Tajuk

Membiasakan Masker Lagi

dara di Kota Banjarmasin dan banyak wilayah lain di Provinsi Kalimantan Selatan semakin tidak sehat. Hal ini seiring dengan kian pekatnya kabut asap.

Editor: Edi Nugroho
Foto Jamil Untuk BPost 
Ilustras: Kondisi kabut asap di Jalan Gubernur Syarkawi Jumat (8/9/2023) pagi. Jarak pandang sekitar 50 meter karena kabut asap. Pengendara diminta waspada  

GAWAT! Udara di Kota Banjarmasin dan banyak wilayah lain di Provinsi Kalimantan Selatan semakin tidak sehat. Hal ini seiring dengan kian pekatnya kabut asap.

Berdasarkan Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU) indikator Particulate Matter (PM) 2,5 yang dirilis Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) pada 26 September 2023, kualitas udara Banjarmasin masuk kategori tidak sehat. Bahkan, angkanya mencapai 202. Angka ini jauh lebih tinggi dibanding Jakarta yang hanya 65.

Warga kota ini tentu mulai merasakan dampaknya. Jarak pandang yang makin pendek karena udara diselimuti kabut asap yang cukup tebal dan disertai bau menyengat. Kondisi ini sangat terasa pada pagi dan malam.

Cuaca yang kering akibat musim kemarau, ditambah kabut asap dan bau menyengat membuat kasus gangguan kesehatan yakni infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) meningkat.

Baca juga: Cerita Tetuha Masjid Sultan Suriansyah Banjarmasin yang Ikut Tradisi Beayun Maulid

Baca juga: Kejuaraan Bulu Tangkis Piala Wali Kota Banjarmasin 2023, Tim DWE Siap Tantang Juara Bertahan

Di Banjarmasin, tercatat sudah ada 700 kasus. Angka ini berada pada urutan nomor tiga se-Kalsel, setelah Kota Banjarbaru 881 kasus dan Kabupaten Banjar 794 kasus.

Kondisi ini tidak terlepas dari makin masifnya kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Tapi sayangnya, warga kota ini tampaknya masih banyak yang abai. Buktinya, tidak banyak warga yang menggunakan masker saat bepergian ke luar rumah. Padahal kualitas udara sedang tidak baik-baik saja.

Imbauan agar warga menggunakan masker sebenarnya sudah mulai disuarakan para petinggi daerah ini. Seperti Wali Kota Banjarmasin Ibnu Sina yang meminta masyarakat agar bisa mengenakan masker saat berada di luar rumah.

Menurutnya, penggunaan masker seharusnya bukan hal aneh, karena masyarakat sudah terbiasa saat masa pandemi Covid-19 beberapa waktu lalu.

Sayangnya sampai saat ini banyak warga yang masih abai. Tidak hanya orang biasa, tapi para pejabat tinggi daerah ini pun belum memberikan contoh.

Baca juga: Fasilitas di Tempat Wisata Pantai Angsa Kabupaten Tanah Bumbu Kalsel akan Terus Ditambah

Mereka masih enggan memakai masker saat berada di luar rumah, meskipun kabut asap cukup tebal.

Mengutip kata Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Banjarmasin Wahyu Hadi Cahyono, bahwa Particulate Matter (PM2.5) yang sangat kecil bisa masuk sangat jauh ke paru-paru hingga aliran darah. Ini berpotensi menyebabkan gangguan pernapasan bahkan komplikasi kesehatan yang lebih serius.

Mengantisipasi dampak kesehatan yang tidak diinginkan itu, sudah waktunya membiasakan kembali pakai masker.

Para pejabat dan pegawai pemerintah harus lebih dulu memberikan contoh. Begitu pula warga sekolah, yang seharusnya bisa menjadi panutan bagi masyarakat umum.

Terlebih, mereka menjadi kalangan rentan karena aktivitasnya dilakukan pada pagi hari saat kabut asap masih tebal. Semoga kita semua selalu sehat. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved