Berita HSU

Mengunjungi Pengrajin Kain Tenun Ikat Hayak dan Sarigading Modern HSU, Digemari Hingga Luar Kalsel

Tiga buah alat tenun manual ada di Desa Simpang Empat, Kecamatan Amuntai Selatan, Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU), Kalsel.

Penulis: Dony Usman | Editor: Edi Nugroho
(banjarmasinpost.co.id/donyusman)
Husain saat menggunakan mesin tenun manual yang ada di rumah Rumah Kreatif Tenun Ikat Hayak, Desa Simpang Empat, Kecamatan Amuntai Selatan, Kabupaten Hulu Sungai Utara 

Husain memang bukan hanya sekadar mahir menghasilkan kain tenun, dengan pengalamanya sebagai tukang lemari, mesin tenun pun juga dirakitnya sendiri.

Menggunakan bahan yang sebagian besar kayu ulin, tiga buah alat tenun di tempatnya itu merupakan hasil rakitannya sendiri dan dapat berfungsi dengan baik.

Begitu pula dengan alat pemintal benang yang ada di tempatnya, juga rakitannya sendiri, dengan salah satu bagiannya memanfaatkan pelek atau lingkar roda untuk ban.

Seiring dengan usahanya untuk terus berkembang, dalam perjalanannya beberapa tokoh memberikan masukan untuk membuat kain tenun yang menjadi khas dan budaya dari Kabupaten HSU.

Dari masukan beberapa pihak itu dan juga inovasinya, selanjutnya selain membuat kain tenun ikat hayak, tercetuslah untuk membuat kain tenun sarigading dengan sentuhan modern.

Kain tenun sarigading ini sendiri merupakan warisan budaya HSU yang pada masanya dulu hanya dipergunakan untuk pengobatan tradisional bagi kalangan keturunan khusus.

Husain tertarik membuat tenun sarigading dengan sentuhan modern ini tidak lain agar melalui apa yang dibuatnya tetap bisa melestarikan warisan budaya terkait keberadaan kain sarigading yang menjadi khas HSU.

"Dibuat dengan sentuhan modern agar kain sarigading buatannya bisa digunakan setiap orang dan bisa untuk fashion sehari-hari, sehingga kain khas tenun sarigading juga bisa turut semakin dikenal," katanya

Berbagai pameran baik level kabupaten maupun nasional telah diikuti. Sehingga apa yang dilakukannya ini bisa semakin banyak diketahui orang.

Dari apa yang dilakukannya ini terlihat membuahkan hasil. Selain bisa mengajari masyarakat sekitar, kain tenunnya juga mulai banyak dikenal.

Banyak pihak juga yang datang ke rumah kreatifnya untuk melihat maupun belajar. Termasuk ingin tahu terkait cerita kain khas sarigading yang merupakan warisan budaya HSU.

Kain tenun olahan tangan Husain kini juga sudah ada penggemarnya. Beberapa pesanan bahkan ada yang datang dari luar Kalsel, di antaranya Bengkulu, Sulawesi dan Jakarta.

Ini dikarenakan juga dalam membuat kain tenun ini dia sangat menjaga kualitas, termasuk dalam memilih jenis bahan dasar yang digunakan, seperti benang dan pewarna.

"Tentunya dalam mengerjakan juga harus telaten dan sabar agar kualitas kain bisa terjaga," ucapnya.

(banjarmasinpost.co.id/donyusman)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved