Piala Afrika 2024
Kabar Buruk dari Piala Afrika 2024, Pesawat Tim Rival Senegal Gagal Terbang, Eks MU Ungkap Faktanya
Kabar Buruk dari Piala Afrila 2024, Pesawat Tim Rival Senegal dan Mesir Gagal Terbang, Eks MU Saidy Janko Ungkap Faktanya
Selanjutnya, orang-orang mulai tertidur lelap beberapa menit setelah memasuki pesawat/lepas landas.
Pemain berusia 28 tahun, yang bermain satu pertandingan untuk Man Utd pada tahun 2014 dalam kekalahan 4-0 di Piala Liga dari MK Dons, menambahkan.
“Saat berada di udara, situasinya menjadi lebih buruk, membuat pilot tidak punya pilihan lain selain pendaratan darurat kembali di bandara Banjul sembilan menit setelah lepas landas. Yang terjadi dengan sukses," bebernya.
“Jika bukan karena ini, konsekuensinya bisa jauh lebih buruk!!! Mengetahui apa yang bisa terjadi, jika kita terpapar situasi ini lebih lama lagi, di dalam pesawat, kehabisan oksigen," lanjutnya.
“Kami bersyukur bahwa semua orang merasa baik-baik saja tetapi ini adalah situasi yang harus diatasi menjelang AFCON, karena ini hanyalah salah satu hambatan kami dalam tugas internasional," ujarnya.
"Ini tidak dapat diterima dan hal ini harus segera dihentikan," tambahnya.
Manajer Gambia, Tom Saintfiet, berbicara kepada Nieuwsblad tentang cobaan berat tersebut, dan menjelaskan: "Kita semua bisa saja mati.
"Kami semua tertidur dengan cepat. Saya juga. Saya bermimpi singkat tentang bagaimana hidup saya diselesaikan. Sungguh dan sungguh," katanya.
Setelah sembilan menit, pilot memutuskan untuk kembali karena tidak ada pasokan oksigen. Beberapa pemain tidak bangun sampai segera setelah mendarat.
Tim Gambia sekarang mencari cara untuk melakukan perjalanan ke Pantai Gading menjelang pertandingan pembukaan Piala Afrika melawan Senegal pada hari Senin.
Mereka juga tergabung dalam satu grup bersama Kamerun dan Guinea di Grup C.
Namun Saintfiet menegaskan dia tidak bersedia mempertaruhkan nyawanya untuk menyelesaikan penerbangan dua setengah jam menuju turnamen tersebut.
Dia menambahkan: “Kami sekarang berada di Gambia dan tidak ingin lagi terbang dengan pesawat seperti itu. Itu adalah pesawat terkecil yang bisa mereka temukan, mungkin, dengan baling-baling, untuk 50 orang.
"Seolah-olah satu-satunya hal yang penting adalah ia terbang. Ada batasannya, saya rela mati di lapangan sepak bola, saya tidak rela mati demi pekerjaan saya di luar lapangan," tegasnya.
Federasi Sepak Bola Gambia mengeluarkan pernyataan yang berbunyi: “Penerbangan Chartered yang membawa Scorpions ke Piala Afrika telah kembali ke Banjul karena masalah teknis.
Penerbangan tersebut baru sembilan menit mengudara ketika kru menyadari dan segera meminta untuk kembali ke Banjul.
(Banjarmasinpost.co.id)
| Ratusan Meteran Air di Kalsel Raib Dicuri, Pelanggan Harus Bayar Biaya Penggantian |
|
|---|
| Hasil Pertandingan Timnas U17 Indonesia vs Panama: Skor 1-1 Tutup Uji Coba ke Piala Dunia U17 2025 |
|
|---|
| Bersama Bupati, Sekretaris DPRD Batola Sambut Kirap Obor Porprov |
|
|---|
| Keluhkan Dampak Banjir dari Disposal, Warga Miawa Tapin Ancam Gelar Aksi Tutup Tambang Batu Bara |
|
|---|
| Kader Posyandu di Desa Mali-mali Karang Intan Banjar Dieduksi Penanganan Ibu Hamil |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.