Berita Banjarmasin
Puncak Hari Kesehatan Nasional di Banjarmasin, Stunting dan Bebas Jamban Jadi Fokus
Pemko Banjarmasin menggelar puncak Hari Kesehatan Nasional (HKN) di Panggung Terbuka Siring Pemko Banjarmasin
Penulis: Eka Pertiwi | Editor: Hari Widodo
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Pemerintah Kota Banjarmasin menggelar kegiatan puncak Hari Kesehatan Nasional (HKN) di Panggung Terbuka Siring Pemko Banjarmasin Jalan RE Martadinata, Banjarmasin, Minggu (19/11/2023).
Kegiatan ini diikuti oleh berbagai elemen masyarakat, pelajar, dan para Aparatur Sipil Negara (ASN), serta seluruh staf puskemas di Banjarmasin.
Kegiatan puncak HKN kali ini memfokuskan untuk menurunkan angka stunting serta menuju Kota Sehat dengan bebas jamban menjadi tujuannya.
Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina mengatakan stunting dan penanganan jamban menjadi tujuan utama.
Ibnu menyebut, Banjarmasin tanpa jamban merupakan target yang harus dicapai bersama.
Ia mengakui jika itu semua memerlukan dukungan semua pihak. Terutama masyarakat, tokoh masyarakat, tokoh agama.
Menurutnya, jamban apung juga akan mencemari sungai. Oleh karena itu perlu kesadaran masyarakat. Makanya, dari Tim Kota Sehat menghendaki agar masyarakat tidak lagi buang air besar sembarangan.
Sebagai upaya menghilangkan jamban apung. Berbagai fasilitas sudah dibangun. Fasilitas ini didapat Pemerintah Kota Banjarmasin dari pihak.
Semisal bantuan Dana Alokasi Khusus (DAK) dari Kementerian PUPR khususnya di Cipta Kerja. Peruntukannya untuk membuat jamban sehat atau komunal.
"Itu ada beberapa lokasi. Tapi memang kalau sudah dibangun masyarakat masih saja buang ke sungai, itu tidak berguna lagi," katanya.
Makanya perlu ada apa imbauan kampanye hidup sehat serta ajakan kepada masyarakat tidak buang air besar sembarangan lagi. Ia menyebut saat ini, paling tidak di 22 kelurahan sudah bebas dari jamban apung.
Untuk menuju Kota Sehat ada beberapa SKPD terkait yang harus berkolaborasi. Yakni dari Dinas Kesehatan. Kemudian, Dinas Perumahan dan Pemukiman Rakyat, serta Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang. Tak hanya itu, Kota Sehat juga harus didukung oleh Dinas Pendidikan.
"Berarti berkolaborasi. Semua harus mendukung. Kami juga mengimbau kepada corporate atau pihak swasta ikut berpartisipasi. Karena selama ini juga ada beberapa corporate yang mengalokasikan dana CSR untuk membangun jamban sehat," katanya.
Normalnya, untuk membuat satu jamban sehat anggarannya yakni Rp 6 hingga Rp 10 juta. Itu sudah termasuk kategori sangat layak.
Meski angka tersebut sudah masuk kategori sangat layak. Namun, pihaknya akan mencoba inovasi baru dari Puskemas 9 November. Dimana, Puskesmas 9 November mengembangkan jamban sehat dengan angka Rp 2 juta saja.
"Itu sudah memenuhi kriteria. Makanya nanti akan kami lihat. Jika memungkinkan, itu akan kami terapkan di daerah lain," pungkasnya.
Sementara itu, untuk stunting ditarget turun ke angka 14 persen pada 2024 dari 22 persen angka stunting saat ini.
Berbagai program penanganan stunting terus digencarkan. 22 persen ini ada di 14 lokasi khusus.
Untuk pencegahannya, berbagai upaya sudah dilakukan. Bahkan, selain dana yang diberikan melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Banjarmasin. Pihaknya juga meminta agar ASN turut berkontribusi.
Menurutnya, dengan kontribusi dari berbagai pihak. Mulai dari CSR, APBD, hingga kontribusi dari ASN juga akan membuat angka stunting bisa turun pada 2024 nanti menjadi 14 persen.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin, dr Tabiun Huda mengatakan, penanganan stunting tahun depan dari APBD bakal naik dari tahun ini Rp 5,5 miliar menjadi Rp 8 miliar.
Ia menyebutkan penangganan stunting lebih pemberian makanan tambahan kepada keluarga stunting maupun keluarga berisiko stunting.
Makanan tambahan yang diberikan sesuai dengan bernutrisi dan gizi. Termasuk pemberian vitamin
Tak hanya itu penanggulangan sejak dini juga dilakukan melalui pemberian tablet tambah darah bagi anak-anak sekolah. Termasuk mensosialisasikan kepada masyarakat luas terkait stunting, pencegahannya, serta penanggulangannya.
Untuk jamban apung, sudah 42 persen dimana ini dimulai pada 2022 lalu. Tahun depan akan ditarget mencapai 70 persen pada bulan April dan 80 persen pada bulan Juli.
Daerah yang ikut mendeklarasikan stop buang air besar sembarangan pada rangkaian HKN di Balai Kota ada tujuh kelurahan. Yakni Kelurahan Seberang Masjid, Kelayan Luar, Kuin Utara, Basirih Selatan, Belitung Utara, Sungai Lulut, dan Benua Anyar.
"Ketika sudah mencapai 80 persen maka akan masuk indikator kota sehat. Karena bebas jamban termasuk kategori Kota Sehat. Saat ini progresnya terus kami genjot," katanya.
Selain itu menurutnya, kegiatan bebas jamban juga agar masyarakat bisa hidup sehat.
"Ini menghilangkan budaya buang air besar sembarangan. Kemudian orang yang tidak punya jamban sehat akan kami carikan solusi supaya mereka tidak buang air besar sembarangan," katanya.
Tentu untuk mengubah ini semua perlu waktu. "Jadi perlu pendekatan dan inovasi kepada masyarakat," pungkasnya.
Sekadar diketahui, berbagai kegiatan digelar pada momentum peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-59.
Rangkaian kegiatan yang dilaksanakan diantaranya jalan sehat, sosialisasi dan pelaksanaan IVA tes, cuci tangan menggunakan sabun dan sikat gigi bersama oleh siswa, pelaksanaan pasar murah, serta pencanangan Kelurahan Stop Buang Air Besar Sembarangan. (Banjarmasinpost.co.id/Eka Pertiwi)
Hari Kesehatan Nasional (HKN)
stunting
bebas jamban
Berita Banjarmasinpost Hari Ini
Pemko Banjarmasin
| Hasil Evaluasi Tiga Triwulan, Dua Direktur PAM Bandarmasih Diberhentikan |
|
|---|
| Penjual Sapu Lidi di Banjarmasin Meninggal dalam Selokan, Jenazah Dibawa ke RSUD Ulin |
|
|---|
| Sempat Alami Penumpukan, Kondisi Sampah di Beberapa Titik TPS Kota Banjarmasin Mulai Berkurang |
|
|---|
| Permintaan Pertamax di Kalsel Melonjak, Pertamina Pastikan Pasokan Aman |
|
|---|
| Daur Ulang Bahe'mart Sungai Andai Banjarmasin Bikin Bak dari Botol Bekas, Hasil Sedekah Sampah Warga |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.