Kabar DPRD Tanah Laut

DPRD Tala Apresiasi Pemda Tutup Sodetan Kurau, Minimalkan Intrusi Air Laut

H Junaidi, ketua Komisi II DPRD Tala mengapresiasi penutupan sodetan kurau oleh Pemda. Langkah ini urgen untuk meminimalkan intrusi air laut

Penulis: BL Roynalendra N | Editor: Hari Widodo
Anang Kadri untuk BPost
TUTUP SODETAN - Penutupan sodetan di Desa Kurau menggunakan dua unit alat berat sejak sepekan lalu. Langkah ini untuk mengatasi intrusi air laut ke persawahan setempat. (inset) Ketu Komisi II DPRD Tala, H Junaidi. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, PELAIHARI - Penutupan sodetan (sungai baru) di Desa Kurau, Kecamatan Kurau, Kabupaten Tanahlaut (Tala), Kalimantan Selatan (Kalsel), saat ini hampir rampung.

Kalangan petani di Kurau dan beberapa desa sekitar pun lega karena intrusi air laut (asin) ke persawahan setempat dapat dihindari. Setidaknya peluangnya menjadi mengecil.

Langkah cepat yang dilakukan Pemkab Tala melalui Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, dan Pertanahan (PUPRP) Tala tersebut didukung penuh wakil rakyat di daerah ini.

"Saya sebagai ketua Komisi 2 DPRD Tanah Laut sangat mengapresiasi dan penghargaan setinggi-tingginya atas upaya penutupan sodetan di Desa Kurau itu," ucap H Junaidi, ketua Komisi II DPRD Tala, Kamis (23/11/2023).

Ia mengatakan penutupan sodetan tersebut memang cukup urgen dalam upaya meminimalkan risiko paparan intrusi air laut (asin) ke persawahan di wilayah Kurau dan sekitarnya. 

Dikatakannya, dampak intrusi air laut tersebut dirasakan petani Kurau dan sekitarnya sejak beberapa tahun terakhir. Hal itu juga pernah disampaikan petani setempat saat dirinya reses di Kurau.

"Hal itu juga sudah saya teruskan ke pihak berwenang di Tala. Alhamdulillah sekarang sudah mulai diatasi," tandas Junaidi.

Jika manfaat penutupan sodetan tersebut nanti benar-benar dapat mengatasi masalah intrusi air laut, dirinya berharap pemerintah daerah dapat memperkuat penutupan sodetan itu secara permanen.

Terkait penataan pengairan di wilayah Kurau dan sekitarnya, Junaidi meminta Pemkab Tala atau Pemprov Kalsel melakukan kajian untuk lengkap dan luas, baik untuk jangka pendek dan jangka panjang. 

Masyarakat juga sebaiknya dilibatkan dalam hal sumbang saran untuk kegiatan tersebut. 

Saat ini, sebut Junaidi, di wilayah Kurau dan sekitarnya pembudidayaan tanaman padi rata-rata hanya setahun cuma sekali.

Melalui penutupan sodetan itu diharapkan para petani dapat memanfaatkannya secara baik melalui upaya meningkatkan indeks pertanaman (IP) menjadi dua kali dalam setahun.

Hal lain yang tak kalah penting, kata Junaidi, wawasan para petani juga perlu ditingkatkan dalam hal pengelolaan waktu tanam dan pemanfaatan secara maksimal sarana prasarana alat pertanian. 

"Peran penyuluh pertanian juga saya berharap lebih maksimal dalam memberikan bimbingan kepada semua kelompok tani," pungkas politisi dari PDIP Tala ini. 

Terpisah, Kepala Desa Kurau Anang Kadri ketika dihubungi mengatakan penutupan sodetan tersebut diperkirakan rampung secara total, hari ini. (AOL)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved