Berita HSS
Intip Kuliner Khas Ramadhan di Wilayah Hulu Sungai Selatan, Ada Haliling Hingga Mandai
Seperti di Kabupaten HSS, ada Kampung Ramadan yang menyediakan menu berbuka puasa, mulai Haliling hingga Mandai
Penulis: Hanani | Editor: Edi Nugroho
BANJARMASINPOST.CO.ID, KANDANGAN- Tiap daerah di wilayah Kalimantan Selatan, menggelar Pasar Ramadhan.
Pasar Ramadhan ini pasar khusus menyediakan menu berbuka puasa, khas daerah masing-masing.
Seperti di Kabupaten Hulu Sungai Selatan, ada Kampung Ramadan yang menyediakan menu berbuka puasa, mulai lauk pauk, hingga kue tadisional.
Salah satu menu yang khas tersedia di Kampung Kuliner di Kampung Ramadan, yang berlokas diJalan A Yani sekitar lapangan Lambung Mangkurat, Kota Kandangan, Kabupaten Hulu Sungai Selatan ini adalah haliling dan mandai.
Baca juga: Lubang Menganga Selubungi Jalan Poros Kecamatan Bajuin, Wakil Rakyat Sebut Prioritas Ditangani
Baca juga: Kakanwil Kemenag Kalsel Tekankan Pentingnya Menjaga Keikhlasan Selama Ramadan
Haliling adalah lauk berupa keong kecil-kecil yang beradal dari sawah. Keong jenis ini biasanya dipanen petani setelah tanam padi di saat sawah masih berair.
Biasanya haliling hidup di sela tanaman padi. Keong kecil jenis ini dikonsumsi masyarakat Hulu Sungai, dan dimasak dengan berbagai resep.
Untuk dipasar Ramadhan Kandangan, salah satu pedagang yang menyediakan menu itu memasaknya dengan cara sederhana.
Yaitu dioseng dengan kuah yang diberi bumbu masak berupa serai dan jahe, irisan bawang merah dan bawang putih serta tomat.
Satu porsi haliling harganya Rp 10.000.
Sedangkan untuk menu mandai, dari kulit cempedak yang dipotong kecil-kecil, lalu digoreng tidak kering, setelah diberi bumbu bawang merah, bawang putih, plus garam, gula dan bumbu penyedap. Mandai ini ada dua varian, ada yang berasal dari kulit cempedak yang sudah dipermentasi, ada pula yang dari kulit cempedak tanpa fermentasi atau digoreng selagi segar.
Baca juga: BOS untuk Makan Siang Gratis
Kampung Ramadan di Hulu Sungai Selatan sendiri, operasional selama Ramadan, dan difasilitasi Pemkab Setempat dengan mendirikan tenda untuk para pedagang.
Ada 50 tenda dimana pedagang menjual menu berbeda-beda. Umumnya, menu khas daerah berupa lauk, sayur dan kue tradisonal khas Banjar yang jarang dijual pedagang di luar bulan Ramadan. Seperti kue basah yang dimasak dengan cara dikukus.
Contohnya kue putri selat, parantatak, kasusun hijau, kararaban. Adapula sayur sulur, atau luncar dari tanaman yang merambat.
Untuk harga makanan berupa lauk pauk, bervariasi. Mulai Rp 10 ribu sampai Rp 30 ribu per porsi. Demikian pula untuk kue, dibaderol Rp 15 ribu sampai Rp 25 ribu per potong.
Untuk jenis minuman, lebih banyak menjual minuman kekinian. Seperti thai tea dan lain-lain.
Salah satu pedagang, Nauval mengatakan, kenaikan berbagai harga kebutuhan pokok, membuat para pedagang melakukan penyesuaian harga. (banjarmasinpost.co.id/Hanani)
Bapemperda DPRD HSS Rapat Bersama Eksekutif, Usulkan Perda Beasiswa Pendidikan dan Pemekaran Desa |
![]() |
---|
Kejuaraan Futsal Antar Pelajar di HSS Dimulai, Puluhan Tim SD dan SMP Sederajat Ambil Bagian |
![]() |
---|
Sukses Panen Jagung 152 Ton, Polres HSS Kini Kembali Lakukan Penanaman Bibit |
![]() |
---|
Orientasi Bagi PPPK HSS Angkatan XI, Tahun Ini Menyisakan Dua Angkatan |
![]() |
---|
Besi Pembatas Jembatan Karang Ratih Bangkau HSS Raib, Hilang Satu-persatu |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.