Berita Batola

Mengunjungi Monumen Pejuang Divisi ALRI IV Pertahanan Kalimantan di Desa Bantuil, Begini Kondisinya

Monumen pejuang  Divisi ALRI IV Pertahanan Kalimantan di Kabupaten Barito Kuala  (Batola)

Penulis: Mukhtar Wahid | Editor: Hari Widodo
Banjarmasinpost.co.id/Mukhtar Wahid
Monumen Pejuang Divisi ALRI IV Pertahanan Kalimantan di Desa Bantuil Kecamatan Cerbon, Kabupaten Batola. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, MARABAHAN - Monumen pejuang  Divisi ALRI IV Pertahanan Kalimantan di Kabupaten Barito Kuala  (Batola), Provinsi Kalimantan Selatan, salahsatunya berada di Desa Bantuil, Kecamatan Cerbon.

Lokasinya tidak jauh dari bantaran Sungai Barito.

Di monumen itu terdapat Lambang Burung Garuda, topi baja tentara dan 11 nama pejuang disertai jabatannya sebagai anggota Divisi ALRI IV Pertahanan Kalimantan.

Tertulis, HM Yunus selaku Kepala Markas Daerah Divisi ALRI IV Pertahanan Kalimantan.

Baca juga: Masuk Rute Ekspedisi Maritim 2023,  Danlanal Banjarmasin Sebut HSS  Basis Perjuangan Tentara ALRI  

Baca juga: Diumumkan Usai Upacara, Inilah Pemenang Napak Tilas Proklamasi Tentara ALRI 2023 di HSS

Atak Imberamsyah selaku Kepala Sektor Tempur Divisi ALRI IV Pertahanan Kalimantan kala itu.

HM Ruslan selaku Sekretaris dan Staf Divisi ALRI IV Pertahanan Kalimantan.

Ketiganya adalah bersaudara dan namanya diabadikan sebagai nama jalan di Kabupaten Batola.

Foto ketiga pejuang saat mengenakan seragam tentara masih dipajang di rumah anaknya.

Ketiga pejuang itu makamnya di Taman Makam Pahlawan 5 Desember di Jalan Pahlawan, Kelurahan Marabahan Kota, Kecamatan Marabahan, Kabupaten Barito Kuala..

Monumen itu dibangun saat Bupati Batola dijabat Drs Eddy Sukarma, M.Si dan diteken Gubernur Kalimantan Selatan Sjachriel Darham.

Cerita keberadaan monumen Divisi ALRI IV Pertahanan Kalimantan yang berdiri saat ini sudah dibuatkan buku sejarah singkatnya, tetapi belum diperbanyak.

Adalah Hj Nurmalasari selaku anak menantu HM Ruslan yang menghuni rumah itu mengaku setiap dua pekan sekali membersihkan kawasan monumen Divisi ALRI IV Pertahanan Kalimantan tersebut.

Baca juga: Telusuri Jejak Sejarah Tentara ALRI Divisi IV Kalimantan di HSS Peserta Napak Tilas Lewati Hutan 

Dari buku sejarah singkat pejuang Batola, bersama masyarakat Desa Badandan melawan Belanda yang ingin berkuasa kembali pada 1946 silam. 

Hj Nurmalasari, mengatakan monumen Divisi ALRI IV Pertahanan Kalimantan sebaiknya direnovasi untuk edukasi generasi muda di Kabupaten Barito Kuala.

"Monumen Divisi ALRI IV Pertahanan Kalimantan sangat penting direnovasi untuk pembangunan pengetahuan sejarah pejuang Kabupaten Barito Kuala," pesannya. (Banjarmasinpost.co.id/Mukhtarwahid)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved