ini PSSI juga sudah melarang adanya suporter away hadir di Stadion.

Baca juga: Jadwal Liga 1 Live TV Indosiar Dewa v Persija, PSS v Persebaya, RANS v Persib, Bali United v Barito

Baca juga: Jelang Persib vs RANS FC di Liga 1: Ini Sebab Raffi Ahmad Cinta Persija Meski Lahir di Bandung

"Kami menyayangkan kejadian yang terjadi di Semarang ya.Ini memang kita semua harus bersama-sama mendorong seluruh elemen sepakbola mau itu federasi, LIB, klub, suporter  tidak boleh lepas tangan semua harus bersama-sama," kata Arya, Senin (21/8/2023).

"Keputusan transisi yag sudah dibuat oleh PSSI setelah koordinasi dengan FIFA di mana away itu memang tidak ada penonton, itu memang mau tidak mau harus kita lakukan bersama-sama, dan semua suporter juga harus bersama-sama menahan diri untuk tidak datang away," lanjut Arya.

"Di Semarang kan sudah telrihat, bahwa ternyata  saling ejek antar suporter. Itu akhirnya menimbulkan kejadian seperti itu. ini kan berat bagi semua," terangnya.

Arya pun membeberkan bahwa kericuhan yang terjadi di Stadion jatidiri sudah dipantau perwakilan FIFA yang sudah berkantor di Jakarta.

Sehingga Arya pun kembali meminta agar semua pihak kedepan bisa saling menjaga sepakbola Indonesia dengan tidak melakukan hal-hal yang justru mencoreng citra sepakbola Indonesia.

"FIFA itu sudah ada di Indonesia lho. Sudah berkantor di indonesia, mereka melihat kejadian dan sangat transparan bagi mereka dengan apa yang terjadi," ungkap Arya.

"Jadi ya ini kita upayakan bersama-sama, ayolah teman-teman suporter, klub, LIB, kami juga harus sama-sama untuk bergandengan tangan untuk mari mengubah diri kita," pinta Arya.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved