Bank Kalsel
Komitmen Pencegahan Korupsi, Bank Kalsel Hadirkan Eks Wakil KPK RI
Bank Kalsel menggelar Pelatihan Internal Pencegahan Korupsi pada Badan Usaha dan menghadirkan wakil Ketua KPK RI Periode 2007-2011
Penulis: Salmah | Editor: Hari Widodo
BANJARMASINPOST.CO.ID - Bank Kalsel terus mengambil langkah konkret dalam menjamin integritas internal pegawainya guna mencegah tindakan korupsi yang dapat merugikan perusahaan dan pemerintah daerah sebagai pemegang saham.
Sebagai bagian dari komitmen ini, Bank Kalsel menggelar Pelatihan Internal Pencegahan Korupsi pada Badan Usaha, berlangsung Rabu (6/12/2023) di Hotel Rattan In Banjarmasin.
Acara ini diikuti oleh Kepala Divisi dan Kepala Cabang se-Kalimantan Selatan dan Jakarta.
Sebagai pembicara, Bank Kalsel menghadirkan Prof. Dr. Haryono Umar, Ak, C.A, M.Sc., yang pernah menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Republik Indonesia (KPK RI) periode 2007-2011 dan Inspektur Jenderal Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia periode 2012-2015.
Direktur Utama Bank Kalsel, Fachruddin, menyampaikan bahwa pelatihan ini merupakan bagian dari upaya internalisasi, edukasi, dan sosialisasi mengenai bahaya korupsi pada badan usaha, khususnya Bank Kalsel.
Tujuan utama kegiatan ini adalah mewujudkan budaya kepatuhan dan antikorupsi di setiap lapisan organisasi.
Fachruddin menyatakan harapannya agar para peserta dapat mengikuti kegiatan ini dengan baik dan mampu mengimplementasikan serta mensosialisasikan pelajaran yang diperoleh kepada staf bawahannya secara struktural.
Hal ini diharapkan dapat menciptakan budaya kerja yang patuh dan anti-korupsi hingga di tingkat terendah, sehingga semua anggota organisasi turut aktif dalam upaya pencegahan korupsi di lingkungan kerja masing-masing.
Acara sosialisasi oleh Prof. Dr. Haryono Umar, Ak, C.A, M.Sc., mengenai Pencegahan Korupsi pada Badan Usaha.
Dalam konteks menyambut Hari Anti Korupsi Sedunia yang diperingati setiap tanggal 9 Desember, Prof. Haryono Umar menjelaskan mengapa penting untuk selalu menghadapi dan mencegah korupsi.
Ia menyoroti pentingnya integritas dalam konteks pekerjaan di sektor perbankan dan cara menilai integritas seseorang.
Diungkapkannya, sebagaimana dalam diri kita ada yang namanya kepala, di dalam kepala ada otak yang terdiri dari 4 bagian, yakni pertama, otak beta yang digunakan untuk bekerja, belajar, berdiskusi, dan melaksanakan tugas-tugas, atau bisa disebut otak yang sadar.
"Kemudian ada otak yang namanya otak theta, di mana kita bisa terpengaruh oleh lingkungan sekitar, seperti halnya dalam sebuah perusahaan, yaitu bagaimana kita membuat semua pegawai merasa nyaman dengan lingkungan tersebut sehingga bisa dapat menciptakan lingkungan kerja yang bersih dari korupsi agar memperkuat integritas, dan memastikan bahwa setiap pegawai memiliki kesadaran akan pentingnya menjaga kepatuhan dan menjauhi tindakan korupsi" ungkap Haryono Umar. (AOL)
| Bank Kalsel Ingatkan Pentingnya Literasi dan Inklusi Keuangan, Cegah Terjerat Pinjol atau Judol |
|
|---|
| Bank Kalsel Syariah Raih Penghargaan dari BP Tapera |
|
|---|
| Bank Kalsel Hadirkan Layanan Perbankan, Resmikan Kantor Kas Sungai Andai |
|
|---|
| Bank Kalsel Tegaskan Kesalahan Bersifat Administratif, Bukan pada Rekening atau Saldo Sebenarnya |
|
|---|
| Bank Kalsel Luruskan Isu Dana Mengendap Kota Banjarbaru, Terjadi Kekeliruan Penginputan Data |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.