Berita Batola

Harga Elpiji 3 Kilogram Tembus Rp 50 Ribu di Eceran,  Warga Marabahan Batola Antre di Pangkalan

Sejumlah perempuan duduk santai dekat pohon yang berseberangan dengan pangkalan gas elpiji di Jalan Jenderal Sudirman Kelurahan Ulu Benteng RT 13

Penulis: Mukhtar Wahid | Editor: Edi Nugroho
(Banjarmasinpost.co.id/ Mukhtar Wahid)
Para ibu rumah tangga (IRT) menunggu antrean membeli elpiji bersubsidi di pangkalan elpiji Jalan Jenderal Sudirman, Kelurahan Ulu Benteng, Kecamatan Marabahan, Kabupaten Barito Kuala, belum lama ini 

BANJARMASINPOST.CO.ID, MARABAHAN - Sejumlah perempuan duduk santai dekat pohon yang berseberangan dengan pangkalan gas elpiji di Jalan Jenderal Sudirman Kelurahan Ulu Benteng RT 13 Kecamatan Marabahan, Kabupaten Barito Kuala, Provinsi Kalimantan Selatan, Kamis (30/5/2024).

Harga elpiji 3 kilogram melonjak di tingkat eceran Rp 45 ribu hingga Rp 50 ribu di Kelurahan Ulu Benteng, Kecamatan Marabahan, Kabupaten Barito Kuala, Provinsi Kalimantan Selatan.

Dampaknya, para ibu rumah tangga memilih antre membeli di pangkalan gas elpiji terdekat karena harga jualnya sesuai HET Pertamina, yaitu Rp 18,500.

Bahkan terkadang yang sudah antre di pangkalan tidak kebagian elpiji bersubsidi karena sudah habis terjual.

Baca juga: RSUD Pambalah Batung HSU yang Baru Siap Dioperasionalkan, Lima Layanan Poliklinik Dibuka

Baca juga: Dugaan Pertambangan Ilegal, Petugas Dishut Kalsel Pasang Plang di Desa Rampah Telaga Bauntung Banjar

Seorang ibu rumah tangga di RT 3 Kelurahan Ulu Benteng, Kecamatan Marabahan, Kabupaten Barito Kuala, Selfi Wulandari, membenarkan.

Selfi Wulandari mengatakan harga gas bersubsidi di eceran Rp 45 ribu hingga Rp 50 ribu. Itu membuatnya memilih antre di pangkalan elpiji sejak pagi, bahkan rela menunggu hingga sore.

Selfi Wulandari mengaku membeli gas elpiji bersubsidi untuk keperluan memasak di dapur rumahnya itu setiap bulan satu sekali.

Dia berharap ada regulasi yang memperbaiki penyaluran elpiji bersubsidi di pangkalan gas elpiji melayani masyarakat dua kali sepekan.

"Selama harga gas elpiji bersubsidi melonjak, saya mengharapkan pangkalan melayani dua kali sepekan, setiap Senin dan Jumat," katanya.

Terpisah, Kepala Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Barito Kuala, M Wahyu Adibawono mengatakan sudah menggelar pertemuan dengan para agen elpiji di Kabupaten Barito Kuala.

Dalam pertemuan bersama agen itu, Wahyu mengaku mendapatkan informasi kalau distribusi elpiji bersubsidi lancar di pangkalan.

"Ada 7 agen elpiji bersubsidi di Kabupaten Barito Kuala," ujar Wahyu, sapaan akrabnya, Sabtu (1/6/2024).

Wahyu menduga pangkalan elpiji menjual lebih dua tabung kepada masyarakat sehingga sebagian masyarakat yang antre tidak kebagian.

Upaya, Pemerintah Kabupaten Barito Kuala, Wahyu akan melakukan pemetaan harga elpiji bersubsidi di wilayah yang dijual mahal dan berkoordinasi dengan aparat penegak hukum daerah untuk mengecek di tingkat pengecer atau warung.

"Kami petakan dulu lonjakan harga elpiji bersubsidi dan meminta agen agar menegur pangkalan yang kedatapan menjual kepada pengecer," pungkasnya.

(Banjarmasinpost.co.id/ Mukhtar Wahid)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved