Aksi Dokter Gadungan
Jejak Digital Susanto Dokter Gadungan yang Pernah Tangani Pasien Operasi Caesar di Kandangan HSS
Berikut jejak digital dokter gadungan yang pernah menangani operasi saesar seorang pasien yang akan melahirkan di sebuah rumah sakit di Kandangan HSS
BANJARMASINPOST.CO.ID - Berikut sepak terjang dokter dokter gadungan yang pernah menangani operasi saesar seorang pasien yang hendak melahirkan di sebuah rumah sakit di Kandangan, Kalimantan Selatan.
Kala itu, Susanto baru 5 hari menyamar sebagai dokter obgyn.
Padahal hingga kini, Susanto merupakan seorang lulusan SMA.
Aksi nekat Susanto kala itu nyaris berujung fatal dan menyalahi Standar Operasional Prosedur (SOP).
Baca juga: Viral Kemunculan Ratusan Makam Kuno di Waduk Gajah Mungkur Wonogiri, Berikut Sederet Fakta Sejarah
Baca juga: Viral Kembaran Rafathar di Padang, Rayyanza dan Nagita Slavina Pun Bakal Bingung Jika Melihatnya
Ia akhirnya dipolisikan oleh pihak rumah sakit.
Akibat perbuatannya, Susanto divonis hukuman penjara selama 20 bulan.
Mengutip dari Surya.co.id, setelah bebas dari penjara, sekitar tahun 2011, Susanto pindah ke Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur.
Sosok Susanto, dokter gadungan yang sudah dua tahun praktik di Klinik Occupational Health & Industrial Hygiene (OHIH) di PT Pelindo Husada Citra (PHC) wilayah kerja Pertamina di Cepu, Blora, Jawa Tengah, masih menuai sorotan.
Satu per satu fakta soal sepak terjang Susanto sebagai dokter gadungan pun mulai terungkap.
Corporate Secretary PT PHC, Imron Soewono mengatakan Susanto pernah tersandung kasus serupa pada 2011 silam.
Bahkan,Susanto pernah menjabat sebagai kepala Unit Pelaksana Tekni Daerah (UPTD) dan kepala sebuah rumah sakit.
Baca juga: Viral Pembagian Hasil Saweran New Monata dari Pesta Crazy Rich Kalsel, Pantas Cak Sodiq Rumah Mewah
Baca juga: Viral Pembagian Hasil Saweran New Monata dari Pesta Crazy Rich Kalsel, Pantas Cak Sodiq Rumah Mewah

"Ternyata Susanto sudah pernah melakukan kejahatan yang sama di tahun-tahun sebelumnya, terakhir tahun 2011," ucap Imron Soewono, dikutip Tribunnews.com dari kanal YouTube Kompas TV, Kamis (14/9/2023).
"Pernah menjadi kepala rumah sakit, pernah jadi kepala UPTD, dan lain sebagainya."
"Memang pelaku ini memang sudah lama beroperasi," imbuhnya.
Fakta lain turut diungkap Wakil Sekjen Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI), dr Telogo Wismo.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.