Talenan Berbahan Kayu Ulin Limbah Hasil IKM Tala Mulai Dilirik Pembeli Jakarta, Siap Layani Pesanan

BANJARMASINPOST.CO.ID, PELAIHARI - Produk Industri Kecil dan Menengah (IKM) di gerai Dekranasda Kabupaten Tanahlaut (Tala), Kalimantan Selatan (Kalsel), makin variatif. 

Pantauan Rabu (20/12/2023), ada produk baru yang masuk melengkapi barang-barang produksi IKM yang dipajang di gerai Dekranasda Tala di kawasan Jalan A Yani, Kota Pelaihari.

Di antaranya yakni kerajinan tangan berupa talenan dan spatula berbahan kayu ulin limbah. Ada empat ukuran talenan (tempat memotong sayuran/ikan) tersebut.

Harganya bervariasi sesuai ukuran. Ukuran terkecil sekitar 10x8 sentimeter seharga 35 ribu, lalu ada yang Rp 50 ribu, 60 ribu, dan Rp 70 ribu berukuran sekitar 30x15 sentimeter.. 

Petugas Dekranasda Tala Sri Ayu Wulandari menuturkan produk tersebut masuk ke gerai Dekranasda Tala sekitar satu bulan lalu.

"Itu bikinan IKM dari Desa Kintapura, Kecamatan Kintap," sebut Wulan begitu ia biasa disapa.

Baca juga: Istri Korban Penggali Sumur Batibati Dapat Santunan JKK, Syamsir: Manfaatkan Sebaik Mungkin

Baca juga: Waspada Covid JN.1 Juga Muncul di Batam, Masyarakat Diminta Gunakan Masker di Tempat Umum

Ia mengatakan meski masih baru, namun peminat talenan dan spatula berbahan kayu ulin limbah tersebut mulai banyak yang melirik.

Bahkan pada awal November 2023 lalu ada rombongan pegawai dari Jakarta yang membeli dalam jumlah lumayan banyak yakni 10 unit talenan. Selain itu juga membeli beberapa unit spatula.

"Katanya barangnya unik dan menarik sehingga langsung memborong," sebut Wulan.

Dikatakannya, IKM yang memproduksi talenan dan spatula tersebut siap melayani pesanan dalam jumlah banyak.

Pihaknya dari Dekranasda Tala juga melayani pesanan dari luar pulau melalui jasa pengiriman cepat.

Keberadaan gerak IKM di Dekranasda Tala kini juga kian akrab dengan warga. M Nurdiansyah misalnya telah beberapa kali berbelanja di Dekranasda Tala yan berada dekat Tugu PKK, Pelaihari.

Pada Selasa siang kemarin warga Desa Tajaupecah, Kecamatan Batuampar, ini membeli Kondang (Kopiah Tuntung Pandang). Ia langsung membeli tiga unit. Dulu dirinya juga pernah membeli kain sasirangan.

(banjarmasinpost.co.id/roy)