Berita Banjar
Tumbuh Liar di Kalimantan, Begini Kisah Warga Banjar Olah Kelakai Jadi Sirup Produk Unggulan Desanya
Kelakai yang tumbuh di Kalimantan, di tangan Hamliah (34), warga Desa Surian, Cintapuri Darussalam, Kabupaten Banjar diolahnya menjadi sirup
Penulis: Nurholis Huda | Editor: Hari Widodo
BANJARMASINPOST.CO.ID - Tumbuhan liar Kalimantan yang dimanfaatkan karena khasiatnya untuk kesehatan sudah tak terhitung lagi jumlahnya. Bahkan dari tumbuhan liar, kini bisa menjadi sumber ekonomi bagi masyarakat, sebagaimana kelakai.
Kelakai yang tumbuh secara liar di Kalimantan, di tangan Hamliah (34), warga Desa Surian, Kecamatan Cintapuri Darussalam, Kabupaten Banjar diolahnya menjadi sirup. Bahkan, sirup Kelakai buatan Hamliah ini sudah terkenal dan menjadi produk unggulan Bumdes Surian.
Diketahui, tanaman kelakai adalah jenis paku-pakuan yang bernama lemidi atau nama latinnya, stenochlaena palustris, banyak ditemukan di pulau Kalimantan dan habitatnya di daerah tanah gambut, air tawar, dan hutan belukar. Kelakai memiliki dua jenis, warna merah dan warna hijau.
Daun ini tumbuh liar dan banyak ditemukan di Desa Surian juga. Potensi ini pun dikembangkan oleh Bumdes agar bisa menjadi produk sirup unggulan.
Dikutip dari beberapa sumber, kelakai mempunyai banyak khasiat seperti mampu meredakan diare, menambah darah, dan bahkan banyak orang suku Dayak yang meyakini bahwa mengonsumsi kelakai bisa menjadikan awet muda.
Sirup ini diyakini punya banyak manfaat. Selain bisa untuk penambah darah dan juga kaya vitamin c.
Ide awalnya, menurut Hamliah, adalah hasil lanjutan ide dari mahasiswa KKN yang mengenalkan hasil penelitian mereka tentang khasiat sirup kelakai.
“Kemudian kami coba bikin dan ternyata enak. Kami kemas dalam botol ada yang 500 mili dengan harga Rp 20 ribu dan ada kemasan 100 mili dengan harga Rp 8 ribu, “ jelas Hamliah.
Proses pembuatannya simpel. Sirup dari kelakai diawali dengan memisahkan bagian daun mudanya dengan batang. Kemudian daun dicuci dengan air mengalir, selanjutnya diblender hingga halus dan disaring.
Tahap berikutnya, perasan daun kelakai direbus dengan gula pasir hingga mengental dan ditambah perasan jeruk nipis sebagai aroma pelengkap.
Kasi Pengembangan Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Banjar, Wahidah menambahkan, ke depan, produk sirup Kelakai Binaan Desa Surian ini akan diurus halal dan BPOM serta paten Haki-nya.
Dijelaskan dia, untuk saat ini masih tahap promosi dan belum untuk ditarget penjualan. Namun, disampaikan Wahidah, produk unggulan Desa Surian itu memiliki banyak manfaat bagi kesehatan, seperti meningkatkan daya tahan tubuh, meredakan demam, mengobati anemia, dan banyak lagi.
Menurutnya, tanaman kelakai kaya akan nutrisi penting, termasuk vitamin C, zat besi, dan antioksidan alami.
“Proses produksi sirup dilakukan dengan hati-hati, menjaga kebersihan, dan mempertahankan kualitas alami tumbuhan kelakai. Dengan tujuan meningkatkan daya tahan tubuh dan memberikan manfaat kesehatan kepada konsumen, kegiatan ini menjadi langkah positif dalam pengembangan UMKM lokal, “ jelasnya.(Banjarmasinpost.co.id/Nurholis Huda)
Tertangkap Antar 19 Kg Sabu di Banjar, Kurir Asal Jawa Timur Ini Mengaku Dijanjikan Imbalan 10 Juta |
![]() |
---|
Polres Banjar Musnahkan 20 Kilogram Sabu, Hasil Tangkapan Selama Sebulan. |
![]() |
---|
Kemenpan RB Setujui 1.668 Formasi PPPK Paruh Waktu di Kabupaten Banjar, DRH Tunggu Ketetapan Resmi |
![]() |
---|
Update Warga Banjarmasin Meninggal saat Cek Patok Tanah di Gambut Banjar, Keluarga Tolak Autopsi |
![]() |
---|
Kepesertaan KDMP Awang Bangkal Barat Banjar Tembus 2500 Orang, Mulai Garap Galian C |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.