Empat Momen Panas dari Era Guardiola vs Klopp Saat Manchester City vs Liverpool di Premier league

BANJARMASINPOST.CO.ID - Manchester City dan Liverpool bertemu lagi pada hari Sabtu jam makan siang di salah satu momen penting Liga Inggris  dan percikan api akan kembali berkobar.

Manchester City vs Liverpool menjadi tontonan wajib sejak Jurgen Klopp bergabung dengan Pep Guardiola di Premier League .

Pasangan ini adalah rival yang sengit namun saling menghormati di Jerman – Guardiola dengan Bayern Munich, Klopp dengan Borussia Dortmund  dan mereka telah pindah ke Inggris, dan keduanya sering saling melengkapi di media.

Namun, rasa hormat itu tidak berlaku bagi kelompok pendukung, yang mana rasa permusuhan telah berkembang.

Itulah sebabnya pertandingan hari Sabtu adalah pertandingan yang dimulai pada jam makan siang, bukan waktu minum teh.

Baca juga: Jadwal Bola Hari Ini Live TV: Prancis U17, Man City vs Liverpool dan Arsenal di SCTV, Persib Esok

Baca juga: Pembaruan Investigasi FFP Manchester City, Arsenal dan Liverpool Menunggu Keputusan Pengurangan Poin

Yang menambah bumbu adalah fakta bahwa Liverpool adalah tim yang paling mungkin menantang dominasi City dalam dekade terakhir, memenangkan liga pada tahun 2020 dan membuat tim asuhan Guardiola nyaris unggul pada kesempatan lain.

Oleh karena itu, hasil pertandingan antara kedua tim sering kali menjadi sangat penting dalam perburuan gelar.

Dengan begitu banyak hal yang dipertaruhkan, percikan api biasanya muncul, dengan dua manajer sebagai pusat aksi…

Tendangan kung-fu Mane

Pada bulan September 2017, yang masih merupakan masa-masa awal rezim Klopp, Liverpool bertandang ke Etihad dengan harapan besar.

Namun, harapan tersebut pupus di babak pertama ketika Sadio Mane dikeluarkan dari lapangan karena pelanggaran keras terhadap Ederson. City kemudian memenangkan pertandingan 5-0 dan liga dengan penuh gaya.

Guardiola mengamuk pada wasit

Bos Man City itu menjadi marah setelah serangkaian permohonan penalti yang keras ditolak di Anfield pada November 2019.

Setelah teriakan ketiga ditolak, pemain Spanyol itu menyerang wajah ofisial keempat dan melambaikan tiga jarinya dengan cara yang paling marah.

Usai pertandingan yang membuat City kalah 3-1, Guardiola menghampiri wasit, termasuk wasit Michael Oliver.