Berita Tanahlaut

Petani Terong Pelaihari Tanahlaut Gundah Tanaman Terserang Kutu Kebul, Seketika Beterbangan

Kalangan petani di Kabupaten Tanahlaut (Tala), Kalimantan Selatan (Kalsel), yang saat ini membudidayakan terong dilanda kegundahan.

Penulis: BL Roynalendra N | Editor: Edi Nugroho
banjarmasinpost.co.id/idda royani
GUNAWAN sibuk beraktivitas di kebun terongnya di Dusun Jayau, Desa Ambungan, Selasa (31/10) pagi. Ia bingung mengatasi kutu kebul yang menyerang terongnya 

BANJARMASINPOST.CO.ID, PELAIHARI - Kalangan petani di Kabupaten Tanahlaut (Tala), Kalimantan Selatan (Kalsel), yang saat ini membudidayakan terong dilanda kegundahan.

Itu menyusul adanya serangan kutu kebul. Akibatnya daun menjadi layu, mengering, lalu rontok dan kemudian berdampak terhadap fase generatif sehingga buahnya menjadi tak normal.

Pantauan di lapangan, Selasa (31/10/2023) pagi, tanaman terong yang terpapar kutu kebul di antaranya milik Gunawan warga RT 9 Dusun 2 (Jayau), Desa Ambungan, Kecamatan Pelaihari.

Kutu kebul tersebut berwarna putih kecil yang menempel di daun, terutama di bagian bawah. Saat pohon disentuh apalagi daunnya, seketika beterbangan.

Baca juga: Motif Asli Pelaku Membunuh Pria di Samarinda Kaltim dengan Memasukkan ke Dalam Karung

Baca juga: Berhasil Turunkan Angka Kemiskinan dan Stunting, Pemkab Tabalong Terima Dana Fiskal

Hama ini saat ini menyerang tanaman palawija, cabai,sayuran dan buah-buahan. Biasanya hama ini berdiam di balik daun secara berkelompok.

Hama kutu kebul memiliki efek ganda ketika merusak tanaman. Selain itu juga dapat menyebabkan kerusakan secara tidak langsung bagi tanaman.

Gunawan mengatakan sekitar 20 hari lalu tanaman terongnya terserang kutu kebul. Saat menjelang panen terserang hama tersebut.

Saat panen pertama masih dapat sekitar satu kwintal. Panen selanjutnya hingga panen kelima hanya dapat sekitar 80 kilogram. Ini karena buah tak bisa membesar.

Selanjutnya pun dipastikan juga tetap sama dan bahkan mungkin menurun lagi karena koloni kutu kebul kian banyak.

Jika tanaman terong normal, sebut Gunawan, bisa panen hingga dua ton pada luasan tanamannya saat ini yakni dua borong. (1 hektare=35 borong).

Baca juga: Wakil Bupati Kotabaru Andi Rudi Latif Menghadiri Tablig dan Istighosah Kubro, Minta Diaplikasikan

Ia mengatakan telah mencoba mengatasi kutu kebul tersebut dengan beberapa jenis insektisida, namun tak mempan.

"Pagi ini saya mencoba pakai jenis lain, mudah-mudahan bisa mengatasi," ucapnya saat ditemui di kebunnya di lingkungan RT 10.

Ia mengatakan semua tanaman terong petani di kampungnya saat ini juga terkena kutu kebul. Bahkan sebagian petani menyerah dan membiarkannya karena telah disemprot insektisida tapi tetap tak bisa diatasi.

(banjarmasinpost.co.id/idda royani)

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved