Pesona Hutan Vegetasi Tua di Tala
Wisata Kalsel : Pernah Disurvei Akademisi Banjarmasin, Usia Pohon di Desa Swarangan Ratusan Tahun
Akademisimemperkirakan usia kayu belangeran raksasa di Hutan Tua Jorong setidaknya mencapai seratus tahun lebih. Bahkan bisa lebih dari itu
Penulis: BL Roynalendra N | Editor: Hari Widodo
BANJARMASINPOST.CO.ID, PELAIHARI - Meski eksploitasi hutan tropis berlangsung intens sejak 1990-an silam, namun sebagian jenis kayu populasinya masih cukup banyak hingga sekarang.
Bahkan tegakkan pohon hidupnya yang berukuran sangat besar juga masih ada. Ini setidaknya bisa dijumpai di kawasan vegetasi tua hutan tropis di lingkungan kantor PT Jorong Barutama Greston (JBG) di Desa Swarangan, Kecamatan Jorong, Kabupaten Tanahlaut (Tala), Kalimantan Selatan (Kalsel).
Paling tidak di lokasi setempat masih bisa dijumpai satu batang pohon/kayu belangeran (shorea belangeran) berukuran sangat besar atau bisa disebut raksasa.
Memeluk lingkar batangnya pun perlu tiga orang dewasa. Sedangkan tingginya diperkirakan mencapai 20-an meter atau bahkan lebih.
Baca juga: Wisata Kalsel : Belangeran di Vegetasi Hutan Tua Desa Jorong Ini Bikin Takjub, Begini Penampakannya
Baca juga: WISATA KALSEL - Sensasi Kelotok Penyeberangan di Danau Seran Banjarbaru, Segini Tarifnya
Informasi dihimpun Selasa (23/4/2024), keberadaan pohon raksasa tersebut pernah disurvei oleh akademisi perguruan tinggi negeri ternama di Banjarmasin.
Akademisi tersebut memperkirakan usia kayu belangeran raksasa itu setidaknya mencapai seratus tahun lebih. Bahkan bisa lebih dari itu.
Kepala Teknik Tambang PT JBG I Gde Widiada mengatakan beberapa bulan silam memang ada akademisi dari Banjarmasin yang datang ke lingkungan kantornya.
Ia mengatakan akademisi tersebut mencermati secara seksama kayu raksasa belangeran tersebut. "Saat itu memang dikatakan bahwa usianya paling tidak seratus tahun lebih jika dilihat dari tanda-tanda fisik pada kayu itu," paparnya.
Balangeran merupakan spesies pohon dari famili dipterocarpaceae. Shorea balangeran tersebar mulai dari Bangka Belitung, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Tengah.
Balangeran dapat tumbuh mencapai 20-25 meter dengan tinggi batang bebas cabang mencapai 15 meter.
Kayu dari pohon ini tergolong kelas kuat II dengan berat jenis 0,86 sehingga sangat cocok untuk kegunaan bahan bangunan.
Hasil beberapa penelitian menunjukkan senyawa fitokimia pada kulit kayu shorea balangeran berfungsi sebagai antioksidan. Pohon ini termasuk jenis meranti merah.
Penduduk lokal di negeri ini menyebutnya kayu balangeran, blangir, kahoi, atau kawi.
Baca juga: WISATA KALSEL - Pesona Wisata Danau Seran Banjarbaru, Bekas Tambang Intan yang Indah Alami
Balangeran masuk dalam divisi spermatophyta, kelas dicotyledoneae, ordo theales, famili dipterocarpaceae, genus shorea, species shorea balangeran.
Di area yang sama, juga tumbuh beberapa jenis vegetasi lainnya. Di antaranya kayu akasia (acacia) dan juga ada satu pohon akasia berukuran raksasa berjarak puluhan meter dari kayu belangeran raksasa setempat.
(Banjarmasinpost.co.id/Idda Royani)
| Wisata Kalsel : Makin Mempersona, Hutan Tua di Swarangan Bakal Diintegrasikan Konservasi Lahan Basah |
|
|---|
| Wisata Kalsel : Berukuran Raksasa, Pohon Belangeran di Swaranngan Bakal Dilengkapi Papan Informasi |
|
|---|
| Wisata Kalsel : Belangeran di Vegetasi Hutan Tua di Swarangan Ini Bikin Takjub, Begini Penampakannya |
|
|---|
| Wisata Kalsel : Berkunjung ke Hutan di Swarangan, Ada Beragam Vegetasi Khas Hutan Tropis Kalimantan |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.