Ramadhan 2024

Sambut Malam Selikur 21 Ramadan 2024, Daftar Amalan untuk Songsong Lailatul Qadar di Malam Ganjil

Malam selikur atau malam 21 Bulan Ramadhan 1445 H akan dimulai sejak magrib hari Minggu, 31 Maret 2024, ini amalan untuk menyambut Lailatul Qadar

Penulis: Mariana | Editor: Rahmadhani
muslimobsession.com
Ilustrasi Berdoa dan Berdzikir untuk Menyambut Malam Lailatul Qadar. Malam selikur atau malam 21 Bulan Ramadhan 1445 H akan dimulai sejak magrib hari Minggu, 31 Maret 2024, ini amalan untuk menyambut Lailatul Qadar. 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Malam ke 21 Ramadhan, atau malam selikur disebut masyarakat Banjar, adalah awal untuk mencapai Lailatul Qadar pada Ramadhan 2023.

Merujuk kalender Islam dari Kementerian Agama, tanggal 21 Bulan Ramadhan 1445 Hijriah bertepatan dengan hari Senin, 1 April 2024. Artinya. Malam selikur atau malam 21 Bulan Ramadhan dimulai sejak magrib hari Minggu, 31 Maret 2024.

Nah, apa amalan malam lailatul qadar menurut pendakwah Ustadz Khalid Basalamah untuk menyambut malam selikur.

Diimbau sang ustadz, agar lebih mengoptimalkan ibadah di 10 hari terakhir bulan Ramadhan.

Ini karena di hari-hari tersebut dianjurkan untuk memperbanyak sholat malam, Ustadz Khalid Basalamah menuturkan utamanya di hari-hari ganjil dengan harapan menggapai Lailatul Qadar.

Pada bulan Ramadhan umat muslim diperintahkan menunaikan puasa dari terbit fajar hingga tenggelam matahari selama 30 hari atau satu bulan.

Selain puasa, umat Islam juga dianjurkan menjalankan amalan-amalan sunnah misalnya sholat Tarawih, Witir, Tahajud, dan Rawatib, memperbanyak dzikir, bersedekah, dan membaca Alquran.

Ustadz Khalid Basalamah menjelaskan di bulan Ramadhan hendaknya umat Islam mengerjakan semua yang diperintahkan dan dianjurkan, meliputi puasa wajib, sholat fardhu, sholat sunnah malam hari atau qiyamul lail, dan amalan lainnya.

"Tapi memang di 10 hari terakhir bulan Ramadhan ada keistimewaan secara khusus yaitu sholat malam di malam-malam ganjil terutama malam 27 Ramadhan," terang Ustadz Khalid Basalamah dilansir Banjarmasinpost.co.id dari kanal youtube Khalid Basalamah Official.

Baca juga: Perbanyak Iktiqaf di Masjid, Inilah Daftar Amalan di 10 Hari Terakhir Bulan Ramadhan

Baca juga: Hidup ala Thibbun Nabawi, ini Anjuran Menghindari Makan Berat saat Sahur dari Ustad Abdurrahman Dani

Diungkapkan Khalid Basalamah Official, di Mesjid Haram Mekkah dan Mesjid Nabawi Madinah di 10 terakhir akan ada sholat Tarawih 20 rakaat tanpa Witir, sekitar tengah malam dilanjutkan sholat Tahajud antara 11-13 rakaat.

Kemudian, dianjurkan i'tikaf di 10 hari terakhir Ramadhan, sebagaimana dicontohkan Nabi Muhammad SAW selalu i'tikaf di waktu tersebut, bahkan di tahun terakhir Nabi SAW hidup i'tikaf selama 20 hari.

Selanjutnya dianjurkan memperbanyak membaca doa sebagaimana diriwayatkan hadits Bukhari berikut:

عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَرَأَيْتَ إِنْ عَلِمْتُ أَىُّ لَيْلَةٍ لَيْلَةُ الْقَدْرِ مَا أَقُولُ فِيهَا قَالَ قُولِى اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّى

Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha-, ia berkata, “Aku pernah bertanya pada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, yaitu jika saja ada suatu hari yang aku tahu bahwa malam tersebut adalah lailatul qadar, lantas apa do’a yang mesti kuucapkan?” Jawab Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Berdo’alah: Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu’anni (artinya: Ya Allah, Engkau Maha Memberikan Maaf dan Engkau suka memberikan maaf menghapus kesalahan, karenanya maafkanlah aku, hapuslah dosa-dosaku ).” (HR. Tirmidzi no. 3513 dan Ibnu Majah no. 3850)

"Selain itu, usahakan kerjakan semua amal shaleh, bersedekah, membaca Alquran, dan lainnya, agar tidak luput dan dapat meraih malam Lailatul Qadar perbanyak ibadah di seluruh 10 hari terakhir, bahkan lebih dikencangkan," imbau Ustadz Khalid Basalamah.

عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ: – كَانَ رَسُولُ اَللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – إِذَا دَخَلَ اَلْعَشْرُ -أَيْ: اَلْعَشْرُ اَلْأَخِيرُ مِنْ رَمَضَانَ- شَدَّ مِئْزَرَهُ, وَأَحْيَا لَيْلَهُ, وَأَيْقَظَ أَهْلَهُ – مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ

Artinya: Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, ia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memasuki sepuluh hari terakhir (bulan Ramadhan), beliau mengencangkan sarungnya (untuk menjauhi para istri beliau dari berjimak), menghidupkan malam-malam tersebut dan membangunkan keluarganya.” (HR. Bukhari, no. 2024 dan Muslim,
no. 1174).

Surah Al Qadr ayat 1-5:

اِنَّآ اَنْزَلْنٰهُ فِيْ لَيْلَةِ الْقَدْرِ

وَمَآ اَدْرٰىكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِۗ

لَيْلَةُ الْقَدْرِ ەۙ خَيْرٌ مِّنْ اَلْفِ شَهْرٍۗ

تَنَزَّلُ الْمَلٰۤىِٕكَةُ وَالرُّوْحُ فِيْهَا بِاِذْنِ رَبِّهِمْۚ مِنْ كُلِّ اَمْرٍۛ

سَلٰمٌ ۛهِيَ حَتّٰى مَطْلَعِ الْفَجْرِ

Artinya: Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur'an) pada malam qadar. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik daripada seribu bulan. Pada malam itu turun para malaikat dan Ruh (Jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur semua urusan. Sejahteralah (malam itu) sampai terbit fajar.

Adab Itikaf Menurut UAH

Simak juga ceramah pendakwah Ustadz Adi Hidayat soal adab i'tikaf di mesjid bagi umat muslim di 10 hari akhir Ramadhan.

Sesuai sunnah Nabi Muhammad SAW, amalan i'tikaf tak hanya dilakukan di malam-malam ganjil, dipaparkan Ustadz Adi Hidayat namun hendaknya ditunaikan selama 10 hari penghujung bulan suci.

Ustadz Adi Hidayat menuturkan perempuan maupun laki-laki keduanya sama-sama dianjurkan untuk melaksanakan i'tikaf.

Akan tetapi dijabarkan Ustadz Adi Hidayat, ada perbedaan di antara kaum adam dan perempuan secara syariat, khusus perempuan ada beberapa ketentuan yang harus dipenuhi.

Bulan Ramadhan adalah bulan suci yang mana di dalam umat muslim diperintahkan memperbanyak amal ibadah.

Selain puasa, ibadah lainnya yakni shalat sunnah siang dan malam, tadarus Alquran, dzikir, hingga sedekah hendaknya dimaksimalkan di sisa waktu Ramadhan.

Tak hanya itu, umumnya umat Islam menunaikan i'tikaf di mesjid untuk menyempurnakan ibadah sholat.

Ustadz Adi Hidayat menerangkan satu amal ibadah yakni i'tikaf di mesjid hukumnya adalah sunnah muakkad.

"Hukum i'tikaf berlaku bagi setiap muslim dan muslimah yang memiliki keluangan waktu dalam menunaikannya sesuai dengan ketentuan syaratnya. Bagi laki-laki tidak ada persoalan," jelas Ustadz Adi Hidayat dilansir Banjarmasinpost.co.id dari kanal youtube Info SIngkat.

Adapun pengerjaan i'tikaf tak hanya di malam ganjil, namun disunnahkan di 10 hari terakhir bulan Ramadhan.

Sebelum beri'tikaf di mesjid, ada adab atau aturan yang harus dilakukan, yakni masuk dengan mendahulukan kaki kanan.

Selanjutnya membaca doa masuk mesjid, yang berbunyi:

اَللّٰهُمَّ افْتَحْ لِيْ اَبْوَابَ رَحْمَتِكَ

Allahummaf tahlii abwaaba rohmatik

Artinya: "Ya Allah, bukalah untukku pintu-pintu rahmat-Mu"

Berikutnya shalat sunnah dua rakaat Tahiyatul Mesjid, lalu duduk. Termasuk ada ta'lim yang tidak boleh dilakukan.

"Jadi semua yang dibolehkan adalah yang memotivasi kita untuk fokus ibadah, yang tidak fokus jauhkan. Atau yang terlihat seperti fokus tapi mengandung unsur riya misalnya memaksa untuk menangis," ucap Ustadz Adi Hidayat.

Di bulan Ramadan utamanya 10 hari terakhir terdapat sebuah malam yang sangat mulia yaitu malam Lailatul Qadar.

Malam itu merupakan malam yang sangat mulia karena lebih baik dari 1.000 Bulan sehingga melakukan amalan di saat itu akan mendapatkan pahala sebanyak 1.000 Bulan beribadah.

Saat bisa beribadah di malam Lailatul Qadar selain mendapatkan pahala sebanyak 1.000 bulan maka seseorang itu biasanya akan merasakan perubahan seperti hatinya semakin tentram hidupnya semakin indah.

Malam Lailatul Qadar adalah malam yang sangat dirindukan oleh seluruh kaum muslim di dunia, disembunyikan Allah demi kebaikan umat muslim.

Yang dilakukan di malam Lailatul Qadar adalah seperti semakin memperbanyak ibadah, tadarus AlQuran, shalat, berdzikir dan ibadah lainnya.

Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam at-Tirmidzi, Aisyah RA bertanya kepada Rasulullah SAW tentang bacaan doa yang bisa dipanjatkan saat bertemu dengan malam Lailatul Qadar.

يَا رَسُولَ اللَّهِ أَرَأَيْتَ إِنْ عَلِمْتُ أَىُّ لَيْلَةٍ لَيْلَةُ الْقَدْرِ مَا أَقُولُ فِيهَا قَالَ قُولِى اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّى

"Wahai Rasulullah, bagaimana bila aku mengetahui malam Lailatu Qadar, apa yang harus aku ucapkan?"

Beliau (Rasulullah SAW) menjawab, "Ucapkanlah:

اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي

Allahumma innaka 'afuwwun tuhibbul 'afwan fa'fu 'anni

Artinya: "Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf, dan Engkau menyukai maaf, maka maafkan aku."

Bagi kaum hawa yang ingin i'tikaf setidaknya ada tiga syarat yang harus dipenuhi, yang pertama adalah terbebas dari fitnah.

Sebaiknya jika suami di rumah, istri tak beri'tikaf di mesjid, termasuk hal yang tidak boleh dilakukan sebab harus ada mahram atau teman-teman yang memberikan rasa aman bagi si wanita.

Dari segi pakaian adalah pakaian sesuai syariat, tidak menampilkan aurat atau tidak pantas dilihat.

"Kemudian aman dari segi tempat, tidak boleh bercampur antara laki-laki dan perempuan. Harus ada sekat khusus tertentu yang tidak nampak," imbuh Ustadz Adi Hidayat.

Selanjutnya boleh i'tikaf jika tidak adanya kewajiban di rumah yang berlaku khusus bagi perempuan, misalnya ada anak yang disusui, atau harus dirawat, sebaiknya tidak i'tikaf di mesjid.

(Banjarmasinpost.co.id/Mariana)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved