Berita Balangan

Tercatat 800 KK di Balangan Masuk Kategori Kemiskinan Ekstrem

Saat ini tercatat ada 800 kepala keluarga (KK) di Kabupaten Balangan, Kalimantan Selatan termasuk dalam kategori kemiskinan ekstrem

Penulis: Reni Kurnia Wati | Editor: Irfani Rahman
Banjarmasin Post Group
Bundaran paringin dan taman sanggam merupakan titik keramaian di Balangan. Tercatat saat terdapar 800 KK masuk keluarga miskin ekstrem 

BANJARMASINPOST.CO.ID, PARINGIN –Saat ini tercatat 800 kepala keluarga (KK) di Kabupaten Balangan Kalimantan Selatan masuk dalam kategori kemiskinan ekstrem.

Hal ini diungkapkan Kepala Badan Pembangunan Daerah Penelitian dan Pengembangan (Bappedalitbang) Balangan, Rahmadi Yusni.

Saat ini Kabupaten Balangan tengah berupaya untuk mengentaskan dari kategori kemiskinan ekstrem pada Desember 2024.

Pihak terkait saatini melakukan pendataan ulang untuk mengetahui kondisi sebenarnya dan mengetahui perlu diperkuat dibagian apa untuk mengentaskan dari kemiskinan ekstrem tiap kepala keluarga .

Bappedalitbang Balangan berkolaborasi dengan SKPD terkait serta pihak perusahaan menggelar rapat koordinasi belum lama tadi

Rahmadi Yusni mengungkapkan pada 2020 angka kemiskinan ekstrem diangka 1,73 persen, tahun 2021 diangka 1,05 persen dan pada 2022 diangka 0,6 persen.

Pada akhir Desember 2024 diharapkan sudah diangka nol persen. Saat ini data warga Balangan yang masuk dalam kategori kemiskinan ekstrem adalah 800 kepala keluarga.

Baca juga: Semangat Siswa SD di Desa Uren Balangan Jalan Kaki 1 Km Untuk Dapat Sinyal, Antusias Belajar Laptop

Baca juga: Viral Gantungan Peci Berisi Uang Tunai saat Pelaksanaan Maulid di Batulicin, Intip Jumlahnya

“Kami melakukan pendataan kembali sekaligus melihat kekurangan dalam setiap indicator yang tidak terpenuhi, karena setiap warga dengan kategori kemiskinan ekstrem perlu penanganan sesuai dengan yang dibutuhkan,” ujar Rahmadi Yusni.

Pemberian bantuan yang nantinya bekerjasama dengan Dinas Sosial dan SKPD terkait lainnya serta pihak Perusahaan membantu dalam memenuhi kekurangan yang dialami oleh tiap warga miskin ektrim.

Misalnya warga yang miskin ekstrem karena belum memiliki sanitasi tidak bisa seluruhnya mendapat bantuan serupa karena ada warga lain yang sanitasinya sudah baik namun kurang dalam pendapatan dan lebih besar pengeluarannya. 

Pada warga yang pendapatan rendah diberikan bantuan langsung dengan sumber APBD, atau yang masih belum memiliki pekerjaan akan diberikan bantuan berupa lapangan pekerjaan atau peningkatan kemampuan di bidang yang memang diminati dan bisa dilakukan sebagai bekal mencari pekerjaan. 

Kekurangan lain yang menjadi indicator dalam warga terkategori miskin ektrem akan di data secara terperinci oleh Bappedalitbang

Rahmadi Yusni menambahkan pengentasan kemiskinan ektrem bukan hanya diatasi dengan jangka pendek, melainkan juga dengan jangka Panjang agar warga bisa secara mandiri untuk bisa meningkatkan kesejahteraan serta mengentaskan dari kemiskinan. 

“Banyak pihak yang kami libatkan, agar seluruh warga yang masuk dalam kategori kemiskinan ekstrem bisa terentaskan,” ungkapnya.

(Banjarmasinpost.co.id/Reni Kurniawati)

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Banjarmasin Post

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved