Banjir di Tanahbumbu Terparah Rendam Satui, Warga Waspada Hujan di Pegunungan

BANJARMASINPOST.CO.ID, BATULICIN -  Kecamatan Satui menjadi salah satu kecamatan yang paling parah terdampak banjir di Kabupaten Tanahbumbu, Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel)

Kondisi hingga jam 23.14 Wita, disampaikan oleh Kepala Desa Sinar Bulan, Maryadi bahwa daerah kecamatan yang berbatasan dengan kecamatan Kabupaten Tanah Laut ini, masih dilanda hujan ringan. 

Ia mengungkapkan, daerah kecamatan ini sudah di guyur hujan sejak, hari Senin lalu hingga pada jum'at.  Atas intensitas hujan yang cukup tinggi ini membuat DAS Satui meluap hingga menyebabkan sembilan desa terdampak. 

Yang di khawatirkan oleh masyarakat Satui, adalah ketika hujan terjadi didaerah atas atau pegunungan, sehingga di khawatir air semakin meninggi.

Baca juga: Terdampak Banjir di Tanahbumbu, 167 Warga Satui Tidur di Pengungsian

Baca juga: Update Banjir di Tanahbumbu Kalsel, Rendam 30 Desa di 7 Kecamatan, 16.383 Jiwa Terdampak

“Iya pak ini kami masih siaga 1 mengantisipasi jika di gunung hujan lagi,” tuturnya kepada Banjarmasinpost.co.id Jum'at (7/6/2024) 23.00 Wita. 

Disaat hujan gerimis seperti ini, kata dia, pihak masih stand by memperhatikan kondisi masyarakatnya. 

Ia mengimbau kepada warganya, agar berhati-hati, sebab dikhawatirkan ada ular yang berkeliaran, di khawatirkan terjadi hal hal yang tidak diinginkan. 

Sementara ia menghimbau juga kepada warga yang masih bertahan  di rumahnya padahal juga sudah tenggelam, dihimbau bisa beralih ke pengungsian yang telah disediakan, untuk menghindari hewan melata itu datang menggangu sebab di waktu banjir ini agak sulit untuk mengetahui keberadaan mereka. 

Total ada 17 KK dengan 58 jiwa, warga Desa Sinar Bulan terpaksa mengungsi ke gedung sekolah SMP 4 Satui. 

Baca juga: Banjir Satui Tanahbumbu Kian Meluas, Sembilan Desa Ini Ikut Terdampak, Ketinggian Air Capai 1 Meter

Maryadi, mengatakan di desanya sebenarnya ada beberapa RT yang terdampak namun yang memutuskan  untuk mengungsi adalah warga RT 7, sebab ketinggian air  mencapai 60 cm. 

“Namun warga masih ada yang memilih untuk tetap tinggal di rumah mereka, sebab mungkin mereka telah membuat tempat yang tinggi didalam rumah mereka,” ungkapnya. (Banjarmasinpost.co.id/Muhammad Fikri Syahrin)