Berita Banjarmasin

Langkah Dinas PUPR Kalsel Atasi Kekeringan Sumur-sumur di Kalsel, Juga Cari Solusi Air Perikanan

Bidang Sumber Daya Air PUPR Kalsel mulai atasi sektor pertanian di Banjar tergantung pada air dari irigasi Rriam Kanan.

Penulis: Nurholis Huda | Editor: Edi Nugroho
BPBD KOTA BANJARBARU
Ilustrasi: Pesonel BPBD Kota Banjarbaru saat memeriksa kondisi salah satu sumur bor. 

BANJARMASINPOST.CO.ID-Sektor pertanian di Banjar tergantung pada air dari irigasi Rriam Kanan.

Sebab air yang ada di sumur-sumur mulai kekeringan. Namun, itu pun harus ekstra tepat pemanfaatan airnya.

Karena sumber air dari waduk ini juga menjadi sumber air untuk keperluan perikanan, dan penanganan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).

Malah, saluran air yang tadinya akan dikeringkan tidak jadi dikeringkan untuk saluran primer. “Untuk pembersihan saluran irigasi tetap, namun manual, saluran primer akan tetap ada airnya. Kalau jaringan sekunder tetap dikeringkan,” kata Kepala Bidang Sumber Daya Air PUPR Kalsel, Ir Yulianti Erlinah, ST, Jumat (1/9)

Kalau prediksi BMKG, November hujan saluran irigasi akan tetap dikeringkan guna pemeliharaan. Sebab, jika tidak dibersihkan gulma akan menumpuk dan aliran tidak maksimal.

Baca juga: Telah Dimulai, Pembangunan Akses Baru ke Bandara Syamsudin Noor di Kota Banjarbaru

Baca juga: Beberapa Hari Terakhir DLH Catat Kualitas Udara di Kota Banjarbaru Membaik

“Sementara, untuk daerah Irigasi Riam Kanan yang sumber airnya dari bendungan PLTA Ir PM Noor tentu aman selama tampungan efektif waduk untuk memutar turbin PLTA oleh PLN Kalselteng masih beroperasi. Karena, buangan air dari turbin PLTA inilah yang dimanfaatkan bendungan Karangintan untuk mengairi lahan pertanian yang hampir semua arealnya di Kabupaten Banjar (termasuk Bincau, Martapura Barat dan Sungaitabuk), “ katanya.

Dijelaskan dia pula, berdasarkan rapat dengan petani dalam wadah Perhimpunan Petani Pemakai Air (P3A) sudah disosialisasikan bahwa lahan yang ditanam petani pada musim tanam ke dua ini seluas 2.844 hektare dari total lahan 8.397 hektare.

Lebih lanjut, bidang Sumber Daya Air juga melakukan pemeliharaan berkala dengan menormalisasi saluran sekunder dan primer di beberapa daerah irigasi rawa baik irigasi kewenangan provinsi maupun irigasi kewenangan kabupaten.

“Banyak surat usulan kabupaten/kota termasuk Kabupaten Banjar melalui dinas PUPR-nya untuk meminta Dinas PUPR provinsi melakukan pemeliharaan /normalisasi pada saluran/ sungai yang mendukung pertanian dan sekaligus untuk mereduksi genangan banjir di beberapa pemukiman warga, “ jelasnya. (Banjarmasinpost.co.id/Nurholis Huda)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved