Berita Tanahlaut

BPBD Tanahlaut Warga Diimbau Naikkan Colokan Listrik, Berbahaya saat Air Pasang

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tanahlaut pun meminta warga meningkatkan kewaspadaan dan melakukan antisipasi

Penulis: BL Roynalendra N | Editor: Edi Nugroho
Istimewa
Ilustrasi: Satpolairud Polres Tala saat berada di lokasi banjir beberapa waktu lalu. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, PELAIHARI - Hujan yang belakangan ini mulai kerap mengguyur Kalimantan Selatan berpotensi menimbulkan bencana.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tanahlaut pun meminta warga meningkatkan kewaspadaan dan melakukan antisipasi.

Warga di kawasan rawan banjir, misalnya, diminta menaikkan colokan listrik. Soalnya hal tersebut berbahaya saat air meluap dan menjamah rumah secara mendadak.

“Biasanya kan colokan untuk charger handphone (HP) diletakkan di lantai. Kebiasaan seperti ini harus diubah pada musim penghujan,” ucap Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Tala H Sahrudin, Rabu (29/11).

Baca juga: Pakar Komunikasi Politik Fisip ULM Banjarmasin Sebut Kampanye Via Medsos Bisa Picu Debat Kusir

Baca juga: Caleg Kampanye Via Video Animasi, Bawaslu Kalsel Sulit Awasi Akun Medsos Pribadi

Apalagi berdasar prediksi Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG), hujan dengan intensitas meningkat masih akan berlangsung hingga beberapa hari ke depan.

Di Tala hujan berintensitas lumayan tinggi terjadi pada Selasa (28/11) siang hingga Rabu sore. Durasinya tak kurang dua jam dan selebihnya gerimis.

Meski begitu, sebut Sahrudin, belum terjadi peningkatan debit air signifikan di sungai maupun di kawasan cekungan (guntung). “Daya serap tanah masih cukup tinggi karena memang baru saja terdera kemarau yang begitu panas,” tandasnya.

Pihaknya telah memantau sungai-sungai di kawasan rentan banjir seperti Sungai Kandangan yang membelah Kota Pelaihari. Meski ada penaikan ketinggian air, namun posisinya masih rendah.

Lebih lanjut ia mengatakan lokasi rawan bencana di Tala tetap seperti dulu. Rawan tanah longsor berada di wilayah sekitar Gunung Keramaian yakni di Desa Ujungbatu, Tungkaran, Guntungbesar (Kecamatan Pelaihari). Di Kecamatan Panyipatan yakni di Desa Kandanganlama. Lalu di Kecamatan Bajuin yakni di Desa Sungaibakar.

Sementara itu daerah rawan banjir yakni Kecamatan Kurau dan Bumimakmur pada semua desa. Kecamatan Batibati di Desa Benuaraya Kecamatan Kintap seperti di Desa Kintapura, Pasirputih, Kintapkecil. Di Kecamatan Jorong seperti di Desa Asamasam.

Baca juga: Harga Rumah Subsidi 2024 akan Naik, Penjualan di Kalimantan Selatan Tetap Laris

Di Kecamatan Pelaihari di kawasan Sawahan. “Untuk wilayah Pelaihari kami antisipasi mulai dari Desa Kunyit, Manaran, turun ke Sawahan, Telukbaru. Lokserapang, dan Ppanjaratan,” sebutnya.

Pihaknya juga terus memantau perkembangan cuaca. Personel tetap siaga dan tiap saat siap turun ke lokasi jika terjadi kebencanaan. “Logistik insya Allah juga ada saja. Jika sewaktu-waktu terjadi bencana, dapur umum siap didirikan,” tandasnya.

Di Kabupaten Banjar, hujan telah menyebabkan tanah longsor di Desa Pasar Jati RT 04 Kecamatan stambul.

“Tanah longsor di belakang rumah dan nyaris kena rumah. Pohon di pinggir sungai sudah ikut longsor,” kata Anto warga setempat.

Oleh warga, musibah ini dilaporkan hingga Tim reaksi Cepat (TRC) dari BPBD mengecek kondisi di lapangan. Meski tidak ada korban jiwa, kejadian ini tetap dimonitor.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved