Pemilu 2024

Hasil C1 Berbeda dengan D1, Caleg Demokrat di Kalsel Ungkap Dugaan Suara Siluman ke PAN

Calon Anggota DPR RI dari Partai Demokrat, Saiful Rasyid mengungkap dugaan penggelembungan suara pada rekapitulasi penghitungan di tingkat kecamatan.

Penulis: Muhammad Syaiful Riki | Editor: Edi Nugroho
Banjarmasin Post/Rahmadhani
Ilustrasi: Warga memperlihatkan jari kelingking yang sudah dicelupkan ke tinta ungu usai melakukan pencoblosan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 di Jalan Sidorejo RT 11/RW 002, Guntung Manggis, Landasan Ulin, Kota Banjarbaru, Rabu (14/2/2024). 

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Calon Anggota DPR RI dari Partai Demokrat, Saiful Rasyid mengungkap dugaan penggelembungan suara pada rekapitulasi penghitungan di tingkat kecamatan.

Saiful yang maju di dapil Kalimantan Selatan 1 menemukan adanya anomali antara rekapitulasi C1 dengan D1 hasil.

Menurutnya, jumlah suara D1 jauh meningkat dibanding C hasil yang pihaknya kantongi. Yang aneh, bagi Saiful, ‘suara siluman’ itu hanya mengarah ke Partai Amanat Nasional (PAN).

“Suara parpol dan caleg lain memang tidak ada yang berkurang, entah dari mana suara siluman itu didapat,” katanya, Selasa (27/2/2024).

Baca juga: Minta Bantuan Relawan Kapuas dan Banjarmasin, Padamkan Kebakaran Pasar Minggu Maliku Pulang Pisau

Baca juga: Temukan Banyak Bungkus hingga Ekstasi di THM Ibiza, Kapolresta Pontianak Rekomendasikan Penutupan

Tak sekadar melontarkan narasi. Saiful juga membeberkan contoh bukti anomali yang dituding.

Ia mengambil contoh di Kecamatan Astambul dan Sungai Pinang, Kabupaten Banjar.

Berdasarkan rekapitulasi C1, suara PAN memperoleh 55 suara di Sungai Pinang. Namun, versi D1, perolehan suara PAN meningkat menjadi 734. “Artinya, ada penggelembungan sebanyak 679 suara yang dilakulan,” ujarnya.

Tak cukup sampai di situ. Rekapitulasi C1 di Kecamatan Astambul, PAN memperoleh 1.208 suara. Tetapi, berdasarkan D1, suaranya menggelembung menjadi 1.928. “Di Astambul ini juga ada penggelembungan sebanyak 720 suara,” tambahnya.

Dari beberapa contoh temuan itu, Saiful merincikan ‘suara siluman’ tersebut masuk ke parpol dan seluruh caleg PAN di dapil Kalsel 1.

Baca juga: Berupaya Kabur, Dalang Pencurian Motor di Pontianak Dihadiahi Timah Panas di Kaki Kiri

Suara PAN yang berdasar C1 hanya 173, menjadi 475 versi D1. Kemudian caleg PAN nomor 1, dari 910 menjadi 1.136 suara.

Begitu pila dengan caleg nomor urut 2, yang semula 71 menjadi 216 suara. Caleg nomor urut 3, dari 20 menjadi 39 suara. Caleg nomor 4, awalnya 6 menjadi 21 suara. Suara caleg nomor 5 yang semula 16 menjadi 21. Caleg nomor 6, dari 12 menjadi 20 suara.

“Untuk sementara, penggelembungan suara ini ditemukan di Kabupaten Banjar, dengan skema terstuktur, sistematis, dan massif (TSM),” ujarnya.

Dengan temuan tersebut, Saiful mengaku segera melaporkan ke pihak berwenang. Dia meminta KPU, Bawaslu, Gakkumdu bisa menelusuri dan menindak tegas pihak yang diduga ‘bermain’.

“Kami juga berharap Pemilu 2024 benar-benar bisa terlaksana dengan aman, damai, jujur, dan adil,” ujar mantan Bupati HST ini.

Saiful menganggap indikasi penggelembungan tersebut bukan hanya mengancam Demokrat, tapi juga parpol lain yang berpotensi mendapat jatah kursi di dapil Kalsel 1.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved