Berita Banjarbaru
Lahan di Ring 1 Bandara Syamsuddin Noor Banjarbaru Membara, Warga tak Berani Terobos Kabut Asap
Sejumlah titik api membakar lahan di ring 1 area Bandara Syamsudin Noor Banjarbaru, Rabu (13/9) sore
Penulis: Muhammad Rahmadi | Editor: Edi Nugroho
BANJAMASINPOST.CO.ID- Sejumlah titik api membakar lahan di ring 1 area Bandara Syamsudin Noor Banjarbaru, Rabu (13/9) sore.
Terpantau dari kejauhan, asap putih membumbung tinggi. Api bahkan terlihat membakar lahan tepat di sisi Jalan Lingkar Utara, akses utama menuju Bandara Syamsudin Noor di Jalan Sempati Ujung Tegal Arum, Kelurahan Syamsudin Noor dan Jalan Gotong Royong Kelurahan Guntung Payung.
Adapun kepulan asap sempat menyelimuti Jalan Lingkar Utara, akses utama menuju Bandara Syamsudin Noor Banjarbaru.
Akibat asap tebal itu, sampai-sampai mengurangi jarak pandang pengguna jalan. Sejumlah pengendara terpaksa berhenti di sisi jalan menunggu asap menipis.
Baca juga: Mantan Kasat Narkoba Lampung Selatan Terlibat Jaringan Fredy Pratama, Diduga Sebagai Kurir
Baca juga: Suka Duka 30 Tahun Jadi Pelatih Angkat Besi Asal Kalsel, Anak Didik Mudjianto Raih Ratusan Medali
Seperti halnya dilakukan Budiman (41) sopir truk angkutan barang, dari Banjarbaru menuju Banjarmasin.
Ia rela menepi di sisi jalan, dari pada mengambil risiko menerobos jalan berasap tebal. “Lebih baik saya menepi dulu, dari pada menerobos takutnya bahaya,” kata Budiman.
Selain menghindari bahaya saat melintas, sejumlah pengendara motor juga menyebut tidak ingin lebih lama terhirup asap Karhutla, sehingga memutuskan untuk memutar balik arah, mencari jalur alternatif ke tempat tujuan.
“Mata perih kalau asap terlalu tebal, belum lagi kalau kena batuk dan sesak napas. Mending lewat jalan lain,” ujar Susanti, warga Kelurahan Guntung Payung, Kecamatan Landasan Ulin.
Dikatakan Kapolres Banjarbaru, AKBP Dody Harza Kusumah, dikhawatirkan asap dari kebakaran dapat menganggu aktivitas penerbangan pesawat.
“Tentu ini menjadi atensi untuk dipadamkan, karena bisa berpotensi menganggu aktivitas penerbangan,” katanya.
Meski demikian, pekatnya asap akibat karhutla kemarin tidak sampai membuat jadwal penerbangan pesawat tertunda. Hal itu disampaikan langsung oleh Stakeholder Releation Manager Bandara Syamsudin Noor, Iwan Risdianto. “Alhamdulillah masih terpantau aman dan lancar, tidak ada dampak dari kebakaran hutan hari ini,” katanya.
Baca juga: Guru dan Pendidikan Politik Rakyat
Baca juga: Waspada Uang Raib Mendadak
Lanjut Iwan menjelaskan, walau belum sampai berdampak terhadap penerbangan, pihaknya tetap terus melakukan pemantauan.
“Tetap masih kami pantau dampak kabut asap hari ini, untuk penerbangan besok pagi,” jelas Iwan.
Taufik, relawan Damkar Sepakat, menyebutkan api susah dipadamkan lantaran akses api yang sulit dijangkau, dan juga keterbatasan personel.
“Kami melakukan pembasahan sampai sore saja, lalu dilanjutkan besok hari, karena bila dipaksakan pemadaman malam hari, tidak efektif sebab minim cahaya,” katanya, di lokasi Karhutla.
Terungkap lebih kurang 2 bulan sudah, api membakar lahan di Jalan Sempati Ujung Tegal Arum, Kelurahan Syamsudin Noor, Kecamatan Landasan Ulin. Hal itu membuat relawan pemadam kebakaran hampir setiap hari melakukan upaya pemadaman, atau hanya sekadar pembasahan.
Selain akses titik api yang sulit dijangkau, relawan pemadam kebakaran swasta mengaku mengalami keterbatasan peralatan dalam memadamkan Karhutla. Keterbatasan personel juga menjadi kendala utama yang saat ini alami oleh petugas di lapangan.
Ditambahkan Ketua Damkar Sepakat, Herwanto saat berupaya memadamkan karhutla kemarin. “Kendalanya selain susah ke titik api, selang air kami juga tidak terlalu panjang dan banyak bocornya,” katanya.
Meski demikian Herwanto masih bersyukur, karena akses air untuk memadamkan api tidak sulit didapatkan. “Untung ada sungai kecil di sekitar sini, jadi masih mudah akses air. Kalau tidak bisa ke titik api, kami upayakan pembasahan semampunya,” jelasnya.
Sementara untuk Kabupaten Banjar, hingga Rabu (13/9) data rekapitulasi hotspot atau titik api tercatat 327 yang sudah ditangani oleh tim gabungan di Kabupaten Banjar.
Dari jumlah tersebut luasan lahan yang terbakar 394 hektare serta 2 unit rumah milik warga di Kecamatan Sungaitabuk ikut terdampak. “Termasuk dua rumah kosong yang terdampak itu untuk gudang pertanian, karena disitu bekas lahan transmigrasi,” kata Kepala Pelaksana BPBD Banjar, Warsita.
Bahkan, Karhutla yang terjadi dengan jumlah ratusan hektare tersebut terjadi di 17 kecamatan yang rawan dan 8 kecamatan di antaranya sangat parah.
Lebih jauh dikatakannya, saat ini banyak dari petani yang sudah melakukan panen terhadap tanaman padinya. Untuk itu ia mengimbau agar petani tidak membakar jerami padinya yang bisa memicu terjadinya karhutla.
“Jangan membakar jerami padi dengan alasan kesuburan tanah, bebas hama dan biaya murah untuk jangka pendek, padahal kedepannya akan boros untuk pemeliharaannya, seperti penggunaan pupuk yang begitu banyak,” ujarnya.(mel/lis)
Muncul Asap Pekat, Warung Pinggir Jalan Trikora Banjarbaru Mendadak Terbakar |
![]() |
---|
Tradisi Baayun Maulid di Museum Lambung Mangkurat Banjarbaru, Peserta Tertua Ini Ingin Ambil Berkah |
![]() |
---|
Tak Masuk PPPK Paruh Waktu, Tenaga Honorer di Banjarbaru Mengadu Nasib ke DPRD |
![]() |
---|
Polda Kalsel Gagalkan Peredaran 49 Kg Sabu dan 55 Ribu Ekstasi, 2 Pelaku Diringkus di Halaman Hotel |
![]() |
---|
Petugas Bank Sampah di Banjarbaru Dijanjikan Insentif, Wali Kota Lisa:Agar Lebih Aktif Kelola Sampah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.