Pilkada 2024

Ramai Figur Perempuan Masuk Bursa Pilkada 2024 di Kalsel, Ini Pandangan Pengamat

Sejumlah figur perempuan bermunculan pada bursa Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Kalsel tahun 2024

Penulis: Muhammad Syaiful Riki | Editor: Hari Widodo
BANJARMASINPOST.CO.ID/Dok
Bunda Forum Anak Daerah Kalimantan Selatan, Raudatul Jannah menyalami ratusan anak saat peringatan Hari Anak Nasional di Gedung Idham Chalid, Banjarbaru, Senin (28/8/2023). 

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Sejumlah figur perempuan bermunculan pada bursa Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Kalimantan Selatan (Kalsel) tahun 2024.

Nama-nama seperti Raudatul Jannah, Erna Lisa Halaby, hingga Hilyah Aulia sudah menyatakan siap maju pada kontestasi pesta demokrasi 27 November mendatang.

Pengamat Politik dari Universitas Lambung Mangkurat (ULM), Prof Bachruddin Ali Akhmad menilai fenomena tersebut sebenarnya bukan hal baru.

Dominasi kalangan perempuan kerap muncul pada forum diskusi, debat, organisasi, hingga instansi. Kebanyakan dari perempuan juga lebih percaya diri untuk menjadi seorang pemimpin.

“Memang biasanya ketika dalam suatu forum, pendapat kalangan perempuan ini lebih menonjol dibandingkan laki-laki, termasuk memberikan alternatif solusi,” katanya, Kamis (25/4/2024).

Baca juga: Profil Rifqinizamy Karsayuda: Masuk Senayan Lagi, Kini Nyatakan Siap Maju dalam Pilkada Kalsel 2024

Baca juga: BREAKING NEWS - Haji Isam Restui Muhidin-Hasnuryadi di Pilgub Kalsel, Golkar Tetap Dukung Acil Odah?

Selain itu, Bachruddin menilai kalangan perempuan lebih cepat menyesuaikan diri dengan era digitalisasi. Di masa sekarang, keahlian tersebut sangat vital.

“Kini pemimpin yang mampu cepat memahami cara memanajemen masalah dengan teknologi digital sangat diperlukan,” tuturnya.

Melihat sejarahnya, hanya ada satu perempuan yang pernah jadi kepala daerah di Kalsel.

Ia adalah Noormiliyani, mantan Bupati Barito Kuala periode 2017-2022.

Baca juga: Golkar HSU Dukung Acil Odah Maju Pilgub: Paman Birin: Semua Kita Kembalikan kepada yang di Atas

Bachruddin mengatakan, mayoritas warga Banjar tak melihat faktor gender pada Pilkada. Tapi, lebih terhadap kualitas dan kompetensi yang bersangkutan.

“Jadi mereka memilih itu bukan karena faktor gender, tapi memang dianggap mampu. Artinya, perempuan-perempuan yang maju di Pilkada Kalsel memiliki kesempatan dan puang sama untuk terpilih,” ujar mantan Anggota KPU Kalsel ini.

(Banjarmasinpost.co.id/Muhammad Syaiful Riki)

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved