Berita HST

Mundur Setelah Lulus PPPK, Pemuda HST Ini Ingin Aktif Berdayakan Komunitas Pendidikan dan Lingkungan

Muhammad Hidayatullah mundur setelah dinyatakan lulus seleksi kompetensi seleksi kompetensi formasi guru PPPK

Penulis: Stanislaus Sene | Editor: Hari Widodo
Dayat untuk BPost
Muhammad Hidayatullah, peserta seleksi PPPK di HST yang mengundurkan diri setelah dinyatakan lulus tes kompetensi. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, BARABAI - Empat peserta Pegawai Pemerintahan dengan Perjanjian Kerja (PPPK) di Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) resmi mengundurkan diri setelah dinyatakan lulus seleksi kompetensi.

Adapun rinciannya yakni satu formasi guru Muhammad Hidayatullah, dan tiga formasi kesehatan yakni Febriatul Karimah, Maya Ervina dan Mutia Rahmah.

Saat dihubungi Banjarmasinpost.co.id, Selasa, (30/01/2024) terkait alasan yang membuat mereka mundur, Salah satu peserta, Muhammad Hidayatullah mengakui ingin mengembangkan potensi dan mengejar karir. 

"Saat ini sedang mengikuti seleksi beasiswa pendaftaran S2 dan sedang ikut kursus bahasa asing dan masih bekerja di sektor swasta juga, " Jelasnya.

Baca juga: Empat Pelamar PPPK di HST Mengundurkan Diri, BKPSDMD HST Sampaikan Alasannya

Baca juga: Seleksi CPNS dan PPPK 2024 di HST Segera Dibuka, Ini Jumlah Formasi di HST

Dayat mengakui saat ini fokus mengembangkan potensi diri. 

"Saya akui bahwa memang keputusan yang saya ambil ini cukup berat. Jadi, saya berharap pilihan ini adalah yang terbaik, " Jelasnya. 

Dayat mengatakan untuk berperan bagi pendidikan di Banua bisa dilakukan lewat jalur apapun.

"Tidak harus mejadi guru untjk mengabdi bagi dunia pendidikan di Banua, apalagi beberapa tahun terakhir juga aktif berkegiatan di komunitas pendidikan. Bahkan saya sudah ada projek yang akan segera digarap," Jelasnya. 

Dayat merupakan Penggerak Komunitas Akar Bukit. Gerakan ini bertujuan melakukan pemerataan pendidikan sampai ke pedalaman. Lewat kerja sama komunitas dan bermitra dengan Yayasan Ruang Pelita Kalimantan dan Gerakan Wartawan Peduli Pendidikan (GWPP).

"Kami sudah melaksanakan berbagai program beasiswa guru, beasiswa siswa. Mengadvokasi pendidikan di pelosok HST. Bersama GWPP kami berbagai pengetahuan dan memberikan motivasi kepada siswa," tambahnya.

Pria kelahiran 13 Maret 1997 itu komitmen untuk berkontribusi memajukan pendidikan di daerah. Agar jangan ada lagi masyarakat yang termarginalkan haknya, terlebih mereka yang berada di pelosok desa.

Ia pun menegaskan, untuk berkontribusi terhadap pendidikan tidak harus menjadi guru saja. Melainkan juga, dengan prinsip kolaborasi semua orang bisa mengambil peran untuk membantu memajukan pendidikan di daerah.

Berbagai program kolaborasi lainnya yang pernah dijalankan, kata Dayat, ada Gotong-royong Pendidikan yang digelar di berbagai pelosok desa di HST, ada pula Gotong-royong Babarasih Sungai yang telah digelar diberbagai titik sungai di HST untuk membantu pemulihan sungai dan edukasi lingkungan terlebih pasca banjir.

"Semoga semakin banyak lagi masyarakat, khususnya para pemuda yang tergerak untuk berkontribusi terhadap pendidikan. Terlepas apapun backgroundnya. Dengan prinsip kolaborasi, mari kita sama-sama majukan pendidikan di Banua," tandasnya.

Lantas, apakah yang mengundurkan diri akan di-blacklist atau masuk daftar hitam di pendaftaran seleksi CPNS atau PPPK selanjutnya?.

Baca juga: Rencana Seleksi CPNS dan PPPK Tahun 2024, BKPSDM HSU Siapkan Penyusunan Usulan Formasi ke Kemenpan

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved