Pelanggan Masih Keluhkan Palayanan Air Bersih, Pemko Banjarbaru Panggil Balai PAM Banjarbakula

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARBARU -  Perbaikan pipa transmisi air baku Balai PAM Banjarbakula masih berlangsung, saat ini sedang dalam tahapan uji coba.

Meski demikian keluhan dari para pelanggan masih ramai terlihat, pada postingan terbaru akun sosial media Instagram PTAM Intan Banjar.

Padahal pipa transmisi air baku tersebut bukan milik PTAM Intan Banjar, melainkan aset Kementerian PUPR yang dikelola Pemerintah Provinsi Kalsel.

Buntut dari masifnya keluhan pelanggan di sosial media tersebut, Pemko Banjarbaru pun turun tangan memanggil pihak Balai PAM Banjarbakula, Selasa (23/4/2024).

Hal itu dilakukan untuk mendengar secara langsung kendala yang sedang dihadapi, dalam proses perbaikan.

"Agar bisa bersama-sama mencari solusi, karena soal air bersih menyangkut hajat hidup orang banyak," kata Sekretaris Daerah Kota Banjarbaru, Said Abdullah.

Selain memanggil pihak Balai PAM Banjarbakula, Pemko Banjarbaru juga menghadirkan PTAM Intan Banjar, Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan III dan Dinas PUPR Provinsi Kalsel.

Baca juga: BREAKING NEWS - Haji Isam Restui Muhidin-Hasnuryadi di Pilgub Kalsel, Golkar Tetap Dukung Acil Odah?

Baca juga: Lagi, Distribusi  Air Bersih Untuk Warga Banjarmasin Terganggu Selama 3 Hari, Ini Wilayah Terdampak

Lebih kurang selama dua jam melaksanakan rapat, Pemko Banjarbaru akhirnya memutuskan tiga poin penting sebagai cara alternatif, untuk bisa dilakukan Balai PAM Banjarbakula dalam memenuhi pasokan air baku, selama perbaikan berlangsung.

Pertama Balai PAM Banjarbakula dipersilakan untuk menggunakan air baku dari irigasi, berdasarkan rekomendasi dari BWS.

Kedua Balai PAM Banjarbaru dipersilakan memakai intake lama milik PTAM Intan Banjar, untuk mengisi Water Treatment Plant (WTP).

"BPAM Banjarbakula juga kami persilakan memakan boster 1 milik PTAM Intan Banjar, yang saat ini tidak terpakai, agar suplai air baku tetap berjalan," ujarnya.

Tiga kesepakatan tersebut ujar Sekda akan menjadi Standar Operasional Tetap, dalam menghadapi permasalahan suplai air baku saat terjadi kerusakan instalasi pipa.

"Jadi bila kerusakan seperti ini terulang lagi, maka SOP ini bisa dijalankan, sehingga distribusi air ke masyarakat tetap lancar," jelasnya.

(Banjarmasinpost.co.id/Muhammad Rahmadi)