Religi

Ustadz Adi Hidayat Paparkan Amalan di Bulan Maulid Nabi Muhammad SAW, Berikut Keutamaannya

Dalam satu ceramahnya Ustadz Adi Hidayat memaparkan hukum merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW bagi umat muslim.

Penulis: Mariana | Editor: Irfani Rahman
kanal youtube Adi Hidayat Official
Ustadz Adi Hidayat. Dalam satu ceramahnya Ustadz Adi Hidayat memaparkan amalan di bulan Rabiul Awal 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Pendakwah Ustadz Adi Hidayat memaparkan hukum merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW bagi umat muslim.

Dikatakan Ustadz Adi Hidayat, adanya perbedaan pandangan mengenai peringatan Maulid Nabi SAW yang biasa dilaksanakan di Indonesia setiap tahun tak perlu dipertentangkan.

Ustadz Adi Hidayat menerangkan sejumlah amalan yang dapat dikerjakan di bulan Rabiul Awal.

Saat ini berada di Rabiul Awal 1445 Hijriyah, bulan ketiga penanggalan Islam.

Sebagaimana diketahui bulan Rabiul Awal adalah bulan ketiga dalam kalender Islam bertepatan bulan dimana Nabi Muhammad SAW lahir ke dunia.

Baca juga: Makna Berbagi ke Tetangga Ceramah Ustadz Adi Hidayat Tentang  Amal Sholeh Diajarkan Nabi SAW

Baca juga: Apakah Ruh Nabi Muhammad SAW Hadir di Acara Peringatan Maulid? Ini Kata Buya Yahya

Ustadz Adi Hidayat menyatakan poin penting bagi umat Islam di bulan Rabiul Awal adalah senang dan berbahagia menyambut hari lahirnya Nabi SAW.

Karena itu, kaum muslimin harusnya menyikapi mengambil jalan tengah terbaik untuk kemudian diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.

Bahagia atas lahirnya dan kehadiran Nabi Muhammad SAW sudah sepatutnya, sebab yang menolak kehadiran Nabi SAW adalah kufur.

Ustadz Adi Hidayat menjelaskan maulid artinya waktu Nabi SAW dilahirkan, maulud itu adalah bayinya.

"Jadi secara bahasa, mustahil kita menolak maulid dan maulud, kita mengakui adanya maulid dan maulud, bagaimana menyikapinya? Kita Berbahagia dengan itu semua dan menghadirkan tuntunan Nabi SAW dalam kehidupan sehari-hari sesuai syariat Islam," jelas Ustadz Adi Hidayat dikutip Banjarmasinpost.co.id dari kanal youtube Ceramah Pendek.

Budaya bisa jadi berbeda jika mengantarkan kepada washilah mendekatkan kita pada Alquran dan sunnah, maka budaya itu benar untuk digunakan.

Segala sesuatu yang mengantarkan kepada kebaikan maka menjadi perangkat yang benar untuk dilaksanakan.

"Microphone tidak ada di zaman Nabi SAW, apakah ini haram? Tidak. Karena mic ini mendekatkan kita untuk mendengar kalimat-kalimat adzan dan kebaikan," paparnya.

Namun perlu waspada dan menjaga diri agar tidak terlibat dalam budaya-budaya, yang kiranya yang disusupkan dalam kaidah-kaidah agama sehingga menyimpangkan kita dari ketentuan yang benar.

Karena itu, pendapat yang menyatakan acara maulid Nabi SAW adalah bid'ah adalah keliru. Menukil kitab karangan pendiri Nahdatul Ulama (NU), Ustadz Adi Hidayat mengatakan yang disebur bid'ah adalah hal-hal yang menjerumuskan ke dalam perilaku menyimpang hingga puncaknya mengaku bahwa diri adalah Allah.

Baca juga: Hukum Datang ke Acara Peringatan Maulid Nabi, Ini Kata Ustadz Abdul Somad

Baca juga: Hukum Merayakan Maulid Nabi SAW Dipaparkan Ustadz Khalid Basalamah, Begini Asal-usulnya

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved