Berita Banjarbaru

Habiskan 8.000 Kg Garam, Upaya Hujan Buatan di Kalsel Akhirnya Membuahkan Hasil

Menghabiskan 8.000 kg garam, upaya Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) atau hujan buatan di Kalimantan Selatan (Kalsel) akhirnya berhasil.

|
Penulis: Muhammad Syaiful Riki | Editor: Edi Nugroho
Foto M Syaiful Riki untuk Banjarmasinpost.co.id
Kondisi jalan di kawasan Adhyaksa Banjarmasin saat diguyur hujan pada Minggu (8/10/2023). 

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARBARU - Sudah menghabiskan 8.000 kg garam, upaya Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) atau hujan buatan di Kalimantan Selatan (Kalsel) akhirnya berhasil.

Minggu (8/10/2023), hujan deras mengguyur sejumlah wilayah. Laporan yang diterima BPBD Kalsel, kondisi itu terjadi di Banjarmasin, Banjar, Barito Kuala (Batola), Tapin, Hulu Sungai Selatan, Hulu Sungai Tengah, Hulu Sungai Utara, Tabalong, dan Balangan.

“Alhamdulillah, TMC sudah membuahkan hasil, karena Minggu itu potensi awannya cukup banyak,” ucap Kasubbid Kesiapsiagaan BPBD Kalsel, Ariansyah, Senin (9/10/2023).

Hujan deras yang mengguyur sejumlah wilayah diklaim mampu mengurangi kabut asap.

Meski begitu, Ari mengakui masih ditemukan ada beberapa titik api.

Baca juga: Turun Langsung, Gubernur Kalsel Bagikan Air Bersih ke Kawasan Terdampak Kekeringan

Baca juga: Kecelakaan Lalu Lintas di Jalan Angkasa Syamsudin Noor, Satu Pengendara Tewas di Tempat

“Karena memang ada wilayah-wilayah yang tidak terdampak hujan,” ujarnya.

Sesuai rencana, pelaksanaan TMC berlangsung hingga Rabu (11/10/2023).

Tetapi, apabila potensi awan masih mendukung dan BPBD merestui, Ari tidak menutup kemungkinan kegiatan TMC akan diperpanjang.

“Sambil evaluasi dan menunggu koordinasi BNPB dengan BMKG, karena pelaksanaan TMC sejatinya dilakukan BNPB,” tuturnya.

Melihat prakiraan BMKG, hampir seluruh wilayah di Kalsel akan kembali diguyur hujan pada Selasa (10/10/2023). Intensitas dari ringan hingga sedang.

Baca juga: Puluhan Sekolah di Kabupaten Banjar Ajukan PJJ, Disdik Keluarkan Surat Edaran

Sementara berdasar hasil pemantauan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU) di Banjarmasin pada Senin sore mencapai angka 177, yang berarti tidak sehat.

Kondisi Banjarmasin juga demikian. Di waktu yang sama, angka ISPU mencapai 124.

(Banjarmasinpost.co.id/Muhammad Syaiful Riki)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved