Berita Banjarbaru
Intip Proses Pewarnaan Alami di SBK Sasirangan Banjarbaru, Ramah Lingkungan dan tak Rusak Ekosistem
Intip aktivitas pewarnaan di SBK Sasirangan Jalan Sukarelawan Guntung Payung, Kecamatan Landasan Ulin, Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan
Penulis: Nurholis Huda | Editor: Edi Nugroho
BANJARMASIN POST.CO. ID, BANJARBARU -Kedua tangan Reni Andrina Rahmawati (30) tampak belepotan dengan warna.
Aktivitas Reni itu terekam di SBK Sasirangan Jalan Sukarelawan Gang. Al-Manar No.2, Guntung Payung, Kecamatan Landasan Ulin, Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan
Seolah tidak peduli atas itu, perempuan yang akrab disapa Miss Reni itu tampak hati-hati mengangkat warna kain sasirangan putih yang sudah diolah motifnya dari bejana yang berisi warna cair.
Setelah kain sasirangan putih selesai diwarnai, Miss Reni langsung menjemur kain sasirangan itu di bawah teriknya mentari dibantu timnya, Rahmat Amin (25).
Baca juga: Dapat Insentif Fiskal Rp 9,3 M, Pemko Banjarbaru Susun Langkah Kendalikan Inflasi Triwulan IV
Baca juga: Warga Telawang Banjarmasin Diamankan Petugas Polsek Sungai Durian, Simpan 1.002 Butir Obat Carnophen
Mereka yang tergabung di tim warna -warni kearifan lokal SainBeeKantan (SBK) Sasirangan, sudah terbiasa melakukan pewarnaan sasirangan itu guna pemenuhan orderan dari pelanggan.
Namun, uniknya pewarnaan yang mereka pakai untuk kain sasirangan adalah menggunakan pewarna alami alias tidak menggunakan pewarna sintetis.
"Kami perajin sasirangan di Banjarbaru sudah mempelopori dan terus mengampanyekan kepada para perajin sasirangan di Banjarbaru untuk gunakan pewarna alami," kata Miss Reni, Jumat (29/9/2023).
Sebab pewarna alami akan lebih ramah lingkungan dan tidak merusak ekosistem lingkungan di sekitarnya.
"Karena saya juga meyakini dalam berkarya, jika masih ada bahan yang ramah lingkungan kenapa tidak kita lakukan, dan pewarna alami adalah solusinya untuk pewarnaan sasirangan, " kata Miss Reni.
Jika pembuatan kain sasirangan melibatkan proses pewarnaan dan pencelupan menggunakan pewarna sintetik semisal naphtol, indigosol, reaktif indanthreen, pastinya itu akan menghasilkan limbah cair berwarna pekat dalam jumlah yang cukup besar.
Pelepasan air limbahnya pastinya akan ke lingkungan tanpa melalui proses pengolahan terlebih dahulu. Hal itu dapat merusak ekosistem dan akan menjadi racun bagi organisme air. Bahkan beberapa jenis pewarna diduga bersifat karsinogen (zat kimia yang bisa menimbulkan kanker) bisa membahayakan kesehatan manusia.
"Karena itulah kami terus gunakan bahan yang ramah lingkungan, dan bernilai ekonomis, " jelasnya.
Dalam pewarnaan kain sasirangan alami, tim SBK sasirangan menggunakan bahan alami, misal warna hitam dari campuran indigofera dan kulit buah jolawe, warna cokelat dari kayu tingi dan bisa juga kayu ulin, warna kuning dari kunyit atau tegeran, warna jingga dari kulit kayu mangrove, dan lain sejensinya.
Baca juga: BI Kalsel Gelar Kompetisi Karya Literasi Sasirangan 2023
Baca juga: Berkunjung ke Gereja Imanuel, Tertua dan Pertama di Kalimantan Tengah

Proses pembuatan warna itu meliputi proses langsung seperti bubuk kunyit yang langsung dicampur dengan air, proses ekstraksi dengan merebus serbuk kayu, dedaunan, ataupun kulit kayu.
"Kini sudah makin simpel sebab sudah banyak yang jual bubuk pewarna alami di pasaran, tinggal mengolahnya dengan air saja, " kata Miss Reni.
Banjarmasinpost.co.id
SBK Sasirangan Banjarbaru
Pewarna Alami
Guntung Payung
Kecamatan Landasan Ulin
Kota Banjarbaru
Tak Masuk PPPK Paruh Waktu, Tenaga Honorer di Banjarbaru Mengadu Nasib ke DPRD |
![]() |
---|
Polda Kalsel Gagalkan Peredaran 49 Kg Sabu dan 55 Ribu Ekstasi, 2 Pelaku Diringkus di Halaman Hotel |
![]() |
---|
Petugas Bank Sampah di Banjarbaru Dijanjikan Insentif, Wali Kota Lisa:Agar Lebih Aktif Kelola Sampah |
![]() |
---|
Calon Sekda Banjarbaru Mengerucut, Ini Daftar Lima Kandidat yang Ikuti Seleksi Tahap Berikutnya |
![]() |
---|
Karhutla di Kalsel Terbantu Kemarau Basah, Ini Kata BPBD Soal Perpanjangan Siaga Darurat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.