Ayah Fredy Pratama Disidang di Kalsel, Operasi Escobar Indonesia Tangkap 39 Tersangka

“Untuk penanganan dari Bareskrim, tapi untuk sidangnya nanti berdasarkan locus delicti-nya di sini,” katanya.

Sejumlah satuan kewilayahan pun kini makin memperketat pengawasan peredaran narkoba. Sebagaimana Satres Narkoba Polres Banjarbaru yang mengembangkan kasus sabu seberat 3 Kg lebih.

Diduga kasus tersebut ada kaitannya dengan sindikat narkoba internasional Fredy Pratama. Dikatakan Kasatres Narkoba Polres Banjarbaru, Iptu Dr Subroto Rindang Arie Setyawan, dugaan keterlibatan jaringan internasional itu berdasarkan dari modus para pelaku.

Sebab sabu dari dua tangan pelaku berinisal SMA (38) dan AS (36), disimpan dalam kemasan teh Cina bermerek Guan Ying Wang. Barang bukti sabu itu, didapatkan polisi pada satu rumah kosong di Kompleks Pesona Modern, Jalan A Yani Km 11, Kertak Hanyar, Banjar.

Hasil ungkapan itu dijelaskan Kapolres Banjarbaru AKBP Dody Harza Kusumah, merupakan yang terbesar sepanjang 2023 hingga Agustus. “Dari awal tahun 2023, belum ada ungkapan kasus narkoba dengan barang bukti sebesar ini, dan baru kali pertama hingga Agustus,” ujarnya.

Kewaspadaan pun ditingkatkan Polresta Banjarmasin. “Pengawasannya jelas akan kami perketat lagi,” ucap Kapolresta Banjarmasin, Kombes Pol Sabana A Martosumito seusai konferensi pers di Polsek KPL Banjarmasin.

Adapun dari catatan BNN, Banjarmasin memang tercatat sebagai wilayah dengan peredaran narkoba nomor satu di Kalsel. Kepala BNN Kota Banjarmasin, Kombespol Sisman Pranoto mengatakan Banjarmasin bahkan masuk rangking 10 peredaran narkoba di Indonesia.(mel/wie/ran)