Berita Internasional
Penampakan Kamp Pengungsi Jabalia Usai Dibombardir Bom Israel, Bangunan Hancur Lebur Warga Mengungsi
Aksi tentara Israel yang memborbardir Kamp Pengungsi Jabalia meninggalkan pemandangan mengerikan, bangunan rusak dan hancur lebur
Evakuasi tersebut menyusul pertumpahan darah lainnya di Gaza di mana serangan udara Israel pada hari Selasa telah menewaskan sekitar 50 orang di kamp pengungsi, menurut pejabat kesehatan Palestina.
Israel mengatakan serangan itu menewaskan seorang komandan senior Hamas dan banyak pejuang lainnya.
Penduduk Palestina mengatakan pasukan Israel membom dan menembaki Gaza melalui darat, laut dan udara sepanjang malam, sehingga menimbulkan lebih banyak korban di kalangan penduduk sipil.
Israel mengirim pasukannya ke Gaza yang dikuasai Hamas setelah berminggu-minggu melakukan pemboman udara dan artileri.
Israel telah berambisi untuk memusnahkan Hamas. Namun jumlah korban jiwa warga sipil di Gaza dan kondisi kemanusiaan yang menyedihkan telah menimbulkan kekhawatiran besar di seluruh dunia.
Karena makanan, bahan bakar, air minum dan obat-obatan semakin menipis dan rumah sakit kesulitan untuk merawat para korban.
Sekitar 200 orang menunggu di sisi perbatasan Palestina pada Rabu pagi, kata sumber itu.
Sumber kedua mengatakan diperkirakan tidak semua orang bisa mengungsi pada Rabu. Tidak ada batas waktu berapa lama penyeberangan itu akan tetap dibuka untuk evakuasi, tambah mereka.
Seorang pejabat Barat mengatakan daftar orang-orang dengan paspor asing yang dapat meninggalkan Gaza telah disepakati antara Israel dan Mesir dan kedutaan terkait telah diberitahu.
Seorang pejabat Israel yang tidak ingin disebutkan namanya membenarkan bahwa Israel berkoordinasi dengan Mesir untuk keluar dari sana.
Mesir telah menyiapkan rumah sakit lapangan di Sheikh Zuwayed di Sinai, kata sumber medis.
Ambulans terlihat menunggu di penyeberangan Rafah.
Pemerintah Indonesia mengatakan pihaknya berusaha mengeluarkan 10 warga negaranya yang terjebak di Gaza.
Tetapi tiga di antaranya, sukarelawan di rumah sakit yang dikelola Indonesia, memutuskan untuk tetap tinggal.
Filipina mengatakan bahwa dua dokter Filipina yang bekerja di LSM Doctors Without Borders termasuk di antara mereka yang meninggalkan Gaza.
Yordania dan Italia juga mengatakan mereka berharap bisa membawa warganya keluar dari Gaza.
Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan pada hari Rabu bahwa setidaknya 8.796 warga Palestina, termasuk 3.648 anak-anak, telah tewas dalam serangan Israel di Gaza sejak 7 Oktober.
Sumber : Tribunnews.com
Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Banjarmasin Post
| Diakui Mayoritas Negara di Dunia, Pemimpin Palestina akan Pidato Virtual di PBB, AS Menentang |
|
|---|
| Respon Donald Trump Usai Penembakan Charlie Kirk hingga Tewas di Kampus Utah |
|
|---|
| Kisah Menyentuh 5 Orang Koma Terlama di Dunia dan Penyebabnya, Ada 40 Tahun Lebih |
|
|---|
| Amerika Ikut Campur Lumpuhkan Fordow, Natanz, dan Isfahan, Perang Israel vs Iran Berpotensi Membesar |
|
|---|
| Rencana Evakuasi WNI di Israel Lewat Jalur Darat Amman Yordania, Ada 192 Orang |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/banjarmasin/foto/bank/originals/Penampakan-Kamp-Pengungsi-Jabalia-Palestina-yang-dibombardir-oleh-tentara-Israel-dengan-bom.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.