Wisata Banda Naira
Dijuluki Sepotong Surga dari Timur, Ini Destinasi yang Wajib Dikunjungi di Banda Naira
Ini beragam objek di Provinsi Maluku, kalian bisa ke Banda Naira yang berada di Kepulauan Banda dan pusat administratif Kecamatan Banda
Penulis: Muhammad Syaiful Riki | Editor: Irfani Rahman
2. Rumah Pengasingan Bung Hatta
Ini merupakan tempat Wakil Presiden RI pertama, Mohammad Hatta menjalani hukuman pengasingan sebagai tahanan politik selama enam tahun di Banda Naira, dari 1936 sampai 1942.
Pada 2008, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menetapkan bangunan Rumah Pengasingan Bung Hatta sebagai Cagar Budaya dari Provinsi Maluku. Penetapan ini dimuat dalam SK Menteri Nomor PM.31/PW.007/MKP/2008.
Namun, saat penulis mengunjungi pada Kamis (21/9/2023), bangunan bercat putih yang berlokasi di jalan dr Rehatta ini ditutup. Kata warga setempat, Rumah Pengasingan Bung Hatta sedang dalam masa renovasi.
3. Istana Mini Banda Naira
Sama halnya dengan Rumah Pengasingan Bung Hatta, bangunan Istana Mini Banda Neira juga ditutup karena sedang menjalani peremajaan.
Istana Mini merupakan bangunan bekas kantor pemerintahan VOC di Banda Neira.
Melansir laman Kemdikbud, bangunan bernuansa putih dan bercorak Eropa ini dinamai Istana Mini lantaran bentuknya menyerupai istana negara di Jakarta. Namun, dalam ukuran lebih kecil.
Lokasi Istana Mini tidak jauh dengan Rumah Pengasingan Bung Hatta. Jaraknya 230 meter atau dapat menempuh waktu tiga menit untuk berjalan kaki.
4. Rumah Pengasingan Bung Syahrir
Tempat ini berada di depan jalan Said Tjong Baadillah/Ratu Laguar atau samping dari Rumah Budaya Banda yang berseberangan dengan Hotel Delfika.
Pada bangunan utama terdapat lima ruangan dan dua teras, di bagian depan dan belakang.
Pada bangunan utama, tiga ruangan bagian depan digunakan sebagai museum yang memamerkan koleksi foto-foto tentang Bung Sjahrir milik Des Alwi.
Di bagian itu, ada pula gramofon yang dulu digunakan oleh Sutan Syahrir untuk mendengarkan lagu-lagu kesukaannya.
Kemudian, terdapat juga mesin ketik yang digunakan Bung Syahrir untuk menulis surat dan menuangkan isi pikirannya mengenai pergerakan perjuangan Indonesia.
5. Pulau Hatta, Pulau Nailaka, dan Pulau Syahrir atau Pulau Pisang
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.