Berita Banjarmasin
BPMP Kalsel Ungkap Kendala Program Merdeka Belajar, Salah Satunya Akses Internet
Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Provinsi Kalsel menyebut masih ada kendala yang dihadapi setiap kabupaten dan kota dalam implementasi program
Penulis: Rifki Soelaiman | Editor: Edi Nugroho
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Merdeka Belajar adalah sebuah program yang digagas oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Nadiem Anwar Makarim sebagai upaya mewujudkan kemerdekaan dalam belajar.
Dikatakan merdeka dalam belajar artinya siswa memiliki kebebasan untuk berpikir dan berekspresi.
Dengan adanya program Merdeka Belajar ini, pemerintah berharap dapat menghadirkan pendidikan yang bermutu tinggi bagi semua peserta didik di Indonesia.
Namun demikian, Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Provinsi Kalimantan Selatan menyebut masih ada kendala yang dihadapi setiap kabupaten dan kota dalam implementasi program Merdeka Belajar tersebut.
Baca juga: Curi Sepeda Motor di Kawasan Sutoyo S Banjrmasin, Warga Teluk Dalam ini Diringkus Polisi
Baca juga: Gara-gara Lambat Digorengkan Ayam, Suami di Tanahbumbu Sampai Tendang Istri
“Kendala yang dihadapi itu beda-beda. Misalnya ada kabupaten atau kota yang masih sulit untuk mengakses internet. Kemudian jangkauan wilayah pada suatu kabupaten yang sangat luas juga menjadi kendala,” ungkap Kepala BPMP Kalsel, Yuli Haryanto, Jumat (1/12/2023).
Akibatnya dengan adanya kendala-kendala itu kata Yuli membuat target target capaian yang ditentukan dalam program Merdeka Belajar belum maksimal.
“Kami bukan gagal, tapi belum maksimal. Kami berupaya untuk terus melakukan kolaborasi dan juga menawarkan bantuan kepada Dinas Pendidikan terkait untuk melakukan pendampingan,” jelasnya.
Upaya yang dilakukan kata Yuli seperti mengundang sekolah yang literasi dan numerasinya masih terbilang rendah untuk dilakukan pendampingan.
“Kami bersama Balai Guru Penggerak dan Balai Bahasa akan melakukan transformasi pembelajarannya,” imbuh Kepala BPMP Kalsel itu.
Baca juga: Sidang Dugaan Korupsi Penggunaam DAK Disdikbud HSU, Masuki Pemeriksaan Saksi
Selain itu, semua Kabupaten maupun Kota di Kalsel tetap mendapat perhatian khusus. Sebab, jika dilihat secara nasional, di Kalsel terdata baik.
“Artinya kinerja di provinsi juga luar biasa. Maka kami pun mengapresiasi kinerja Disdik yang luar biasa ini dan terus mendukung program dari Kemendikbudristek terutama program prioritas di Merdeka Belajar,” terangnya.
Lalu, bagaimana dengan kualitas pendidikan di daerah-daerah terpencil di Kalsel?
Menurut Yuli, menilik kualitas pendidikan di Kabupaten Kotabaru yang terbilang banyak daerah terpencil dan akses internetnya pun cukup sulit, hasilnya tetap bagus.
“Misalnya seperti aktifasi akun belajarnya bagus, rapor pendidikannya juga bagus. Ini artinya di Kotabaru saja mereka tetap menunjukkan bisa, otomatis kabupaten maupun kota lainnya juga harus bisa bekerja lebih keras lagi,” tukasnya. (banjarmasinpost.co.id/rifki soelaiman)
Datang ke Banjarmasin, Ini Pesan Gubernur Khofifah ke Warga Kalsel asal Jatim |
![]() |
---|
Job Fair 2025 di Balai Kota Banjarmasin, Warga Bisa Akses Pekerjaan Hingga ke Jepang |
![]() |
---|
Rumah Sakit Rawan Konflik, RS Bhayangkara Banjarmasin Siapkan Jalur Mediasi Internal |
![]() |
---|
Gelar Job Fair 2025, Diskopkumker Klaim Angka Pengangguran di Banjarmasin Alami Penurunan |
![]() |
---|
Harhubnas ke-55 Dipusatkan di Pelabuhan Trisakti Banjarmasin, Capaian Transportasi Banua Diungkap |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.