Serambi Ummah

Nabi Telah Mencontohkan, Beginilah Adab Makan dan Minum untuk Kesehatan Pencernaan

Islam mengatur adab dalam kehidupan sehari-hari, yang dicontohkan Nabi Muhammad Salallahu alaihi wassalam.

Penulis: Hanani | Editor: Rahmadhani
dok pribadi
Ustadz Fahmi MPD, Pemimpin Ponpes Albaladulamin, Kabupaten HSS 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Islam mengatur adab dalam kehidupan sehari-hari, yang dicontohkan Nabi Muhammad Salallahu alaihi wassalam.

Jadi, baiknya diaplikasikan dalam kehidupan sebagai wujud menjalankan sunah dan menunjukkan jati diri sebagai muslim.

Satu di antaranya adab saat makan dan minum. Ustadz Fahmi MPD, pengasuh Pondok Pesantren Albaladulamin, Telaga Langsat, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, menyatakan, sebagai agama yang sempurna, seluruh ajaran Islam yang bersumber dari Al-Qur’an dan hadis merasuki sendi kehidupan manusia. “Tiap hal dalam kehidupan diajarkan. Tak perkara besar. Perkara kecil pun diajarkan secara detail,” ujar dia kepada Serambi UmmaH.

Termasuk adab makan, minum, mandi, bahkan masuk ke toilet. Dia menuturkan, saat makan dan minum terdapat banyak tata cara dan adab yang baik. Telah diajarkan Rasulullah dan diamalkan pengikut-pengikutnya hingga sekarang. Diantaranya, yang paling utama adalah makanan dan minuman yang kita konsumi halal dan baik.

Baik dari segi jenisnya, proses pembuatannya, atau dari hak kepemilikannya. Sesuai firman Allah SWT dalam Al-Qur’an surah Al Baqarah, 2; 168 yang artinya: Wahai manusia! Makanlah dari (makanan) yang halal dan baik yang terdapat di bumi.

Baca juga: Ustadz Fahmi Beberkan Cara agar Kunyahan Makanan dan Tegukan Air Minum Bernilai Pahala di Sisi Allah

Baca juga: Bacaan Niat Mandi Hari Raya 2024, Ustadz Adi Hidayat Beberkan Amalan Idul Fitri

Amalan lainya, membaca doa sebelum dan sesudah makan. Minimal sebelum makan membaca basmalah, dan sesudah makan mengucap hamdalah. “Sebab, setiap perbuatan yang tidak diawali basmalah, dan tidak diakhiri hamdalah, keberkahannya berkurang. Jika lupa berdoa sebelum makan, dianjurkan membaca “Bismillahi Awwaluhu wa Aakhiruhu,” tutur ustadz Fahmi.

Adab lainnya, sambung dia, makan dan minum tak boleh berdiri. Karena dalam ilmu kedokteran sudah ada penelitian, hal tersebut berdampak terhadap pencernaan.

Berikutnya, makan sambil mengeluarkan suara yang mengganggu orang lain seperti mengecap, selain mengganggu sekitar, juga menunjukkan kurangnya adab seseorang. Selain dinilai tidak sopan, juga dianggap meniru perilaku hewan yang ketika makan mengecap-ngecap.

Selain itu, makanan tidak disajikan menggunakan peralatan terbuat dari emas dan perak. “Ini sesuai sabda Nabi Muhammad SAW, yakni Janganlah kalian minum dari bejana emas dan perak dan jangan pula kalian makan dari piring-piring emas dan perak.” (HR Bukhari dan Muslim).

Itu karena menimbulkan sifat sombong dan angkuh.

Kunyahan Bernilai Pahala

LEBIH jauh, ustadz Fahmi menyampaikan, Islam juga menganjurkan makan bersama, karena terdapat keberkahan yang berlimpah. Semakin banyak orangnya, semakin banyak juga keberkahannya. “Bahkan ulama-ulama terdahulu, jika mereka ingin makan, akan mengajak seseorang untuk makan bersamanya. Sebab tidak ingin kehilangan limpahan keberkahan tersebut,” ucapnya.

Adab-adab lainnya, lanjut Fahmi, lumrah diketahui oleh tiap muslim. Seperti makan dan minum menggunakan tangan kanan, mencuci tangan sebelum dan sesudah makan, berbagi dengan orang di sekitar, serta makan tidak dalam keadaan tergesa-gesa.

Lalu apakah ada dampak bagi orang yang mengabaikan adab-adab tersebut? “Tentu saja, dalam syariat Islam, hukum kausalitas itu berlaku. Artinya tiap perkara pasti ada sebab dan akibatnya,” ujar Fahmi.

Bagi orang yang senantiasa mengamalkan ajaran Islam, sebut dia, pasti mendapat kebaikan dan kebahagiaan. Di dunia maupun di akhirat. Bagi yang mengabaikannya, pasti merasakan sebaliknya, terkhusus dalam adab makan dan minum ini.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved