Adu Strategi Caleg di HSS Raih Pemilih, Sebut Kampanye Pintu ke Pintu Lebih Efektif Selain Medsos

BANJARMASINPOST.CO.ID,KANDANGAN- Masa kampenye tertutup sudah memasuki hari ke 9 sejak 28 November 2023. Namun, semarak masa kampanye tak begitu terasa di Kabupaten Hulu Sungai Selatan.

Sosialisasi melalui alat peraga kampanye (APK) sendiri belum banyak dilakukan para caleg. Pantauan banjarmasinpost.co.id, hanya beberapa caleg tebar baliho besar di daerah pemilihan masing-masing.

Mengenai kondisi tersebut, sejumlah caleg di HSS mengakui, kampanye lewat media sosial saat ini lebih efektif dan hemat dari sisi biaya.

Sedangkan untuk ke masyarakat banyak caleg langsung datang ke rumah-rumah warga. Bahkan sumber banjarmasinpost.co.id, menyebut beberapa caleg langsung melakukan kontrak politik dengan masyarakat.

Apa saja kontrak politik dimaksud, apakah berupa janji politik atau diserta dengan uang? Sumber tadi enggan menyebutkan.

“Cari tahu sendiri, yang jelas informasinya caleg langsung melakukan pendataan warga yang mau memilihnya. Apakah pakai uang atau sekedar janji politik ketika terpilih?,”saya tidak bisa memastikannya,”katanya.

Baca juga: Kebakaran di Sinar Bulan Satui, Kerugian Ditaksir Rp1,5 Miliar, 3 Mobil dan 4 Motor Tinggal Rangka

Baca juga: Update Kebakaran di Desa Sinar Bulan Satui Tanahbumbu, Hanguskan Dua Buah Rumah dan Mobil

Menurutnya, dilakukannya kampanye dari rumah ke rumah, langsung ke masyarakat pemilih, karena adanya aturan Bawaslu mengenai larangan tempat kampanye, termasuk fasilitas tempat memasang baliho.

Antara lain tidak boleh di fasilitas milik pemerintah. Termasuk pasang stiker di tiang listrik sekalipun.  

Beberapa caleg yang dikonfirmasi terkait hal tersebut menyatakan, pendekatan dari rumah ke rumah memang lebih efektif selain kampanye melalui media sosial.

Seperti dilakukan Muhammad Sadyi  Masun, Caleg dari PKS. “Selain melalui Facebook, saya manfaatkan  group-group WA untuk posting gambar disertai nomor urut dan kalender,”katanya, ditemui Rabu (6/12/2023) di DPRD.

Selain melalui medsos pribadi, tatap muka dengan masyarakat kata Sadyi tetap dilakukan. Namun, tidak secara dari rumah ke rumah.

“ Saya lebih pilih kampanye melalui melalui tim sukses di desa-desa," kata Caleg dapil 2 yang meliputi Kecamatan Angkinang, Telaga Langsat, Padang Batung dan Loksado ini.

Sadyi mengakui, di dapilnya tersebut, persaingan cukup ketat, untuk meraih 4.000 lebih suara. Sedangkan masa kampanye cukup singkat, dibatasi sampai 10 Februari 2024 mendatang.

Hal sama dilakukan Muhlis Redhani, Caleg dari Partai Golkar. Menurut anggota dewan empat periode ini, kampanye saat ini lebih efektif jika caleg datang langsung ke masyarakat, selain melalui Medsos.

Saat bertemu masyakat,pemilik akun  FB Muhlis Iberahim ini  mengatakan menyampaikan program dan tentunya meyakinkan masyarakat bahwa dirinya akan memperjuangkan aspirasi mereka.

Khususnya di wilayah dapilnya. Hal sama dilakukan Yuniati, Caleg dari PKB yang juga Ketua DPC PKB HSS. Menjadi caleg untuk keempat kalinya, Yuniati mengakui ada yang berbeda dari system kampanye sebelumnya.

“Sekarang zamannya dunia digital. Pemanfaatan medsos, salah satu fasilitas menyosialisasikan diri ke publik,”katanya. Namun, adanya berbagai aturan dan larangan terkait kampanye oleh Bawaslu, sebut Yuniati, membuat para caleg juga berhati-hati dalam postingan.

Yuniati sendiri lebih sering memposting foto kegiatanya bersama partai , Ketua Partai dan Capres Cawapres yang diusung partainya.

(banjarmasinpost.co.id/Hanani)