Berita Internasional

Alasan Kemanusian dan Berkat Mediasi Qatar, Hamas Bebaskan Dua Sandera Warga Amerika Serikat  

Gerakan Hamas akhirnya membebaskan dua sandera warga Amerika Serikat sejak peran dengan Israel, hal ini berkat mediasi Qatar dan alasan kemanusian

Editor: Irfani Rahman
US EMBASSY IN JERUSALEM / AFP
Tampak milik kedutaan Amerika Serikat di Yerusalem yang diambil pada tanggal 20 Oktober 2023 menunjukkan Natalie Shoshana Raanan (kiri) dan Judith Tai Raanan berbicara melalui telepon dengan Presiden AS Joe Biden, setelah disandera dan kemudian dibebaskan oleh Hamas. Hal ini berkat mediasi Qatar dan alasan kemanusian 

BANJAMASINPOST.CO.ID- Perang antara Hamas dan Israel saat inimasih berlangsung. Di tengah konflik ini Hamas akhirnya membebaskan dua sandera warga Amerika Serikat.

Ini setelah mediasi yang dilakukan Qatar dan alasan kemanusian dari Hamas.

Saat ini dikabarkan kedua warga Ameriksa Serikat ini berada di Israel.

Adapun dua sandera itu yakni yaitu seorang ibu bernama Judith Raanan dan putrinya, Natalie Raanan.

Keduanya merupakan sandera pertama yang dibebaskan sejak pejuang kelompok Palestina melakukan serangan mendadak pada 7 Oktober.

Baca juga: Korban Perang Israel dan Hamas Terus Bertambah, di Gaza 2.450 Orang Tewas, Total Mendekati 4.000

Baca juga: 2.200 Orang Lebih Tewas Akibat Perang Hamas dan Israel, Termasuk 11 Staf PBB

Juru bicara Hamas, Abu Ubaida, mengatakan sayap bersenjata Hamas, Brigade Ezzedeen al-Qassam mengungkapkan alasan 2 warga Amerika tersebut dibebaskan, dikutip dari Al Jazeera.

Ia mengatakan alasan kedua sandera tersebut dibebaskan karena alasan kemanusiaan setelah upaya mediasi Qatar.

Kantor perdana menteri Israel mengonfirmasi Judith dan putrinya saat ini berada di negara tersebut.

Biden Ucapkan Terima Kasih pada Qatar

Presiden Amerika Serikat, Joe Biden mengucapkan terima kasih kepada Qatar dan Israel atas kemitraan dalam menjamin kebebasan seorang ibu dan putrinya tersebut.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Qatar mengatakan pembebasan kedua sandera tersebut membutuhkan waktu yang lama.

Pasalnya mereka harus melakukan komunikasi intens selama beberapa hari dengan semua pihak.

Qatar berharap komunikasi tersebut dapat membebaskan semua sandera dari berbagai negara.

Dalam pembebasan kedua sandera tersebut, juga mendapatkan bantuan dari Komite Palang Merah Internasional (ICRC).

ICRC membantu membawa kedua sandera dari Gaza ke Israel.

“Komite Palang Merah Internasional (ICRC) membantu memfasilitasi pembebasan ini dengan mengangkut para sandera dari Gaza ke Israel, menggarisbawahi dampak nyata dari peran kami sebagai aktor netral di antara pihak-pihak yang bertikai,” kata organisasi tersebut.

Baca juga: Intip Senjata Mutakhir Hamas dan Israel Saat Konflik Berdarah di Palestina, Ada Rudal Fateh-110

Baca juga: Rudal Israel Bombardir Jalur Gaza Termasuk Gereja Ortodok, 18 Warga Kristen Tewas

ICRC mengungkapkan mereka ingin semua sandera dibebaskan.

Apabila semua sandera dibebaskan, mereka berjanji akan memfasilitasi semuanya.

“ICRC terus menyerukan pembebasan segera semua sandera. Kami siap mengunjungi para sandera yang tersisa dan memfasilitasi pembebasan di masa depan setelah kesepakatan yang dicapai oleh para pihak," jelasnya.

Sebelumnya, Hamas telah mengatakan akan membebaskan kedua sandera tersebut sebagai tanggapan atas upaya diplomatik Qatar.

Sementara Militer Israel yakin sebagian tawanan masih hidup.

Pada serangan Hamas, sebagian besar dari 1.400 warga sipil tewas.

Kemudian Israel membalasnya dengan pemboman tanpa henti yang telah menewaskan sedikitnya 4.137 orang di Jalur Gaza.

Sebagian besar dari jumlah korban tersebut merupakan warga sipil.

Selain itu, Israel juga telah melakukan pengepungan total pada jalur Gaza.

Pihak Israel mengatakan pengepungan tidak akan dicabut hingga para sandera dibebaskan.

Sumber: Tribunnews.com

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Banjarmasin Post

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved