Kanwil Kemenkumham Kalsel

Direktur Merek Apresiasi Tim Percepatan Indikasi Geografis Kalimantan Selatan

Direktur Merek dan IG, Kurniaman mengapresiasi Pemprov Kalsel yang telah mendorong Indikasi Geografis di Kalsel

Penulis: Frans Rumbon | Editor: Hari Widodo
Humas Kanwil Kemenkumham Kalsel
Kanwil Kemenkumham Kalsel beserta jajaran Pemprov Kalsel dan Kabupaten Kotabaru menggelar audiensi ke Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual pada hari Kamis (1/2/2024) bertempat di Ruang Rapat Ali Said, Sentra Mulia Jakarta. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, JAKARTA – Kalimantan Selatan (Kalsel) memiliki potensi Indikasi Geografis (IG) yang kaya akan keragaman budaya maupun faktor alam yang tertanam sebagai ciri khas daerah.

Untuk itu, Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) Kalimantan Selatan (Kalsel) mendorong kekayaan intelektual Kalsel agar dapat diakui oleh negara dan dapat mendukung perkembangan ekonomi nasional bangsa.

Berkaitan dengan hal tersebut, Kanwil Kemenkumham Kalsel beserta jajaran Pemprov Kalsel dan Kabupaten Kotabaru menggelar audiensi ke Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual pada hari Kamis (1/2/2024) bertempat di Ruang Rapat Ali Said, Sentra Mulia Jakarta.

Kepala Kantor Wilayah, Faisol Ali mengatakan bahwa Kanwil Kalsel telah melakukan beberapa pencapaian dengan realisasi 98,32 persen. Dimana telah terjadi peningkatan permohonan Kekayaan Intelektual yang cukup signifikan dari tahun 2022 s.d 2023. 

"Di tahun 2022 terdapat 2271 pengajuan permohonan KI dan di tahun 2023 tercatat sebanyak 3051 permohonan yang berhasil didaftarkan. Kanwil Kalsel telah meraih penghargaan terkait Kekayaan Intelektual antara lain terbaik ke-3 jumlah Permohonan KI tahun 2022 Wilayah Indonesia Tengah, dan di tahun 2023 tentang Inovasi Layanan Kekayaan Intelektual di Wilayah melalui aplikasi AMPAT LIMA,” ungkap Faisol Ali.

Kanwil Kalsel akan melakukan beberapa inovasi dalam pelaksanaan rencana aksi KI tahun 2024 yaitu fasilitasi layanan KI bagi penyandang disabilitas (kolaborasi dengan Pemerintah Provinsi), Pembentukan Pos Layanan KI di daerah (kolaborasi dengan Pemerintah Kab/Kota) dan akan memberikan penghargaan Kab/Kota Pelayanan KI dilihat dari segi jumlah pemohon pendaftaran KI maupun regulasi daerah tentang fasilitas KI.

“Kalimantan Selatan memiliki 23 potensi indikasi geografis. Dan saat ini terdapat beberapa potensi KI berbasis wisata dan ekonomi kreatif antara lain maskot bekantan Banjarmasin, Pasar terapung di Lok Baintan, Pusat Ekonomi Kreatif Anak Muda “Bandarmasih Tempo Doeloe/Kota Lama”, Haul Guru Sekumpul dan lain sebagainya”, tandas Kakanwil menjelaskan.

Plt. Kepala Dinas Perindustrian, Hanifah Dwi Norwana menyampaikan bahwa saat ini Kalsel menuju UNESCO Global Park.

Wisata Geopark yang ada di Kalsel saat ini tengah dilirik UNESCO sebagai salah satu Geopark unggulan Kalsel.

Dwi berharap pengajuan IG sasirangan dapat disetujui oleh Direktur IG beserta jajaran karena ini adalah andalan budaya dan bahkan situs geografis geopark tersebut terdapat kampung sasirangan. Dan 

"Jika sasirangan disetujui pengajuan IG-nya  kami akan melakukan rekor MURI dengan melakukan pembentangan sasirangan di Geopark. Mei nanti ada evaluator dari UNESCO agar benar-benar diakui secara global,"ujarnya.

Selain itu, ada juga Pasar Terapung Lok Baintan yang saat ini sudah direplikasi di wilayah lain. Dari dulu hingga sekarang tetap eksis sampai sekarang karena ini ciri khas budaya Kalsel. Ada juga desa sewangi pembuat kapal.

"Pemda akan melakukan jelajah IG dan mengajak kawan-kawan dari Kanwil serta Badan Riset dan Inovasi Daerah agar kerja lebih ekstra lagi”, tuturnya.

Direktur Merek dan IG, Kurniaman mengatakan,  sampai saat ini di pangkalan data ada 138 IG terdaftar di indonesia. terdapat 123 terdaftar sebagai IG asli Indonsia dan ini didominasi oleh kopi sebanyak 47 jenis.

"Sedangkan batik termasuk tenun masih sedikit, hanya sekitar 5 atau 6”, ujar Kurniaman.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved