Tajuk
Membiasakan Masker Lagi
dara di Kota Banjarmasin dan banyak wilayah lain di Provinsi Kalimantan Selatan semakin tidak sehat. Hal ini seiring dengan kian pekatnya kabut asap.
GAWAT! Udara di Kota Banjarmasin dan banyak wilayah lain di Provinsi Kalimantan Selatan semakin tidak sehat. Hal ini seiring dengan kian pekatnya kabut asap.
Berdasarkan Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU) indikator Particulate Matter (PM) 2,5 yang dirilis Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) pada 26 September 2023, kualitas udara Banjarmasin masuk kategori tidak sehat. Bahkan, angkanya mencapai 202. Angka ini jauh lebih tinggi dibanding Jakarta yang hanya 65.
Warga kota ini tentu mulai merasakan dampaknya. Jarak pandang yang makin pendek karena udara diselimuti kabut asap yang cukup tebal dan disertai bau menyengat. Kondisi ini sangat terasa pada pagi dan malam.
Cuaca yang kering akibat musim kemarau, ditambah kabut asap dan bau menyengat membuat kasus gangguan kesehatan yakni infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) meningkat.
Baca juga: Cerita Tetuha Masjid Sultan Suriansyah Banjarmasin yang Ikut Tradisi Beayun Maulid
Baca juga: Kejuaraan Bulu Tangkis Piala Wali Kota Banjarmasin 2023, Tim DWE Siap Tantang Juara Bertahan
Di Banjarmasin, tercatat sudah ada 700 kasus. Angka ini berada pada urutan nomor tiga se-Kalsel, setelah Kota Banjarbaru 881 kasus dan Kabupaten Banjar 794 kasus.
Kondisi ini tidak terlepas dari makin masifnya kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Tapi sayangnya, warga kota ini tampaknya masih banyak yang abai. Buktinya, tidak banyak warga yang menggunakan masker saat bepergian ke luar rumah. Padahal kualitas udara sedang tidak baik-baik saja.
Imbauan agar warga menggunakan masker sebenarnya sudah mulai disuarakan para petinggi daerah ini. Seperti Wali Kota Banjarmasin Ibnu Sina yang meminta masyarakat agar bisa mengenakan masker saat berada di luar rumah.
Menurutnya, penggunaan masker seharusnya bukan hal aneh, karena masyarakat sudah terbiasa saat masa pandemi Covid-19 beberapa waktu lalu.
Sayangnya sampai saat ini banyak warga yang masih abai. Tidak hanya orang biasa, tapi para pejabat tinggi daerah ini pun belum memberikan contoh.
Baca juga: Fasilitas di Tempat Wisata Pantai Angsa Kabupaten Tanah Bumbu Kalsel akan Terus Ditambah
Mereka masih enggan memakai masker saat berada di luar rumah, meskipun kabut asap cukup tebal.
Mengutip kata Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Banjarmasin Wahyu Hadi Cahyono, bahwa Particulate Matter (PM2.5) yang sangat kecil bisa masuk sangat jauh ke paru-paru hingga aliran darah. Ini berpotensi menyebabkan gangguan pernapasan bahkan komplikasi kesehatan yang lebih serius.
Mengantisipasi dampak kesehatan yang tidak diinginkan itu, sudah waktunya membiasakan kembali pakai masker.
Para pejabat dan pegawai pemerintah harus lebih dulu memberikan contoh. Begitu pula warga sekolah, yang seharusnya bisa menjadi panutan bagi masyarakat umum.
Terlebih, mereka menjadi kalangan rentan karena aktivitasnya dilakukan pada pagi hari saat kabut asap masih tebal. Semoga kita semua selalu sehat. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.