Kabar Kaltim
Warga Penajam Paser Utara Antre Sejak Pagi Demi Dapat Gas 3 Kg, Gas Subsidi Sudah Didapat di Pasaran
Masyarakat Waru, tampak berbondong-bondong mendatangi kantor Kecamatan Waru, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.
BANJARMASINPOST.CO.ID, PENAJAM - Warga rela antre dalam operasi pasar gas subsidi tiga kilogram di kantor Kecamatan Waru, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur,
Masyarakat Waru, tampak berbondong-bondong mendatangi kantor Kecamatan Waru, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Kamis (18/1/2024).
Pengamatan TribunKaltim.co, di tangan mereka tergenggam dua carik kertas serta uang Rp20 ribuan.
Kemudian di tangan satunya menenteng tabung gas berwarna hijau.
Baca juga: Awal 2024, Tiga Kasus Persetubuhan di Bawah Umur Ditangani Polres Balangan
Baca juga: Wisata Kalsel: Warga Desa Labuan Tabu Banjar Kelola Kebun Bunga Warisan Orangtua
Mereka sedang antre dalam operasi pasar. Gas LPG dijajakan disana, dengan harga yang sesuai HET, yakni Rp20 ribu per tabung.
Masyarakat yang sudah datang duluan, terlihat tertib. Mereka antri dengan menyusun tabung gas mereka memanjang ke belakang.
Sementara pemiliknya berteduh di bawah pohon, sambil menunggu giliran menukarkan tabung gasnya.
Salah satu warga, Sumiati mengatakan bahwa operasi pasar ini dimulai sekitar pukul 09.00 Wita.
Ia datang sejak pukul 08.00 Wita dan memilih menunggu karena takut kehabisan.
“Lebih baik menunggu daripada tidak dapat,” ungkapnya kepada TribunKaltim.co.
Syarat KTP dan KK
Kata Sumiati, untuk mendapatkan tabung gas itu, ia dimintai fotocopy KTP dan Kartu Keluarga (KK). Setiap KK hanya boleh membeli satu buah tabung gas.
Hal itu menurutnya tidak masalah, karena yang penting adalah mendapatkannya dengan harga yang terjangkau.
Tabung gas sangat susah ia temui belakangan ini. Kalaupun ada, harganya bisa mencapai Rp35 hingga Rp50 ribu per tabung.
“Satu aja per KK, tidak apa-apa karena memang susah didapat,” ujarnya.
Penanganan Kelangkaan LPG
Kuota gas LPG tiga kilogram di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), tidak sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Pola distribusi yang tidak tertib serta kurangnya pangkalan, menjadikan kondisi kelangkaan gas LPG, kerap kali terjadi.
Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara mengusulkan 8.287 metrik ton gas LPG tahun ini. Namun hanya diakomodir oleh PT Pertamina sebanyak 5.405 metrik ton.
Dengan jumlah yang terbatas, serta pendistribusian yang tidak teratur, membuat masyarakat semakin kesulitan mendapatkan tabung gas.
Asisten II Pemkab Penajam Paser Utara, Nicko Herlambang mengatakan bahwa dari temuan dilapangan, ada beberapa pangkalan yang tidak mendapatkan distribusi gas LPG sejak Desember, meskipun sudah melakukan permohonan ke Pertamina. Pangkalan tersebut salah satunya berada di Desa Binuang Kecamatan Sepaku.
Selain distribusi yang lambat, kuota mereka tidak pernah terpenuhi. Kebutuhan masyarakat di Binuang sekitar 300 tabung gas per bulan, namun hanya diberikan 200 tabung gas.
Karena keterlambatan pendistribusian, mereka pun terpaksa beralih menjual kayu bakar, untuk memenuhi kebutuhan atau permintaan masyarakat.
“Bahkan ada di Sepaku wilayah yang tidak mendapatan penyaluran dari Desember, ini kritikan kita ke pertamina bagaimana fungsi kerjanya, artinya ada problem di tata laksana penyalurannya,” terangnya.
Untuk sementara, upaya yang ditempuh pemerintah daerah yakni melaksanakan operasi pasar.
Meski bersifat sementara, namun setidaknya bisa memenuhi kebutuhan masyarakat di tengah fenomena kelangkaan yang terjadi.
Operasi pasar ini berlangsung di empat kecamatan yang ada di PPU. Kuota setiap titik dalam sekali operasi pasar, yakni sebanyak 560 tabung.
Apabila tidak mencukupi, maka akan dilakukan operasi pasar lanjutan, dan apabila masih ada kuota, maka akan disimpan di pangkalan terdekat untuk dibeli masyarakat nantinya.
Ilustrasi mobil angkut gas 3 kg Kalimantan Timur. Warga di Waru Penajam Paser Utara kesulitan mendapatkan gas subsidi 3 Kg.
Meminta Tambahan Kuota
Pemkab Penajam Paser Utara bersama dengan PT Pertamina sudah menggelar rapat, untuk merumuskan solusi bersama atas kondisi ini.
Pemerintah daerah menginginkan distribusi gas LPG lancar, sehingga tidak ada lagi masyarakat yang merasakan kesulitan mendapatkan gas LPG.
Kata Nicko, permintaan tambahan kuota juga akan disampaikan ke Dirjen Migas. Kuota yang diberikan untuk Penajam Paser Utara memang hampir sama setiap tahunnya.
Pada tahun ini kebutuhan masyarakat terus naik, apalagi dengan jumlah UMKM yang berjualan sehingga mengharuskan ada tambahan kuota bagi Serambi IKN ini.
“Pertamina menjanjikan ada perbaikan distribusi dan pola pengalokasian agar benar sesuai dengan kebutuhan tambahan kuota itu sudah diputuskan kalau kita mau kita harus melapor ke dirjen migas, menjelang akhir 2024 ada penamaan lagi,” jelasnya.
Pengawasan ketat serta evaluasi penyaluran gas LPG akan dilakukan setiap bulannya. Pihak TNI/Polri dan Satpol PP mengawasi proses distribusi ini.
Lurah, desa, hingga camat juga diminta peka melihat kondisi dilapangan. Mereka diminta langsung melaporkan ke Pertamina, apabila kondisi kelangkaan mulai terjadi.
“Kita meminta camat, lurah dan desa untuk lebih peka dengan kondisi di masyarakat jangan sampai sudah ribut, baru dikendalikan,” pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di TribunKaltim.co dengan judul Cerita Warga di Penajam Paser Utara Pilih Antre Sejak Pagi demi Dapat Gas 3 Kg ,
| Di Tengah Kepulan Asap, Petugas Sempat Evakuasi Kucing saat Kebakaran di Balikpapan |
|
|---|
| Berjalan Santai Arah Balikpapan, Dua Tahanan Kabur Polsek Samarinda Kota Terekam CCTV |
|
|---|
| Pakai Celana Jins Panjang dan Kaos Merah, Satu Tahanan Kabur Polsek Kota Samarinda Ditangkap |
|
|---|
| Kelabuhi CCTV, Ini Kecerdikan 15 Tahanan Sehingga Bisa Kabur dari Polsek Samarinda Kota |
|
|---|
| 15 Tahanan Kabur dari Polsek Samarinda Kota, Kapolda Kaltim: Pelajaran Berharga Buat Kami |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/banjarmasin/foto/bank/originals/Antrean-masyarakat-untuk-membeli-gas-LPG-122223.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.