Opini
Sepinya Pasar dan Hilangnya para Pembeli
Beberapa waktu belakang, para pedagang pasar mulai menjerit, pasar yang dulu ramai oleh pembeli kini terlihat sepi.
Terjadi pula kenaikan impor pakaian jadi hingga banyak produsen saat ini yang langsung menjual ke pelanggan memlaui media online seperti e-commerce dan media sosial mereka.
Ditambah lagi tren anak muda saat ini yang membeli pakaian bekas impor (thrifting), karena rata-rata pakaian bekas impor masih sangat layak pakai dan terkadang berasal dari brand fashion ternama dunia.
Mengambil Momentum
Menjawab perkembangan zaman saat ini, tentunya kita tidak dapat berdiam diri. Penulis teringat salah satu kalimat dari Deepak Chopra, penulis dari India, “Semua perubahan besar diawali dengan kekacauan.”
Perubahan besar sepertinya akan kembali terjadi, sebelumnya disrupsi besar terjadi di dunia transportasi. Dimana para ojek pangkalan marah besar ketika kehadiran ojek online berbasis aplikasi hadir di negeri ini. Pengemudi taksi konvensional pun protes keras, rejeki mereka tergerus.
Tapi kini, mereka menyesuaikan, manusia memang makhluk yang paling hebat dalam beradaptasi. Banyak para ojek pangkalan beralih ke online, mengikuti kemajuan teknologi, memudahkan mereka untuk mendapatkan pelanggan.
Beberapa tahun yang lalu juga para pengusaha bioskop dibuat heran, bagaimana bisa sensasi menonton film di bioskop dapat tergantikan dengan menonton di TV atau bahkan smartphone. Aplikasi menonton streaming film bermunculan ada Netflix, Iflix, Disney+ Hotstar, Vidio, HBO dan masih banyak lagi.
Kita cukup membayar biaya berlangganan setiap bulan, untuk bisa mengakses ribuan film yang diinginkan. Disrupsi terjadi dan bioskop sampai saat ini masih bertahan.
Untuk itulah, tak perlu kiranya kita terpuruk dan mengutuk terhadap perubahan, perlu kiranya kita untuk menyesuaikan diri. Jika selama ini pedagang hanya menunggu calon pembeli di toko, baik kiranya mengikuti langkah lain dengan menjual produk dagangan melalui media online, memasukannya dalam katalog e-commerce ataupun mengikuti live tiktok seperti konten kreator yang lain.
Walaupun diawal akan sepi, tetapi nantinya kita akan mendapatkan formula terbaik untuk memasarkan produk.
Pemerintah pun perlu untuk menghidupkan pasar konvensional dengan berbagai kemudahan, promosi dan menampilkan unsur lokalitas yang berkarakter seperti memusatkan kuliner tradisonal dan produk-produk UMKM unggulan yang memiliki unsur seni dan tampilan berbeda dari produk industri.
Untuk pasar konvensional, perlu adanya langkah untuk mengintegrasikan pasar dengan rute transportasi umum, agar mayarakat lebih dimudahkan untuk menunjungi, tak perlu repot membawa kendaraan pribadi dan mencari parkir yang selama ini menjadi permasalahan ketika pergi ke pasar.
Banyak hal yang mungkin dapat kita lakukan untuk beradaptasi dari perubahan pola konsumsi masyarakat. Ini bukan kiamat untuk pasar konvensional, karena seiring waktu, kita akan menemukan solusi terbaiknya sendiri. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.