Berita Banjarbaru

Intip Proses Pewarnaan Alami di SBK Sasirangan Banjarbaru, Ramah Lingkungan dan tak Rusak Ekosistem

Intip aktivitas  pewarnaan di SBK Sasirangan Jalan Sukarelawan Guntung Payung, Kecamatan Landasan Ulin, Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan

Penulis: Nurholis Huda | Editor: Edi Nugroho
Banjarmasinpost.co.id/Nurholis Huda
Miss Reni (30) dan timnya, Rahmat Amin (25) mengangkat kain sasirangan yang sudah diberi pewarna alami, di SBK Sasirangan Jalan Sukarelawan Gang. Al-Manar No.2, Guntung Payung, Kecamatan Landasan Ulin, Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan 

Bahkan, di tahun 2022 Miss Reni mendapat kesempatan mengikuti kurasi dengan Bank Indonesia untuk penjualan sasirangan dengan pewarna alam di Jepang.

"Setelah mendapat berbagai pelatihan dan mengikuti kurasi yang dilakukan oleh Bank Indonesia (BI) Kalimantan Selatan, saya mendapat kesempatan untuk mengikuti seleksi IKRA (Industri Kreatif Syariah) Indonesia bersama empat pengrajin fesyen di Kalimantan Selatan dan diwawancarai oleh desainer nasional, Wignyo Rahadi. hal ini menjadi kebanggaan tersendiri tentunya, " cerita Miss Reni.

Kemudian, pada pada Agustus 2023, dibawah binaan Women’s Earth Alliance (WEA), sebuah Yayasan internasional yang peduli pada produk ramah lingkungan dan pemberdayaan perempuan, membina tim SBK Sasirangan selama satu tahun dalam program Rucler (Rural Climate Economic Resilience).

"Saya beserta tim usaha dan satu perajin sasirangan, bisa ikut berpartisipasi dalam Women Ecopreneur Fest yang diadakan di Bali pada 17 hingga 21 Agustus 2023," urainya.

Baru-baru ini tim SBK Sasirangan juga mengadakan MoU dengan Reborn Décor Art dari Vietnam untuk mengkombinasikan sasirangan pewarna alami dengan produk mebel.

Program ini adalah untuk mengatasi permasalahan sampah plastik di Vietnam dan kemudian diolah kembali menjadi berbagai bentuk kursi.

Digagas oleh beberapa perempuan dari Vietnam dan Indonesia. Kesepakatan ini juga mengangkat kekhasan kain sasirangan dengan pewarna alami menggunakan serbuk kayu ulin dengan motif klasik.

Kolaborasi ini akan ditampilkan dalam suatu pameran furniture di Vietnam pada akhir Oktober, 2023.

Harapan ke depan, tim SBK Sasirangan bisa meningkatkan penjualan produk kain sasirangan pewarna alami beserta turunannya. Mempunyai alat-alat yang mumpuni, SDM yang berkualitas dan sistem pemasaran yang luas dan manajemen keuangan yang lebih baik.

Selain itu, program Miss Reni selanjutnya adalah membekali para pengrajin Sasirangan di Banua (Kalimantan Selatan) agar bisa berbahasa Inggris. Sehingga perajin sasirangan yang memiliki potensi memadai bisa memamerkan hasil karyanya di internasional tanpa ada alasan kendala bahasa. (Banjarmasinpost.co.id/Nurholis Huda)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved