Berita Tanahlaut

Guru di Pandahan Cermati Dampak Karhutla, Jam Masuk Dimundurkan Belasan Menit Ketika Asap Tebal 

Sejak beberapa pekan terakhir kebakaran lahan dan hutan (karhutla) di Kabupaten Tanahlaut (Tala), Kalimantan Selatan (Kalsel), mulai menurun.

Penulis: BL Roynalendra N | Editor: Edi Nugroho
FOTO SNANIAH UNTUK BANJARMASINPOST.CO.ID
INILAH SDN 2 Pandahan yang berada di kawasan Jalan A Yani Desa Pandahan. Sekolah ini berada di kawasan rawan kabut asap. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, PELAIHARI - Sejak beberapa pekan terakhir kebakaran lahan dan hutan (karhutla) di Kabupaten Tanahlaut (Tala), Kalimantan Selatan (Kalsel), mulai menurun.

Namun api masih tetap berkobar, hanya saja intensitasnya berkurang atau tak semasif kondisi bulan lalu. Walau begitu sejumlah pihak tetap waspada, termasuk kalangan guru yang bertugas di sekolah yang berada di wilayah rawan karhutla.

Merujuk data pada Daops Manggala Agni Wilayah Kalimantan VI/Tanahlaut dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tala, Kamis (28/9/2023), antara lain tempat yang masih rentan terjadi karhutla yakni di Desa Pandahan, Kecamatan Batibati.

Karena itu pihak sekolah di wilayah ini juga masih terus waspada, mencermati perkembangan kondisi yang terjadi. Pasalnya, ketika terjadi kebakaran lahana, maka risiko dampaknya pun juga terbentang di hadapan.

Baca juga: Nenek dan Cucu, Korban Kebakaran di Komplek Esterang Banjarmasin Hembuskan Nafas Terakhir

Baca juga: Cara Memilih Formasi CPNS dan PPPK 2023 Dilengkapi dengan 10 Instansi dengan Lowongan Terbanyak

Kepala SDN 2 Pandahan Isnaniah mengatakan wilayah Desa Pandahan hingga saat ini masih belum terbebas dari kabut asap. Walau tak terjadi tiap hari, namun kadang kabut asap masih terjadi.

"Kadang terang, kadang masih kabut asap. Tergantung api yang membakar hutan di sekitar Pandahan," sebut Isnaniah.

Belakangan ini kebakaran lahan beberapa kali masih terjadi. Hal seperti itu berkemungkinan memunculkan kabut asap pada dinihari setelahnya.

Dibanding kondisi bulan lalu, saat ini paparan kabut asap mulai menurun. Bulan lalu hampir tiap pagi terjadi saputan asap tebal hingga jarak pandang hanya satu atau dua meter.

Kondisi seperti itu terjadi mulai dinihari mendekati waktu subuh hingga terbitnya sinar matahari. Biasanya pukul 07.00-08.00 Wita kabut asap mulai sirna.

Isnaniah mengatakan beberapa waktu lalu ketika kabut asap tebal menyelubungi, jam masuk dimundurkan. "Hanya sekitar 15 menit saja dimundurkannya," paparnya.

Baca juga: PT Arutmin Indonesia Tambang Satui Dukung Kelestarian Permainan Tradisional Balogo

Ia mengatakan sejauh ini aktivitas belajar dan mengajar di sekolah yang dipimpinnya masih lancar. Namun dalam kewaspadaan terhadap dampak karhutla.

Jumlah murid di SDN 2 Pandahan saat ini tercatat sebanyak 90 orang. sekolah ini berada di sisi kanan jalan raya A Yani jika dari arah Pelaihari. Letaknya tak jauh dari pintu gerbang batas wilayah Tala dengan Kota Banjarbaru.

(banjarmasinpos.co.id/idda royani)

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved