Ramadhan 2024
Tata Cara Sholat Dhuha di Bulan Ramadhan 2024, Ustadz Adi Hidayat Urai Tingkatan dan Keutamaannya
Ustadz Adi Hidayat menjelaskan tingkatan dan keutamaan Sholat Dhuha yang istiqomah ditunaikan umat Islam, terutama di Bulan Ramadhan 2024.
BANJARMASINPOST.CO.ID - Pendakwah Ustadz Adi Hidayat menjelaskan tingkatan dan keutamaan Sholat Dhuha yang istiqomah ditunaikan umat Islam.
Niat dan tata cara Sholat Dhuha bagi umat muslim yang ingin mengerjakan, bisa disimak di artikel ini.
Keutamaan Sholat Dhuha sangat banyak, salah satunya disebutkan Ustadz Adi Hidayat dapat menyelamatkan kaum muslimin dari suatu musibah.
Ustadz Adi Hidayat menjabarkan dalam Sholat Dhuha ada tingkatan waktu meliputi awal dan akhir waktu yang dibolehkan untuk mengerjakannya.
Diketahui, Sholat Dhuha adalah shalat sunnah yang dilaksanakan di pagi hari ketika matahari mulai terbit.
Baca juga: Sholat Sunnah Qobliyah Lebih Baik dari Dunia dan Seisinya Diuraikan Buya Yahya, Ini Niat dan Caranya
Baca juga: Jadwal Imsak dan Buka Puasa 2 Ramadhan 1445 H Rabu Hari Ini, di Banjarmasin, Banjarbaru, Marabahan
Sholat sunnah ini adalah salah satu sholat yang dianjurkan Nabi Muhammad SAW. Bagi umat muslim yang mengerjakannya akan mendapat pahala, termasuk di bulan Ramadhan 2024.
Kini umat Islam telah memasuki bulan Ramadhan 1445 Hijriyah bertepatan di bulan Maret 2024.
Pada bulan Ramadhan umat muslim diperintahkan menunaikan puasa dari terbit fajar hingga tenggelam matahari selama 30 hari atau satu bulan.
Selain puasa, umat Islam juga dianjurkan menjalankan amalan-amalan sunnah misalnya Sholat Tarawih, sholat-sholat sunnah lainnya, memperbanyak dzikir, bersedekah, dan membaca Alquran.
Sholat Dhuha yang dilakukan umat muslim dimulai dengan dua rakaat, bisa pula lebih.
Ustadz Adi Hidayat menjelaskan Sholat Dhuha diawali sejak syuruq atau awal Dhuha.
"Perjalanan matahari yang bergerak dari mulai terbit sampai berada di posisi tempat terbitnya, sampai nanti bergeser lagi sekira bayangan satu tombak," jelas Ustadz Adi Hidayat dikutip Banjarmasinpost.co.id dari kanal youtube Adi Hidayat Official.
Di awal Dhuha ada keutamaan sebagaimana hadist shahih diriwayatkan At-Tirmidzi.
Nabi Muhammad SAW bersabda Siapa yang menunaikan shalat subuh secara berjamaah, di hadist lain di mesjid, kemudian dia tidak langsung beranjak berdzikir dulu.
Macam dzikir banyak, bisa berdoa, kalimat toyyibah, baca Alquran, atau ta'lim.
"Jadi ada dua diksi atau dua redaksi, satu ditunaikan berjamaah yang kedua di mesjid. Saya mengambil yang tengahnya saja yang prioritas di mesjid," terang Ustadz Adi Hidayat.
Tapi jikalau ada uzur, yang tidak memungkinkan ke mesjid, biasanya uzur yang dimaknai adalah lekat dengan perempuan yang tidak memungkinkan ke mesjid dengan alasan yang dapat ditoleransi syariat.
Meski demikian, banyak riwayat menyebutkan statusnya sama dengan shalat yang ditunaikan laki-laki di mesjid.
"Kalau ingin dapat awal syuruqnya maka tunaikan berjamaah di rumah, bisa bersama anak atau asisten rumah tangga," ucap Ustadz Adi Hidayat.
Keutamaan Sholat Dhuha di awal waktu yakni syuruq dapat dilakukan ketika selepas shalat subuh berjamaah di mesjid tak langsung pergi, melanjutkan dengan berdzikir sampai tiba awal Dhuha.
Selanjutnya di kala tiba waktu syuruq menunaikan shalat dua rakaat, maka mendapatkan pahala yang senilai atau setara ibadah haji dan umrah.
"Apa di antara pahala senilai haji dan umrah itu? Berpeluang mendapati surga dan rahmat Allah SWT, berpeluang mengubah perilaku jadi lebih baik," urai Ustadz Adi Hidayat.
Waktu awal Dhuha atau syuruq diperkirakan misalnya waktu subuh adalah 04.30, maka awal syuruq sekitar pukul 05.30.
Selanjutnya pertengahan Dhuha berlangsung sekitar pukul 7.30-08.00 sampai matahari mulai naik sekitar 10.30.
"Awal Dhuha bilangannya dua rakaat, pertengahan Dhuha bisa sampai empat rakaat, manfaatnya adalah dimaksudkan pengganti dzikir dari seluruh tubuh, dari pikiran, mata, telinga, hingga ujung kaki," kata Ustadz Adi Hidayat.
Dzikir anggota tubuh mengingat Allah dengan cara menggunakan semua fungsi tubuh pada yang dikehendaki Allah. Misalnya dzikir mata adalah melihat yang baik-baik menurut Allah ketika melihat yang tidak baik maka keluar dari jalur dzikir.
Kemuliaan Sholat Dhuha salah satunya dapat menjaga umat muslim dari musibah umum, misalnya banjir ada satu rumah yang harus volume air juga tinggi namun air selalu turun.
Berikutnya akhir Dhuha, waktu pelaksanaannya dari 10.30 hingga menjelang tibanya adzan zhuhur.
"Bilangannya bisa dua sampai delapan rakaat, tunaikan per dua rakaat bisa pula per empat rakaat," jelas Ustadz Adi Hidayat.
Di antara fadhilahnya bisa memudahkan limpahan rezeki. Namun bukan narik kemudahan rezeki sebagai motif atau modus untuk Sholat Dhuha.
Jika ada yang demikian kemungkinan kurang berkahnya, Ustadz Adi Hidayat pun mengimbau mengerjakan amal ibadah hanya karena Allah SWT.
"Sholat Dhuha afdholnya dikerjakan sendiri, namun di zaman Rasulullah SAW, ketika Nabi SAW Sholat Dhuha kemudian kemudian datang beberapa orang dan bermakmum, Nabi SAW pun tetap melanjutkan, itulah yang menjadi landasan ulama Sholat Dhuha boleh berjamaah dalam kondisi tertentu," papar Ustadz Adi Hidayat.
Kondisi tertentu yang dimaksud adalah dalam rangka mengajarkan siswa atau santri, boleh anak-anak itu jadi makmum dan ustadz jadi imamnya, begitu pula misalnya Ayah ingin melatih Dhuha kepada anak dan istri untuk membiasakan dilatih berjamaah dulu.
Niat Sholat Dhuha
Bagi Anda yang terbiasa melafadzkan niat, berikut niat Sholat Dhuha 2 rakaat:
أُصَلِّيْ سُنَّةَ الضُّحَى رَكْعَتَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالَى
Latin: Ushallî sunnatad dhahâ rak'ataini lillâhi ta'âlâ.
Artinya: "Saya niat sholat sunnah Dhuha dua rakaat karena Allah ta'ala."
Tata Cara Sholat Dhuha 2 Rakaat
- Mengucapkan niat sholat Dhuha dua rakaat
- Niat dalam hati bersamaan takbiratul ihram
- Membaca doa Iftitah
- Membaca surat Al-Fatihah
- Membaca surat dalam Al-Qur'an
- Ruku'
- I'tidal atau berdiri untuk melakukan sujud
- Sujud
- Iftirasy (duduk di antara dua sujud)
- Sujud kedua
- Berdiri untuk mengerjakan rakaat yang kedua
- Membaca surat Al-Fatihah
- Membaca surat dalam Al-Qur'an
- Ruku'
- I'tidal
- Sujud
- Iftirasy (duduk di antara dua sujud)
- Sujud kedua
- Tahiyat
- Salam
(Banjarmasinpost.co.id)
| Fenomena War Takjil Ramadan 2024, Jadikan Momen Berdakwah dan Meneladani Nabi Muhammad SAW |   | 
|---|
| Benarkah Beras Zakat Fitrah Harus Lebih Mahal dari Konsumsi Sehari-hari? Ini Kata Buya Yahya |   | 
|---|
| Contoh Itikaf Nabi SAW Diuraikan Ustadz Abdul Somad, Berlangsung 10 Hari Hingga Pagi Idul Fitri |   | 
|---|
| Doa Khusus Malam Lailatul Qadar, Ustadz Adi Hidayat Ingatkan Tak Tinggalan Ibadah Ini |   | 
|---|
| Tutorial Zakat Fitrah bagi Pemudik, Buya Yahya Terangkan Sesuai Tempat Berlebaran |   | 
|---|


 
                 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
				
			 
											 
											 
											 
											 
											
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.