Ramadhan 2024

Bolehkah Sikat Gigi di Siang Hari saat Puasa Ramadhan? Ustadz Adi Hidayat Ingatkan Dalilnya

Ustadz Adi Hidayat memberikan penjelasan soal hukum menyikat gigi saat puasa di bulan Ramadhan, misalnya saat imsak atau pada siang hari

Penulis: Mariana | Editor: Rahmadhani
(banjarmasinpost.co.id/kompas.com)
Ilustrasi - Ustadz Adi Hidayat memberikan penjelasan soal hukum menyikat gigi saat puasa di bulan Ramadhan, misalnya saat imsak atau pada siang hari. 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Masih banyak yang bingung apalah boleh sikat gigi saat berpuasa di bulan Ramadhan 2024 ?

Terkait hal tersebut, Ustadz Adi Hidayat memberikan penjelasan soal hukum menyikat gigi saat puasa di bulan Ramadhan.

Membersihkan gigi merupakan sesuatu yang dibolehkan bahkan dianjurkan termasuk di bulan puasa.

Meski begitu, perlu diperhatikan, semestinya bisa menggunakan pasta gigi yang bisa membuat ludah terkumpul.

Sikat gigi hendaknya dilakukan setelah sahur sebelum subuh kala ingin berpuasa.

Namun, ada juga sebagian yang menyikat gigi bersamaan ketika mandi, baik pagi maupun sore hari.

Bagaimana hukumnya menyikat gigi ketika sedang berpuasa?

Ustadz Adi Hidayat menjelaskan sikat gigi atau bersiwak termasuk amalan mustahaf.

"Kata Nabi SAW, kalaulah tidak memberatkan kepada umatku, tentu aku akan perintahkan umatku untuk bersiwak setiap kali akan shalat. Kata para ulama di siang Ramadhan justru dianjurkan amalan mustahab," jelas Ustadz Adi Hidayat dilansir Banjarmasinpost.co.id dari kanal youtube AsWaJa YT.

Baca juga: Hukum Baca Doa Qunut Sholat Witir Ramadhan 2024 Dijabarkan Ustadz Khalid Basalamah, Simak Bacaannya

Baca juga: Ngupil dan Korek Telinga Bikin Puasa Ramadhan 2024 Batal? Ini Pendapat Ustadz Abdul Somad

Dengan kata lain, menggosok gigi saat puasa di siang hari hukumnya boleh bahkan termasuk amalan mustahab atau yang sangat dianjurkan. Berpahala bila dikerjakan dan tidak mengandung dosa jika ditinggalkan

"Tapi yang dianjurkan jangan gunakan pasta gigi yang dapat sekiranya mengumpulkan ludah. Apabila sebagian terkumpul atau tertelan maka makruh hukumnya," ucapnya.

Ustadz Adi Hidayat pun menjelaskan sejumlah amalan-amalan saat puasa.

Amalan tersebut yakni amalan mujawwaz atau jaizatusshiyam atau amalan yang boleh dilaksanakan.

Selain itu, ada amalan makruhatusshiyam atau amalan yang makruh dilakukan.

"Kalau yang boleh dilakukan itu artinya tidak ada pahala dan tidak ada dosa bisa dilakukan saja," papar Ustadz Adi Hidayat.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved