Berita Banjarbaru
Kasus Penyakit Tuberkulosis di Banjarbaru Alami Peningkatan, Usahakan Pakai Masker di Tempat Rarmai
Pandemi usai, penyakit Tuberkulosis (TBC) di Banjarbaru justru naik. Di Rumah Sakit Sultan Suriansyah
Penulis: Muhammad Rahmadi | Editor: Edi Nugroho
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARBARU - Pandemi usai, penyakit Tuberkulosis (TBC) di Banjarbaru justru naik. Di Rumah Sakit Sultan Suriansyah misalnya, tercatat ada 23 pasien TBC yang dirawat inap per Rabu (24/1/2024).
Angja itu merupakan jumlah maksimal untuk rawat inap di sana. Sebab, bed yang tersedia untuk pasien TBC yakni 23.
Diduga peningkatan kasus TBC itu lantaran masyarakat yang takut berobat dan khawatir diduga covid-19, sehingga mereka enggan berobat.
Pasca endemi, justru sekarang semakin meningkat. Untuk Januari ini saja, total pasien yang dirawat ada 71 orang. Sedangkan Desember 2023 lalu ada 58 orang.
Sementara itu di Kota Banjarbaru dalam kurun waktu tiga bulan terakhir, terdata ada 31 pasien yang menjalani perawatan di Rumah Sakit Idaman.
Baca juga: 80 Persen Logistik Pemilu 2024 di Tanahbumbu Siap Didistribusikan ke Panitia Pemungutan Suara
Baca juga: KPU Tanahbumbu Ungkap Sistem Pendistribusian Logistik Pemilu 2024, Pakai Sistem Barcode
Adapun rinciannya yakni 14 pasien pada November 2023, 6 pasien Desember 2023 dan 11 pasien pada Januari 2024.
Bila dibandingkan dengan bulan Desember 2023, pasien TBC mengalami peningkatan sebanyak 5 kasus.
Dikatakan Dokter Spesialis Paru di Poliklinik Paru RSD Idaman Kota Banjarbaru, dr Norma Wati, Sp.P bahwa upaya penanganan dilakukan dengan Gerakan Temukan Tuberkulosis, Obati Sampai Sembuh TBC (TOSS TBC).
"Yaitu pendekatan untuk menemukan, mendiagnosis, mengobati dan menyembuhkan pasien TBC, serta menghentikan penularan TBC di masyarakat," katanya, Jumat (2/2/2024).
Agar terhindar dari TBC, masyarakat diimbau menggunakan masker saat berada ditempat ramai, dan berinteraksi dengan penderita TBC, serta mencuci tangan.
"Tutup mulut saat bersin, batuk, dan tertawa atau gunakan tisu untuk menutup mulut, tisu yang sudah digunakan dimasukan kedalam plastik dan dibuang ke kotak sampah," ujarnya.
Selanjutnya masyaramat diimbau untuk tidak membuang dahak atau meludah sembarangan.
Memastikan rumah memiliki sirkulasi udara yang baik, misalnya dengan sering membuka pintu dan jendela, agar udara segar serta sinar matahari dapat masuk.
Baca juga: Dua Desa di Kecamatan Mentewe Tanah Bumbu Terendam Banjir, Warga Mengungsi ke Rumah Kerabat
Tidak tidur sekamar dengan orang lain, sampai dokter menyatakan TBC yang diderita tidak lagi menular.
"Khusus bagi penderita TBC menggunakan masker ketika berada disekitar orang, terutama selama tiga pekan pertama pengobatan. Upaya ini dapat membantu mengurangi resiko penularan," ucapnya.
(Banjarmasinpost.co.id/Muhammad Rahmadi)
| Tinju Rekan Kerja, Dua Pemuda di Banjarbaru Diamankan Polisi, Begini Kronologisnya |
|
|---|
| Efisiensi Ancam Distribusi Obat ke Kabupaten Kota Terhambat, Begini Curhat Kadinkes Kalsel |
|
|---|
| Dukung Kelancaran Haul Ke-21 Guru Sekumpul, PUPR Banjarbaru Perbaiki Jalan Rusak |
|
|---|
| Satu Titik Oprit Jembatan Box Culvert di Jalan Batulicin-Banjarbaru Nyaris Patah |
|
|---|
| Akhirnya Rampung, Trotoar Taman Van Der Pijl dan Panglima Batur Banjarbaru Dicat Warna-warni |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/banjarmasin/foto/bank/originals/Warga-binaan-rutan-rantau-tapin-kalsel-menjalani-pemeriksaan-TBC-sabtu-02122023.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.