Berita Banjarmasin

Tiga Lansia Meninggal di Rumah Singgah Baiman Banjarmasin hingga Januari 2024, di Atas 60 Tahun

Terdata ada tiga lansia telah meninggal di Rumah Singgah Baiman di Jalan Lingkar Basirih Banjarmasin.

Penulis: Eka Pertiwi | Editor: Edi Nugroho
(Banjarmasinpost.co.id/Eka Pertiwi)
Penghuni Rumah Singgah Baiman di Jalan Lingkar Basirih Banjarmasin. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Masih ingat dengan nenek Salmah, lansia yang dipaksa anak tiri untuk mengemis di kawasan Pasar Lama pada akhir 2023 lalu?

Rupanya, setelah dirawat di Rumah Singgah Baiman di Jalan Lingkar Basirih, nenek Salmah meninggal dunia.

Tak hanya nenek Salmah, dua lansia lainnya juga meninggal dunia. Artinya total ada tiga lansia yang meninggal pada Januari 2024.

Kepala Dinas Sosial Banjarmasin, Dolly Syahbana, Kamis (1/2/2024) di Balai Kota Banjarmasin mengatakan dua lansia terlantar yang meninggal berjenis kelamin perempuan dan satu laki-laki.

Baca juga: Gauli Anak Kandung Usia 14 Tahun, Pria di Banjarmasin Ini Terancam Penjara Maksimal 15 Tahun Penjara

Baca juga: Pria di Banjarmasin Ini Menggauli Anaknya yang Berusia 14 Tahun, Pelaku Dibekuk Anggota Polda Kalsel

"Semuanya lansia. Usianya di atas 60 tahun. Memang karena sudah uzur, tua, sehingga meninggal dunia. Kami juga sudah membawa ke rumah sakit tapi memang karena faktor usia," jelasnya.

Sementara itu, untuk lansia terlantar yang meninggal dunia pada 2023 mencapai delapan orang.

"Jadi rata-rata merupakan lansia terlantar. Ada keluarganya. Setelah dihubungi mereka menyerahkan pemakaman kepada kami," katanya.

Untuk pemakaman Dinas Sosial Kota Banjrmasin bekerjasama dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Banjarmasin.

Mulai dari proses memandikan sampai menguburkannya.

Di sisi lain, Dolly menyatakan, sebelum ditampung di rumah singgah. Para lansia terlantar itu umumnya sudah punya penyakit parah. Contoh, mengidap paru-paru kronis dan lainnya.

"Mungkin, karena mereka sudah terlalu lama begadang atau tidur di luar. Makannya tak teratur sehingga membuat mereka sakit," jelasnya.

Mayoritas penghuni rumah singgah, mengacu dari adanya laporan masyarakat. Total ada ada 72 penghuni rumah singgah. Baik itu merupakan ODGJ hingga lansia terlantar.

Dolly mengakui jika banyak ODGJ berkeliaran di Banjarmasin. Hanya saja, jika tidak berpotensi membahayakan dan tidak mengamuk maka tidak menjadi prioritas. Sebab, kapasitas dan anggaran di rumah singgah terbatas.

Belum lagi, adanya tambahan hasil razia dari Satpol PP.

Biasanya untuk kasus ODGJ dan lansia diasessment. Kemudian didata apakah punya keluarga atau tidak.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved