Berita HSS

Haul ke-121 Datu Daha Kabupaten HSS, Begini Kisah Kewalian Syekh H Muhammad Thaher

Masyarakat Kecamatan Daha Utara, Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) memperingati haul ke-121 Syekh H Muhammad Thaher atau dikenal Datu Daha

Penulis: Hanani | Editor: Hari Widodo
Diskominfo HSS untuk BPost
Tausyiah oleh Ustadz H Ilham Humaidi dari Banjarmasin, pada peringatan haul ke 121 Tuan Syekh H Muhammad Thaher bin Syahabuddin atau dikenal Datu Daha, Minggu (21/4/2024) di Desa Teluk Haur Kecamatan Daha Utara, Kabupaten HSS. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, KANDANGAN - Masyarakat Kecamatan Daha Utara, Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) memperingati haul ke-121 Syekh H Muhammad Thaher bin Syahabuddin atau dikenal Datu Daha, Minggu (21/4/2024).

Kegiatan haul dilaksanakan di sekitar kubah, di Desa Teluk Haur. Kegiatan tersebut juga dihadiri Pj Bupati HSS H Hermansyah dan istri Hj Rusnawati.

Juga hadir Bupati HSS periode 2003-2008 dan 2008-2013,  HM Sapii, para habaib, ulama. Adapun tausyiah disampaikan Ustadz H Ilham Humaidi dari Banjarmasin.

Sebelumnya dilakanakan pembacaan ayat suci Alquran oleh qori Nasrudin.

Baca juga: Warga Riau Bahagia Ikuti Haul Datu Kelampayan, Ingat Jasa Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari

Baca juga: Usai Hadiri Haul Datu Kelampayan, Guru H Supian Al Banjari Ingatkan Jasa Ulama dan Ambil Pelajaran

Ustadz Ilham dalam tausyiahnya mengingatkan tentang kehidupan di dunia yang hanya faa atau sementara.

Ustadz Ilham pun mengatakan kemuliaan di dunia bisa dibeli, sedangkan kemuliaan di akhirat tak, hanya bisa diraih dengan amal saleh.

“Untuk banyak-banyak mengingat kematian agar kita sennatiasa menyegerakan bertaubat. Jangan pernah ketinggalan melakukan salat taubat, karena yang namanya kematian itu datangnya dadakan,”katanya.

Sementara, Pj Bupati menyampaikan permohonan maaf lahir dan batin. Hermansyah mengatakan, haul merupakan wujud penghormatan terhadap tradisi dan sejarah.

“Pemkab HSS berkomitmen melaksanakan pembangunan berkelanjutan, sejalan dengan visi para pemimpin sebelumnya,”kata Hermasnyah.

Siapakah Datu Daha? Dikutif dari Manakib Datu Sanggul karya Tim Sahabat 2006, Datu Daha menjadi dikenal karena sejarahnya pada abad ke 18 berangkat haji naik kapal dari Dermaga Daha ke Pelabuhan Bandar Masih (Banjarmasin). Dari Bnnjarmasi menuju Banten lalu berpindah kapal meuju HAdral Maut, lanjut ke Jeddah.

Selama mengarungi lautan, kapal yang ditumpanginya mogok, tanpa sebab yang jelas.

Namun,seorang ahli nujum yang diminta mencari penyebabnya, menujuk Datu Daha penyebabnya, sehingga dia harus di buang ke laut.

Singkat cerita Datu Daha berupaya bertahan, namun dengan terpaksa nakhoda tetap mengeluarkannya dari kapal. Pertimbangannya untuk menyelamatkan orang banyak.

Setelah dieksekusi dengan membawa peralatan seadanya agar tak tenggelam, Datu Daha pun hanya berpasrah diri. Sempat pingsan teombang ambing di lautan, dia tersadar setelah terdampar di suatu pantai.

Datu Daha pun bersyukur atas pertolongan Allah SWT yang menyelamatkannya.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved