Serambi Ummah

Malam Nisfu Syaban, Saat Dosa Diampuni dan Doa Dikabulkan

Berdasar kalender Hijriah Indonesia 2024 terbitan Kemenag RI, puasa Nisfu Syakban bertepatan Minggu, 25 Februari 2024.

|
Penulis: Nurholis Huda | Editor: Mariana
Banjarmasinpost.co.id/Nurholis Huda
Muhammad Syafiq, SHI MH Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan, Alumni dan Kerjasama Fakultas Syariah Institut Agama Islam Darussalam Martapura 

1. Sebelum Fatihah, baca tasbih 15x
2. Sesudah Fatihah, baca tasbih 10x
3. Ketika ruku baca tasbih 10x
4. Ketika i’tidal baca tasbih 10x
5. Sujud pertama, baca tasbih 10x
6. Duduk di antara dua sujud, baca tasbih 10x
7. Sujud kedua, baca tasbih 10x

Jumlah tasbih dalam satu rakaat salat 75x

Setelah salat tasbih dilanjut doa.


Para ulama menjelaskan keistimewaan dan keutamaan bulan ini. Antara lain:

1. Syakban yang menjadi tempat pelaksanaan laporan tahunan amal perbuatan manusia.

Pada bulan ini seluruh amal perbuatan manusia selama setahun direkap dan dilaporkan malaikat kepada Allah azza wa jalla. Pendapat ini didasari pada hadis nabi yang diriwayatkan imam Nasa’i dalam kitabnya. Ketika Rasul ditanya Sayyidina Usamah bin Zaid, tentang puasa beliau di bulan ini yang lebih banyak dari bulan yang lainnya. Beliau pun memberikan jawaban,”Inilah bulan di mana seluruh amal perbuatan manusia dilaporkan kepada Tuhan sekalian alam. Dan aku senang amalku dilaporkan dalam kondisiku sedang berpuasa.”

2. Bulan selawat kepada nabi

Hal ini dikarenakan ayat perintah untuk berselawat diturunkan pada bulan ini. Yaitu pada tahun kedua hijriah. Karena itu juga nabi menyebut bulan ini sebagai bulannya beliau.

Seperti riwayat yang dicantumkan imam Suyuthi dalam kitab beliau Jami’ al shagir:

“Rajab adalah bulan Allah, sedangkan Syakban adalah bulanku, dan Ramadan adalah bulan umatku.”

Dan selawat kepada nabi adalah termasuk ibadah yang paling utama. Bagaimana tidak? Ketika ibadah lain sekadar diperintahkan kepada makhluk-Nya. Sedangkan selawat, Allah sendiri yang mempraktikkannya terlebih dahulu, baru memerintahkan malaikat dan orang beriman untuk melaksanakan.

3. Bulan Al-Qur’an

Banyak atsar dari salafussholih yang mengatakan bahwa bulan ini adalah bulan Al-Qur’an.

Dikatakan bulan in adalah pembuka bagi Ramadan, karena itu bulan ini diperlakukan layaknya Ramadan. Di antara atsar tersebut, perkataan sayyidina Anas bin Malik “Perilaku muslimin ketika tiba bulan Syakban, mereka menyibukkan diri mereka dengan membaca Al-Qur’an.”

Dan diriwayatkan pula bahwa tabi’in Salamah bin Kuhail mengatakan: “Syakban adalah bulannya para penghafal Al-Qur’an.”

Hukum amalan bulan Syakban bagi orang muslim adalah mustahab atau dianjurkan.

Bulan Syakban memiliki beberapa amalan yang disunahkan, seperti puasa sunah di sebagian besar hari-harinya dan memperbanyak ibadah lainnya. (lis)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved