Serambi Ummah

Daftar Amalan di Malam Nisfu Syaban 2024 Menurut Ustadz Adi Hidayat, Shalat Malam hingga Dzikir

Malam Nisfu Syaban 1445 Hijriah bertepatan pada malam hari Sabtu, 24 Februari 2024 sampai malam Minggu, 25 Februari 2024, berikut amalannya

Penulis: Mariana | Editor: Rahmadhani
(Freepik.com)
Malam Nisfu Syaban 1445 Hijriah bertepatan pada malam hari Sabtu, 24 Februari 2024 sampai malam Minggu, 25 Februari 2024, berikut amalan yang baik dijalankan menurut Uztad Adi Hidayat. 

"Jangan melakukan sesuatu yang tidak ada dasar dalilnya." pungkas Ustadz Adi Hidayat.

Rahasia dan Makna Bulan Sya'ban

Bulan Sya'ban adalah bulan kedelapan dalam sistem penanggalan Islam, berada di antara bulan Rajab dan bulan Ramadhan.

Sama halnya bulan-bulan lainnya, di bulan Sya'ban umat muslim juga dianjurkan memperbanyak amalan dan ibadah kepada Allah SWT.

Sebagaimana yang dilakukan dan dianjurkan Nabi Muhammad SAW, dengan membiasakan diri meningkatkan ibadah di bulan Sya'ban.


Apa rahasia dan makna bulan Sya'ban?

Ustadz Adi Hidayat menceritakan sebuah hikayat tentang awal mula bulan Sya'ban.

Sejak zaman Jahiliyah masyarakat Arab tempo dulu berusaha untuk membentuk kelompok-kelompok kecil yang menyebar ke se;uruh tempat di wilayah padang pasir untuk mencari sumber air.

Kemudian menyiapkan tempat-tempat tertentu, penampungan-penampungan air sebagai persiapan menuju bulan kesembilan yang terik dan panas membakar sehingga berpotensi menjadikan sumur-sumur air menjadi kering dan aktivitas juga menjadi terbatas.

Ustadz Adi Hidayat menuturkan, bulan kesembilan itulah saat panas terik memancar disebut dengan Ramadhan, masyarakat menyebut dengan Ramadhan dari kata Ramadha yang berarti terik panas membakar.

"Jika kita ingin jadikan bentuknya superlative, lebih meningkat lagi, lebih membakar lagi maka tambahkan Alif dan Nun di ujungnya, maka masyarakat menyebutnya dengan Ramadhan, bulan, masa, waktu yang sangat terik membakar yang sangat panas membakar," terang Ustadz Adi Hidayat dilansir Banjarmasinpost.co.id dari kanal youtube Adi Hidayat Official.

Karena itulah sebulan sebelumnya masyarakat tersebut kemudian membagi tugas per kelompok-kelompok.

Pengelompokan-pengelompokan untuk menyebar disebut dengan tasya'ub namanya, keadaannya disebut dengan Sya'ban.

"Maka di bulan Sya'ban bulan yang kedelapan, masyarakat itu bertugas berpencar mencari sumber-sumber air untuk ditampung dan dikumpulkan sebagai persiapan di bulan yang kesembilan yaitu bulan Ramadhan," urainya.

Di masa Islam, nama-nama bulan ini dipertahankan dalam perjalanan di tahun Hijriah dari mulai Al muharram atau Muharram sampai dengan bulan Dzulhijah, dari bulan pertama sampai dengan bulan yang kedua belas.

Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved