Tribun Smart

Mencarikan Solusi bagi Murid

Peran guru bimbingan konseling sangat penting dalam keberhasilan siswa selama menjalani proses pendidikan di sekolah

|
Penulis: Salmah | Editor: R Hari Tri Widodo
banjarmasin post
Melinda Hartanti 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Peran guru bimbingan konseling sangat penting dalam keberhasilan siswa selama menjalani proses pendidikan di sekolah. Tugas guru BK adalah mengetahui dan juga memahami perilaku dan teknik konseling pada siswa sehingga mampu membantu siswa mengatasi permasalahannya.

Bidang keilmuan yang berperan untuk melakukan bimbingan konseling antara lain ilmu pendidikan, sosial, psikologi dan ilmu konseling.

Selain itu, guru BK juga perlu mengikuti pelatihan konseling atau menggunakan pengalaman yang dimiliki saat memberikan konseling sebagai acuan dalam memberikan layanan konseling.

Sebagaimana Melinda yang pernah mengikuti Seminar Nasional dan Workshop Bimbingan Konseling pada 2018.
Sarjana S1 dari Universitas Muhammad Arsyad Al-Banjari Kalimantan (Uniska) Banjarmasin ini sejak 2021 berkecimpung dalam dunia pendidikan sekolah.

Selama dua tahun, hingga 2023 ia menjadi guru bimbingan konseling di SMPN 5 Satui. Kemudian pada 2023 hingga sekarang menjadi guru di SMPN 1 Satui.

Perempuan kelahiran Sungai Danau 14 Mei 1999 ini mengungkapkan, saat tes guru ia banyak belajar sebagai persiapan, menjelang tes ia jatuh sakit. "Saat tes kondisi fisik masih tidak bugar, namun alhamdulilah bisa lulus dengan nilai tinggi. Syukurlah pula dapat penempatan di SMPN 1 Satui yang dekat rumah," kata Melinda.

Dijelaskannya, sebagai guru BK ia membuka akses praktik konseling bagi para peserta didik guna membantu penyelesaian masalah, penyembuhan, perbaikan, dan pencegahan masalah yang terkait dengan kehidupan pribadi, belajar, sosial, maupun karier.

"Guru BK berperan membantu siswa dalam memahami, memandirikan, dan mengembangkan potensi yang dimiliki siswa secara optimal sehingga siswa dapat bersikap dengan baik dalam hidupnya," katanya.

Selain guru BK, Melinda juga sekaligus wali kelas. Tak pelak, ia juga kadang mengajar mata pelajaran lain di antaranya PPKn. "Sekolah kami masih kekurangan guru, jadi sebagai wali kelas saya juga turut mengajar," ungkapnya.
Dalam hal menghadapi permasalahan pelajar, menurut Melinda yang pasti adalah harus bisa mendekati, berteman dengan mereka sehingga mudah bercerita dengan guru atas permasalahan yang dialami.

"Komunikasi yang lemah lembut diperlukan agar hati anak luluh dan mau mengungkapkan apa permasalahannya dan kami bisa mencarikan solusi," tukasnya.

Menurut Melinda, beberapa permasalahan murid itu antara lain membolos, berkelahi, merokok. Apalagi ketika mengajar di sekolah yang lokasinya di desa, para pelajar juga sambil bekerja makanya mengenal rokok. "Perlu pendekatan terhadap siswa, bagaimana caranya agar mereka taat aturan bahwa saat di sekolah mereka tak boleh merokok," tukas Melinda.

Kalau memang harus ada tindakan, maka berupa surat peringatan, bisa pula memanggil orangtuanya ke sekolah.
"Kasus yang juga pernah ditangani adalah anak korban masalah rumahtangga. Ibunya meninggal dunia sedangkan ayahnya pergi meninggalkan anak begitu saja," tukas Melinda.

Dalam hal berbagai kasus dialami murid, Melinda terus berupaya memberikan solusi dan juga berdiskusi dengan teman sesama guru bimbingan konseling agar bisa bertukar pengalaman.(dea)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved